Mei 2022

Ini adalah review bulanan edisi Mei 2022, jadi apa saja yang telah berlalu?

Seperti yang saya dan rekan-rekan kerja duga ketika melakukan rilis fitur baru bulan lalu, fase berat setelah rilis adalah memberikan layanan support kepada pengguna karena tidak bisa dihindari, selalu ada yang terlewat dari masa development dan testing.

Ketika saya masih bekerja sebagai freelancer, saya sudah biasa lah dengan fase ini dan normal, tapi sekarang jadi terasa berat karena tidak mudah untuk melakukan bugfix dan hotfix, perlu melalui beberapa tahapan test dan approval, karena ya tentu saja kita tidak ingin fix yang kita buat malah menambah masalah yang ada. Jadi harus yakin betul fix yang dibuat beneran aman dan berfungsi.

Saya menerimanya sebagai kesempatan belajar hal baru 🙂

Oh, saya juga telah melakukan upgrade Ubuntu di mesin kerja saya ke 22.04, saya tidak sabar untuk menulis review nya, walaupun sejujurnya, yang bikin spesial dari rilis ini malah bukan dari Ubuntu nya melainkan dari Gnome dengan Gnome 42 nya, terasa segar.

Bulan lalu, mertua mengalami penggusuran, rumah yang sudah ditempati selama bertahun-tahun itu akhirnya dibongkar oleh pemerintah kota karena terkait garis hijau tepi sungai. Tentu saja tidak mudah karena rumah orang tua itu biasanya jadi pusat berkumpulnya keluarga, jadi banyak hal yang hilang ketika terjadi penggusuran seperti ini.

Satu hal yang saya pelajari dari penggusuran ini adalah ternyata ada banyak barang di rumah kita yang sebenarnya tidak begitu terpakai, tapi sayang untuk dibuang, jadi kita simpan dan tidak disentuh juga pada akhirnya. Terinspirasi dari ini, saya mulai memperhatikan barang-barang di rumah sendiri, mulai memilah mana yang sebaiknya saya keluarin aja dari rumah sebelum menjadi tumpukan barang-barang yang memakan tempat. Jadi ingat sama Marie Kondo 🙂


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *