• Laravel QR Code

    Salah satu projek saya adalah membuat aplikasi pembelian tiket perjalanan kapal, yang mana salah satu fiturnya adalah mencetak QR code pada tiket perjalanan. Karena saya menggunakan Laravel, maka opsi paling pasti adalah menggunakan package simplesoftwareio/simple-qrcode. Selanjutnya hanya perlu membaca panduan dari package tersebut disni https://github.com/SimpleSoftwareIO/simple-qrcode, sayangnya sepertinya projek, repository, dan website resminya sudah gak dirawat,…

    Salah satu projek saya adalah membuat aplikasi pembelian tiket perjalanan kapal, yang mana salah satu fiturnya adalah mencetak QR code pada tiket perjalanan. Karena saya menggunakan Laravel, maka opsi paling pasti adalah menggunakan package simplesoftwareio/simple-qrcode.

    composer require simplesoftwareio/simple-qrcode

    Selanjutnya hanya perlu membaca panduan dari package tersebut disni https://github.com/SimpleSoftwareIO/simple-qrcode, sayangnya sepertinya projek, repository, dan website resminya sudah gak dirawat, ada banyak issue dan PR yang tidak dihandle, halaman dokumentasinya saja sudah tidak bisa diakses, tapi saya berhasil menemukannya melalui web archive, jadi untuk full dokumentasi bisa diakses disini https://web.archive.org/web/20240221193114/http://www.simplesoftware.io/#/docs/simple-qrcode

    Penggunaanya cukup mudah, saya bahkan menggunakanya langsung di template Blade didalam tag <img />.

    <img src="data:image/jpg;base64,{!! base64_encode(QrCode::format('png')->generate($manifest->code)) !!}">

    Tapi ada sedikit masalah, gambar yang dihasilkan sebenarnya sudah oke dan tidak ada masalah untuk keperluan tampil pada layar smartphone, atau monitor laptop, tapi karena ini untuk keperluan tiket yang mana dicetak fisik, maka tampilannya sedikit kacau, dan sering tidak bisa di-scan.

    Sayangnya dicari bagaimanapun saya tidak menemukan cara untuk membuat ini menjadi lebih baik. Ada banyak package lain tapi sebenarnya semua menggunakan sumber package QR code yang sama, jadi ya sama saja.

    Tapi hari ini saya menemukan cara untuk memperbaiki masalah ini yaitu dengan cara memperbesar gambarnya tapi menampilkan secara kecil, eh gimana sih ya.. intinya secara koding gini:

    <img src="data:image/jpg;base64,{!! base64_encode(QrCode::size(300)->margin(1)->format('png')->generate($manifest->code)) !!}" style="position: relative; top: -30px" width="100">

    Jadi QR code saya set untuk menghasilkan ukuran menjadi 300, tapi saya tampilkan dengan ukuran 100, hasilnya gambarnya jadi lebih tajam, lebih mudah terbaca, dan untuk saat ini punya keberhasilan scan lebih tinggi.

    Dengan begini keperluan scan QR code penumpang perjalanan dapat berjalan lebih cepat dan lancar.

  • POSSE

    POSSE adalah singkatan dari “Publish (on your) Own Site, Syndicate Everywhere”, atau pada dasarnya posting sekali di web personal mu lalu share di tempat lain, termasuk sosial media. POSSE is an abbreviation for Publish (on your) Own Site, Syndicate Elsewhere, the practice of posting content on your own site first, then publishing copies or sharing links to third parties…

    POSSE adalah singkatan dari “Publish (on your) Own Site, Syndicate Everywhere”, atau pada dasarnya posting sekali di web personal mu lalu share di tempat lain, termasuk sosial media.

    POSSE is an abbreviation for Publish (on your) Own Site, Syndicate Elsewhere, the practice of posting content on your own site first, then publishing copies or sharing links to third parties (like social media silos) with original post links to provide viewers a path to directly interacting with your content.

    https://indieweb.org/POSSE

    Dengan semakin banyak sosial media, terus juga pelajaran dari Twitter dimana pada satu titik sebuah platform bisa berubah 360 derajat sesuai keinginan pemilik platform, maka perlu sebuah tempat yang bisa kita kontrol sendiri namun juga tetap bisa memanfaatkan jaringan pengguna di sosial media yang tersebar di berbagai platform.

    Belakangan banyak terjadi gelombang pengungsian pengguna sosial media ke platform baru seperti Thread, Mastodon (dengan berbagai servernya), lalu Bluesky. Kalau saya bilang ini orang-orang masih tes ombak mencari mana yang lebih pas untuk bernaung, jadi masih pada gak jelas memang, semua dicoba.

    Tapi satu yang pasti, pada akhirnya kemungkinan akan sama saja, VC yang mendanai platform tersebut akan mengambil kontrol dan membentuk platform sesuai keinginan.

    Jadi daripada memilih mana, lalu mulai ‘terjebak’, maka saya pribadi merasa mending balik ke personal website, atau istilahnya blog, microblog, atau apapun dimana ya bisa kontrol sendiri. Disitu POSSE terlihat lebih masuk akal.

    Saya sendiri ini menggunakan self-host WordPress, dan POSSE sangat mudah dilakukan karena sudah terdapat plugin seperti Jetpack, yang akan membantu auto-sharing tulisan baru saya ke berbagai platform sosial media.

    Jadi saya tetap bisa posting seperti biasa disini, saya bisa kontrol, backup dan simpan tulisan saya, tapi juga otomatis di share ke sosial media yang saya pilih, dalam hal ini saya setting untuk Threads, Mastodon dan Bluesky.

    Ada gak enaknya sih, tiap platform punya beda gaya dan juga kalau autopost gini kurang engage dengan komunitasnya, tapi.. saya gak begitu peduli juga, kaerna ya saya juga memang gak aktif di sosial media, jadi ya sudah lah..

    Tulisan dari The Verge ini bagus banget mengenai hal ini

    The idea is that you, the poster, should post on a website that you own. Not an app that can go away and take all your posts with it, not a platform with ever-shifting rules and algorithms. Your website. But people who want to read or watch or listen to or look at your posts can do that almost anywhere because your content is syndicated to all those platforms.

    https://www.theverge.com/2023/10/23/23928550/posse-posting-activitypub-standard-twitter-tumblr-mastodon

  • How To Train Your Dragon

    Ha, sama sekali gak mengira bakal ada live action dari salah satu film animasi favorit 🙂 Bagian Hiccup ketemu Toothless pertama kali itu asli seperti versi animasinya.

    Ha, sama sekali gak mengira bakal ada live action dari salah satu film animasi favorit 🙂

    Bagian Hiccup ketemu Toothless pertama kali itu asli seperti versi animasinya.

  • Sebulan setelah saya ketemu anak dari kucing saya bulan lalu, sekarang anak-anak kucing tersebut sudah pada meninggal 😿 Padahal asik banget ngeliat kebiasan induk kucing kalau lagi ngurus anaknya, beneran peduli banget, beneran berdiem diri di halaman belakang, ya ada masanya keluar tapi habis itu cepat balik dan ngumpul lagi. Kalau cuaca lagi panas atau…

    Sebulan setelah saya ketemu anak dari kucing saya bulan lalu, sekarang anak-anak kucing tersebut sudah pada meninggal 😿

    Padahal asik banget ngeliat kebiasan induk kucing kalau lagi ngurus anaknya, beneran peduli banget, beneran berdiem diri di halaman belakang, ya ada masanya keluar tapi habis itu cepat balik dan ngumpul lagi.

    Kalau cuaca lagi panas atau hujan, induknya bakal mindahin tuh anak-anaknya, lucu banget.

    Tapi ya gitu, mungkin saya yang kurang peduli, anak-anaknya pada meninggal, satu persatu.

    Pertama, dua anaknya meninggal, tapi memang dari awal keliatanya agak gak normal, jadi begitu meninggal saya gak begitu kaget dan ya sudah saya kubur, besok harinya si induk ngeraung-raung, mode senggol bacok, gak tau apakah itu terkait anaknya hilang dua ekor atau gimana.

    Besoknya lagi, satu meninggal lagi, yang satu ini agak sehat, tapi ya gak tau deh kenapa, yasudah dikubur lagi, tapi kali ini biasa aja induknya. Hanya saja, si induk nempel mulu sama si anak terakhir yang tinggal satu-satunya (total ada 4 anak kucing).

    2-3 hari setelah itu, anak terakhir akhirnya meninggal juga, tapi yang satu ini agak susah buat dikubur, soalnya si induk gak mau lepasin, dipeluk dan ditidurin aja terus itu si anak kucing, padahal sudah gak gerak setengah harian. Akhirnya dipancing menjauh baru pergi dan segera deh saya kubur lagi.

    Besoknya lagi, si induk masih tidur ditempat terakhir waktu sama anak terakhirnya, kalaupun pergi sambil “ngoceh”, mungkin dikira anaknya lagi keliaran terus dengan bersuara ngoceh biar kalau ada anaknya bisa denger dan datang.

    Puss, mereka sudah gak ada puss.

  • Jika diasumsikan perangkat elektronik Apple tersebut rata-rata dijual dengan harga Rp 5 juta per unit di dalam negeri, maka nilai penjualan untuk satu tahun mencapai Rp 19 triliun. “Ironisnya, dengan nilai penjualan sangat tinggi tersebut, mereka sangat sulit untuk merealisasikan 100 persen komitmen investasi senilai Rp 1,7 triliun selama delapan tahun di Indonesia,” jelas Febri.…

    Jika diasumsikan perangkat elektronik Apple tersebut rata-rata dijual dengan harga Rp 5 juta per unit di dalam negeri, maka nilai penjualan untuk satu tahun mencapai Rp 19 triliun.

    “Ironisnya, dengan nilai penjualan sangat tinggi tersebut, mereka sangat sulit untuk merealisasikan 100 persen komitmen investasi senilai Rp 1,7 triliun selama delapan tahun di Indonesia,” jelas Febri.

    Modal Rp 1,7 Triliun, Apple Bisa Dapat Rp 19 Triliun Setahun dari Indonesia

    Saya sudah baca sebelumnya bahwa investasi Rp. 1,7 Triliun itu sangat kecil dibanding investasi di negara seperti Vietnam.

    Tapi saya tidak menduga kalau bahkan dibandingkan dengan penjualan tahunan, investasi tersebut kecil banget!