Migrasi ke Mastodon?

Sejak beberapa bulan lalu popularitas Mastodon mulai naik setelah Twitter dengan berbagai dramanya makin kesini makin gak asik, terutama dari sisi platformnya sendiri dengan keputusan-keputusan yang aneh banget. Mastodon dinilai alternatif dari Twitter dan juga punya beragam fitur ekstra yang tidak ada di Twitter.

Tapi, saya tidak bisa menemukan alasan baik kenapa harus migrasi ke Mastodon.

Kebebasan Semu

Salah satu alasan utama kenapa migrasi ke Mastodon dilakukan karena alasan freedom, alias kebebasan karena tidak seperti Twitter yang terpusat dan terkontrol oleh perusahaan Twitter sendiri, Mastodon lebih bebas karena pada hakikatnya setiap orang atau perusahaan bisa setup Mastodon instance sendiri, atau bahasa gampangnya bisa setup server Mastodon sendiri, so tidak ada yang punya kuasa mengatur aturan main di Mastodon.

Secara teori ini bener, tapi secara praktek kebanyakan orang tidak akan spin server sendiri, melainkan akan ikut ke server Mastodon yang sudah eksis, so pada akhirnya user tetap tidak memiliki kuasa atas aturan dan kebijakan server tersebut, melainkan pemilik server.

Bisa saja pemilik server memblok akun/keyword tertentu, atau lebih parah bisa saja pemilik server berhenti, matiin dan hapus server so hilang lah semua arsip post dan network user.

Ya tentu saja user bisa pindah ke server lain, tapi mesti setup akun lagi dari awal dan tidak akan mengurangi resiko yang sudah ada tadi.

Drama Sosial Media

Salah satu alasan lain lagi adalah beberapa orang menganggap Twitter sebagai sosial media yang toksik, yang sudah terlalu ramai dan random dan kacau, sedangkan di Mastodon lebih kalem dan tertata.

Tentu saja ini penjelasanya singkat, ya karena usernya belum banyak. Ketika usernya sudah mulai bertambah, drama nan toxic selalu akan muncul, sudah habit dari sosial media, tempat orang dari beragam latar belakang berkumpul jadi satu dan bisa saling ngobrol dan ngepost sesuka hati memang akan berujung kekacauan untuk sebagaian orang, mau apapun platformnya.


So, saya tidak tertarik dengan migrasi Mastodon yang belakangan terjadi, dan ataupun migrasi ke sosial media lain. Menurut saya, kalau memang peduli tentang kebebasan dan kepemilikan data plus gemes sama drama sosial media yang gak penting, ya nge-Blog lah. Kamu yang kontrol data dan medianya.

Setup server blog pun tidak ribet, ada banyak penyedia WordPress hosting kalau gak mau ribet urusan hosting dan server, terus dibanding menggunakan username yang tergantung dengan platform, kamu bisa beli dan pakai domain/url sendiri yang mana lebih otentik dan universal, misal menyebut yogasukma.web.id maka sudah pasti ya ke website ini, dibanding @yogasukma yang bisa jadi bingung itu akun instagram, twitter atau lainnya, apalagi kalau yang tiap platform beda username, gg lah.

— edit:
So, beberapa menit setelah posting ini, saya ketemu postingan dari seseorang yang mencoba setup server mastodon sendiri dan menemukan sedikit masalah teknis https://birchtree.me/blog/the-worst-part-of-running-your-own-mastodon-server/


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *