Halo, 2020

Sudah tahun 2020, sungguh perjalanan yang panjang di tahun 2019, tahun yang bisa dibilang tidak bersahabat dengan kehidupan saya.

Kalau ada yang bilang bahwa roda kehidupan kadang diatas, kadang dibawah, tahun 2019 adalah roda terbawah kehidupan saya. 2019 adalah masa dimana saya benar-benar merasa kehidupan gak selalu ada di masa jaya dan baik, ada masa mendung, hujan, jalan terjal dan lainnya. 2019 adalah masa saya untuk instropeksi diri dan kembali memikirkan rencana kehidupan dengan lebih matang.

Ada beberapa masalah yang sebenarnya sudah terjadi sejak awal tahun 2019, tapi saya merasa saya bisa mengarungi dan melewati masalah, dengan gampang. Kenyataannya, malah menjadi bola salju yang terus bergulir makin heboh sampai akhir 2019. Baru beberapa minggu belakangan situasi mulai membaik.

Dimulai dari pekerjaan, kalau tahun 2018 adalah tahun terbaik saya dari sisi pekerjaan, yang membuat saya terlena, tahun 2019 langsung berbalik arah, dan itu mempengaruhi semua sendi kehidupan. 2018 semuanya stabil, begitu 2019 oleng sedikit, semuanya menjadi terganggu dan kacau.

Walaupun begitu, gak bisa dibilang 2019 selalu mendung, saya mendapatkan hadiah luar biasa, istri saya melahirkan anak kedua saya, yang mana juga sangat ikut berpengaruh pada roda kehidupan.

Tidak perlu diragukan betapa bahagia dan sayang saya kepada anak kedua ini, tapi saya harus akui, mengurus balita itu tidak mudah, mengurus 2 balita itu berada di dimensi dunia komplikasi yang berbeda. Ya, anak pertama saya juga masih balita (4 tahun).

“Ah, anak saya juga 2 ga, tapi gak ada masalah” – kata temen saya,

Ya, bener, untuk beberapa orang ya gak masalah, dan sejujurnya bukan masalah juga buat saya, hanya saja sebagai pekerja remote, yang menghabiskan seluruh waktu dirumah, punya anak yang baru lahir itu perlu adapatasi baru, perlu kembali mengatur ritme kerja dan sebagainya.

Saya bisa aja kerja di tempat lain, meninggalkan istri saya mengurus 2 balita sendiri, tapi sejujurnya itu bertentangan dengan prinsip saya, prinsip dasar kenapa saya memilih bekerja secara freelance sejak awal, yaitu tetap dekat dengan keluarga.

Tapi ya begitulah, 2019 sudah berlalu, saya belajar banyak tentang kehidupan, in hard ways. Saya belajar banyak tentang mengelola waktu lebih baik, mengelola komitmen dan tanggung jawab, mengelola mood dan stress supaya tetap sadar, mengelola keuangan karena ternyata keuangan yang baik sangat mempengaruhi untuk membuat keputusan pekerjaan, kehidupan atau keputusan apapun lebih baik. Ya simple karena apapun yang dilakukan, ada backup yang bakal menopang ketika lagi masa sulit.

Bagaimana dengan resolusi tahun 2019 yang sudah dibuat? 

lupakan, sudah dilempar keluar jendela :). Terlalu sibuk melakukan berbagai macam tanggung jawab dan komitmen yang tidak diperkirakan akan muncul ketika membuat resolusi 2019.

Jadi bagaimana dengan tahun 2020?

Matahari mulai terbit, beberapa minggu akhir desember 2019 sudah mulai menunjukkan jalan yang cerah, saya percaya 2020 akan menjadi lebih baik, harus.

Semua pelajaran di tahun 2019 sudah direkap dan direnungkan, saya sudah tahu hal yang membuat runyam. tahun 2020 sudah direncanakan dengan baik, beberapa hal telah dirubah, harapannya tahun 2020 bisa jadi lebih baik dan stabil.

Sebenarnya saya tertarik dengan membuat public new year resolutions, saya sudah membuat Trello board untuk dibagikan, tujuannya bagus supaya ada pressure dan challenge untuk mewujudkannya, tapi karena terlalu banyak hal yang saya pikir masuk kategori personal dan privat, maka saya urungkan niat tersebut 🙂


4 tanggapan untuk “Halo, 2020”

  1. Smangat bro.. jangan lupakan muridmu ini

    1. Avatar Yoga Sukma
      Yoga Sukma

      ahaha.. lah murid nya kok ketuker gini 😉

  2. Smangat bro.. jangan lupakan muridmu ini (2)

    1. Avatar Yoga Sukma
      Yoga Sukma

      gimana sih ini, komentar aja mosok nyontek 😀

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *