Halo, 2018

Ah, minggu pertama di tahun 2018. Seperti tahun-tahun sebelumnya, saya telah membuat resolusi atau lebih tepatnya goal yang ingin saya capai di tahun ini. Membuat resolusi itu gampang men, masalahnya adalah pada kebanyakan kasus, resolusi hanya berakhir sebagai catatan awal tahun, setelah itu gak kedengaran gemanya hehe.

Sebelum membahas resolusi tahun ini, penting untuk melakukan review untuk tahun kemarin. Tahun 2017 kemarin terasa istimewa karena sebagai fulltime freelancer, saya merasa benar-benar merdeka, saya telah merasakan manisnya menjadi freelancer (tentunya pahitnya juga). Salah satu goal tahun 2017 kemarin adalah men-double-kan Annual Income saya sejak terakhir kali “ngantor”. Alhamdulillah goal tersebut tercapai bahkan dengan sistem jam kerja yang lebih fleksibel, termasuk sambil menyelesaikan goal lainnya: mencoba lifestyle digital nomad, nge-trip bareng anak istri ke Yogyakarta, Bandung dan Jakarta, semua di lakukan dengan kebebasan ala Freelancer, tanpa harus menghadapi drama “kantoran” pada umumnya.

So, apa goal tahun ini?

Beberapa masih sama seperti tahun lalu, seperti bisa membaca lebih banyak buku. Tahun 2017 kemarin goalnya adalah 1 bulan 1 buku, iya saya tau itu minim banget, itupun berakhir gagal total hehe. Salah satu alasannya saya pikir karena kurangnya sumber buku yang menarik untuk dibaca (ngeles :p), tahun ini setelah nyobain Amazon Kindle sejak desember 2017 lalu, saya menemukan beberapa buku menarik dan mulai membaca secara konsisten, walaupun gak se-heboh pembaca buku yang sudah level “kutu buku”.

Goal lain yang paling menggebu adalah mengurangi jam kerja. Saya berharap tahun ini bisa bekerja gak lebih dari 20 jam per minggu. Dengan jam kerja yang saya batasin ini, saya akan berusaha memilih jenis project yang akan saya kerjakan, hanya project yang bener-bener worth dan punya nilai interest tertentu baru dikerjain. Selain itu, pembatasan jam kerja ini akan membuat saya memiliki lebih banyak waktu bersama keluarga, dan juga waktu untuk..

Mengerjakan personal project. Tahun 2017 saya telah belajar melewati 1 tahun professional hanya dengan mengerjakan project permintaan klien, belum lagi sebagian besar pakai NDA, dan sesungguhnya itu gak enak, dan gak berbekas. So tahun ini akan meluangkan waktu untuk mengerjakan personal project yang gak perlu shinny, hot, sexy dan kinclong dari sisi teknologi dan ide, gak perlu terkait dengan monetasi, gak perlu sesuai tren anak-anak startup. Project yang paling tidak bisa berguna buat sebagian orang minimal saya sendiri.

Jadi kalau tahun sebelumnya saya memfokuskan diri saya untuk menjadi freelancer yang “merdeka”, maka tahun ini fokus saya beralih menjadi “Maker“, menyediakan lebih banyak waktu untuk berkarya “menciptakan” 1-2 hal yang mungkin berguna untuk sebagian orang.


7 tanggapan untuk “Halo, 2018”

  1. Walah double post ‍♂

    Ya dah, sekalian hetrik aja

    1. Avatar Yoga Sukma
      Yoga Sukma

      ahaha gimana sih mas, malah diterusin 😀

      btw kalau balas komen gini, email notifikasi nya nyampai gak sih mas?

      1. Wah, baru baca ini sekarang.

        Berarti… email notifikasinya gak nyampai 😐

        1. Tes tes, kalau sekarang ada emailnya kan ya? :p

          1. Late reply, tapi adaaaa…

            Udah masuk email nya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *