Unsplash

Ya karena sudah punya kamera dan suka foto-foto ngasal, saya merasa pengen untuk menyimpan dan share hasil foto secara online. Ada beberapa alternatif yang saya pertimbangankan.

/Photos

Aka: /photos, ini halaman khusus yang saya buat di blog ini untuk share foto-foto juga, kelebihannya nya bisa sekalian posting di blog ini, tapi kekuranganya nya storage size bakal bengkak haha, dan juga agak gak relate sama foto lain karena konsepnya photoblog activities and documentary untuk saya personal, jadi skip dulu untuk sementara.

Flickr

Siapa ya gak tahu Flickr, tempat penyimpanan foto online, tapi jujurnya berasa seperti kuburan gak sih, sudah sepi komunitas nya. Tapi pricing nya menarik sih, karena unlimited storage. Tapi ya tadi seperti gak banyak aktifitas dan banyak spam juga.

Adobe Portfolio

Ya, Adobe punya layanan untuk bikin website dan portfolio atau juga ya galeri foto online, Dan karena saya terlanjur subscribe Lightroom, maka saya punya akses sebenarnya. Bisa custom domain juga, jadi perfect sih. Masalahnya cuma ya audience nya akan susah karena ya seperti punya blog sendiri. Kemungkinan kedepannya akan saya gunakan ini, karena ya balik lagi, sayang subscription nya kalau gak digunakan.

Instagram

Gak lengkap kalau gak nyebut Instagram ke list ini, in fact, saya sudah coba duluan, tapi saya gak suka. Ada beberapa hal yang bikin gak enak, seperti ratio dimensi foto mesti square, terus foto juga kena compress sehingga kadang pecah. Sebagai user saya juga gak suka dengan iklannya, so gak lah.

Unsplash

Oke terakhir, Unsplash. Sebenarnya ada banyak masalah dari Unsplash. Paling sering masalah lisensi, karena ya lisensi nya jadi ngikut Unsplash dan termasuk penyebaran penggunaannya.

Sebagai contoh, screenshot dibawah ini adalah tampilan stats dari Unsplash yang menunjukkan bahwa foto kita dilihat dan diunduh melalui aplikasi seperti Figma, Notion, dll.

Terus juga ada stats lain yang menunjukkan foto digunakan diaplikasi lain.

So ya, agak dilema sebenarnya karena ketika foto yg digunakan dipakai dan didownload dari aplikasi lain seperti figma dan notion, maka sangat gak mungkin pengguna bisa mengetahui itu foto dari siapa, artinya ya foto mu jadi milik dan atas nama Unsplash.

Menurut saya, Unsplash lebih cocok untuk yang memang niatnya beneran cuma pengen share, nyari audience, terus ya udah lepas aja, gak terlalu peduli dengan lisensi kepemilikan foto, gak peduli social meter (Komen dan like).

Untuk saat ini, saya merasa gak masalah dengan Unsplash, saya bisa punya galeri foto, layout nya juga bagus, foto nya gak dikompress, gak perlu mikirin storage, ada audiences, ya sudah lah, yang penting mesti ingat bahwa ya foto yang diupload bisa diakses, didownload dan digunakan oleh siapa saja dari mana saja.

So ya, main-main ke akun Unsplash saya ๐Ÿ™‚


2 tanggapan untuk “Unsplash”

  1. @yo penasaran mau nanya, kalau om merasa kesulitan untuk mengunakan extensi jpeg atau lainnya, kenapa tidak mengunakan webp untuk gambarnya om?
    Seharusnya akan jauh lebih kecil pengunaannya.

    1. Avatar Yoga Sukma
      Yoga Sukma

      males convert nya ๐Ÿ™‚

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *