• Drama WordPress WPEngine

    Sebelumnya saya menulis opini singkat terkait “drama” ini, saya pikir mah drama biasa, karena memang agak sering Matt Mullenwerg, si yang punya WordPress bikin drama sebelum-sebelumnya, udah biasa untuk komunitas WordPress. Tapi ternyata yang satu ini panjang banget, rasanya tiap berapa hari media teknologi macam TechCrunch dan The Verge ngeliput terus, HackerNews juga ada dan…

    Sebelumnya saya menulis opini singkat terkait “drama” ini, saya pikir mah drama biasa, karena memang agak sering Matt Mullenwerg, si yang punya WordPress bikin drama sebelum-sebelumnya, udah biasa untuk komunitas WordPress. Tapi ternyata yang satu ini panjang banget, rasanya tiap berapa hari media teknologi macam TechCrunch dan The Verge ngeliput terus, HackerNews juga ada dan lainnya, sepertinya memang yang kali ini agak besar, gak sesuai dugaan saya, dan sepertinya Matt juga.

    Bingung mulai dari mana, karena tadinya saya kira hanya seputar karena WP Engine matiin salah satu fitur default WordPress, saya ngerti tapi memang jujurnya agak berlebihan, gitu doang sampai disebut Cancer of WordPress Community. Terus jadi masalah trademark, karena ya WPEngine pakai nama WP dan sudah kayak bagian inti untuk WordPress, lagi, saya pikir ini masih drama biasa.

    Ternyata makin hari bola makin bergulir besar, Matt hadir di beberapa podcast , ikutan komentar di Reddit dan Hackernews untuk memberikan opini nya yang intinya WPEngine is the bad guy. Matt ingin WPEngine memberikan kontribusi balik ke WordPress karena ya mereka mendapatkan profit besar dari WordPress. Kontribusi itu bisa berupa finansial (8% dari pendapatan tahunan WPEngine) atau bantuan berupa kontribusi tenaga dan ide untuk WordPress (i doubt it). Matt bilang, kalau pengguna WordPress nyumpang $1 saja, itu artinya sudah jauh lebih banyak dari apa yang WPEngine berikan karena ya mereka gak pernah kontribusi.

    Buntut dari diskusi itu, WordPress ngeblok akses WPEngine ke repository WordPress (plugin dan theme), walaupun akhirnya dibuka lagi, dan yang paling baru, di blog nya, Matt memberikan tawaran kepada staff yang bekerja di WordPress, yang gak setuju dengan perselisihan ini boleh mengajukan resign dan akan dapat kompensasi sebesar 6 bulan gaji, dan ada 159 orang aka 8.4% staff yang menerima tawaran tersebut.

    Bagaimana dengan WPEngine? kok dari yang dibahas Matt doang, karena ya memang yang rame Matt doang, pihak WPEngine tidak banyak bersuara, melainkan langsung mengajukan tuntutan legal. Tapi bahkan Matt masih juga ‘rame’, masih berkomentar disana, sampai banyak orang yang bilang Matt untuk diam, karena ya sudah masuk ranah legal, jadi better keep silent sampai dipersidangan.

    Seperti yang saya bilang, Matt dan WordPress suka bikin drama, tapi biasanya saya mengerti alasannya, tapi untuk yang satu ini sudah gak jelas maunya gimana, Matt terlalu rame, susah untuk bikin orang ngerti dan mendukung apa yang disuarakan kalau gini jadinya.

  • Sebelumnya saya pernah cerita bahwa september kemarin adalah super sibuk, dan ya bener, dan dalam beberapa hari kedepan sudah akan dirils. Jujur saja, walaupun sudah beberapa kali rilis fitur baru, tetap saja ada perasaan khawatir dan lainnya. Kali ini juga sama. Tapi jujurnya 2 hari kebelakang malah santai, sebelumnya masih worry dan lainnya, tapi ini…

    Sebelumnya saya pernah cerita bahwa september kemarin adalah super sibuk, dan ya bener, dan dalam beberapa hari kedepan sudah akan dirils.

    Jujur saja, walaupun sudah beberapa kali rilis fitur baru, tetap saja ada perasaan khawatir dan lainnya. Kali ini juga sama.

    Tapi jujurnya 2 hari kebelakang malah santai, sebelumnya masih worry dan lainnya, tapi ini gak, ini seperti suatu hal yang kamu terlalu takut, berlebihan, dan akhirnya pasrah.

    Salah satunya mungkiin karena ya bagian saya sudah beres dan aman, dan gak begitu krusial, jadi agak sedikit tenang dan tidak memaksakan untuk mengkhawatirkan hal lain.

    Kalau dipikir-pikir, hal seperti ini biasanya karena saya selalu khawatir atas kerjaan dan tanggung jawab orang lain, padahal harusnya gak, saya harus belajar untuk percayakan kepada tim atas kerja dan keahlian masing-masing.

  • Cloudflare

    Sambungan dari postingan sebelumnya, jadi berhubung sekarang blognya pakai layanan managed WordPress, saya gak bisa setting firewall sendiri dan berbagai customization di log dan security. Saya jadi iseng nyobain Cloudflare, saya belum pernah pakai sebelumnya selain cuma untuk DNS Manager. Cloudflare ini bahasa gampangnya sistem yang ada di antara pengunjung dan server website ini. Jadi…

    Sambungan dari postingan sebelumnya, jadi berhubung sekarang blognya pakai layanan managed WordPress, saya gak bisa setting firewall sendiri dan berbagai customization di log dan security. Saya jadi iseng nyobain Cloudflare, saya belum pernah pakai sebelumnya selain cuma untuk DNS Manager.

    Cloudflare ini bahasa gampangnya sistem yang ada di antara pengunjung dan server website ini. Jadi kalau ada pengunjung website, maka dia akan melalui sistem Cloudflare dulu, baru diarahkan ke server website. Dengan begitu, kita bisa melakukan filter lebih dulu di Cloudflare bahkan sebelum pengunjung sampai ketemu server kita.

    Goal utama saya adalah melakukan filter bot, karena seperti saya sebut sebelumnya, itu 1 bot aja berpengaruh pada 30% biaya server saya!

    Settingannya juga gak ribet-ribet, karena saya juga gak sempat eksperimen lebih jauh, waktunya lagi gak tepat.

    Setelah melakukan registrasi dan koneksi ke Cloudflare, yang saya lakukan pertama adalah ke bagian security > bots, ya tadi, ini adalah goal utama nya. Semua opsi saya enable-in.

    Tapi saya bisa bilang kedua fitur ini gak cukup, Bot bytedance itu kena filter sih, tapi saya ketemu bot lain yang juga terkait AI data training masih lolos dari filter, so saya menambahkan filter lain.

    Filter lain yang saya gunakan adalah WAF, saya tambahkan filter seperti ini:

    (http.user_agent contains "Mobile Safari/537.36 (compatible; Bytespider; [email protected])") 
    
    or (http.user_agent contains "Mozilla/5.0 (compatible; SemrushBot/7~bl; +http://www.semrush.com/bot.html)") 
    
    or (http.user_agent contains "Mozilla/5.0 (compatible; DotBot/1.2; +https://opensiteexplorer.org/dotbot; [email protected])") 
    
    or (http.user_agent contains "Mozilla/5.0 (compatible; AhrefsBot/7.0; +http://ahrefs.com/robot/)") 
    
    or (http.user_agent contains "meta-externalagent/1.1 (+https://developers.facebook.com/docs/sharing/webmasters/crawler)") 
    
    or (http.user_agent contains "Mozilla/5.0 (compatible; YaK/1.0; http://linkfluence.com/; [email protected])")

    Pada dasarnya adalah melakukan filter terhadap bot lain yang saya gak suka tapi tetep lolos dari filter default bot Cloudflare tadi, ada “meta-externalagent” yang mana merupakan bot untuk training data AI dari Facebook.

    Selebihnya saya juga tambahkan ahrefs, semrush, dan bot lain yang saya gak tau sih itu bot ngapain, gak ada keterangan jelas mereka melakukan apa, tapi saya gak suka aja karena sering banget scrapping website ini.

    Selain 2 filter itu, saya juga ada 1 filter yang saya buat, ini agak usil sih, filter berdasarkan negara!

    Ya jadi untuk negara-negara tersebut, mereka gak bisa buka website saya, karena ya mereka gak bakal bisa juga baca konten bahasa indonesia, jadi sekalian gak usah aja.

    Uniknya, awalnya saya hanya blokir Singapore, dan dalam waktu 2 jam sudah banyak aja bot yang kena filter, termasuk juga serangan hacker yang sedang bruteforce juga langsung stop. Hal itu menginspirasi saya untuk menambahkan negara lain dalam list block list itu, dan bener saja, India dan China juga banyak.

    Dengan ketiga filter itu, tiap hari nya sudah ada banyak akses yang kena block di Cloudflare, dan seperti saya bilang akses tersebut stop di Cloudflare, jadi gak nge-hit server saya, kalau saya masih pakai VPS biasa yang bandwidth nya kena hitung, bisa-bisa habis cuma buat ngelayanin akses gak guna dan cenderung bahaya ini.

    Sekarang kan Managed WordPress, kenapa mesti kuatir dengan bot dan bandwidth, kan gak ada biaya bandwidth atau transfer?

    Ya bener, harusnya sih biarin aja juga gak ada masalah, server nya sudah managed, jadi gak ada tanggungan untuk menjaga bandwidth.

    Tapi saya juga gak suka sama bot AI, yang main scrapping data buat bahan training data mereka. Lalu ya itu tadi, sekalian ngeblock percobaan bruteforce hacker-hacker. Oleh karena itu saya tetap masih monitoring log secara berkala untuk melihat apakah filternya perlu diupdate atau tidak.

  • Biaya server, Hostinger.

    Eksperimen saya untuk hosting blog saya ini yang menggunakan WordPress pada server Amaazon Web Service (AWS) murah meriah saya rasa sudah cukup, kesimpulannya: quite pricey untuk personal blog, apalagi yang gak begitu rame gini. Saya menggunakan paket Saving Plan dengan komitmen 1 tahun, lalu menggunakan tipe server yang cukup murah yaitu t4g.micro (2 cpu, 1gb…

    Eksperimen saya untuk hosting blog saya ini yang menggunakan WordPress pada server Amaazon Web Service (AWS) murah meriah saya rasa sudah cukup, kesimpulannya: quite pricey untuk personal blog, apalagi yang gak begitu rame gini.

    Saya menggunakan paket Saving Plan dengan komitmen 1 tahun, lalu menggunakan tipe server yang cukup murah yaitu t4g.micro (2 cpu, 1gb ram), biaya perbulannya sekitar $5, sebenarnya sudah lumayan tapi masih oke lah karena kepikirannya nanti akan dipakai buat server testing juga.

    Tapi saya lupa, biaya yang dibayar bukan cuma itu saja, tapi juga bayar network, bandwidth. Bulan kemarin kena $5, itu juga karena saya berhasil block si bot lebih dulu pada awal bulan, kalau saya gak block gak tau deh jadi berapa bandwidth itu.

    Lalu Elastic IP, itu IP statis nya dari AWS, itu sekitar $3 per bulan :/.

    Terus disk storage, $4 untuk 40GB.

    Sebenarnya ada lagi, S3 storage, tapi ini karena saya pakai untuk keperluan lain (backup, projek lain, dll) saya gak masalah lagian angka nya masih kecil.

    Jadi ditotal perbulan untuk blog ini mengeluarkan biaya sebesar: $17 + pajak 1% jadi ya sekitar $18 atau kalau dirupiahkan jadi Rp. 273.000, banyak ternyata! 😀

    Mungkin bisa lebih murah bulan depannya karena si bot tadi, jadi bisa berkurang $5 jadi tinggal $13,, tapi tetep saya merasa berlebihan untuk sebuah blog personal.

    Jadi saya memutuskan untuk mencari server lain, kali ini mau cari server yang paling gampang, yang memang untuk WordPress, jadi gak perlu set up ini itu. Ini ketemu hostinger.

    Waktu saya buka website hostinger, ada promo hosting WordPress, Rp. 600.000 untuk 4 tahun! damn.

    Saya gak pernah punya pengalaman dengan hostinger sih sebelumnya, tapi saya tau ini perusahaan global dan ada ‘cabang’ indonesia, so saya cobain aja lah, subscribe untuk 4 tahun, paling gak jadi jaminan ini blog bisa bertahan untuk another 4 years.

    Sebenarnya ada fitur migrasi dari hostinger, yang mana ngebantu untuk mindahin WordPress dari server lama ke server mereka, tapi: Mesti kasi username dan password ke mereka! ntar mereka yang handle, kok saya kurang cocok dengan metode ini. Ada 1 metode lagi, tapi stuck waktu saya coba, jadi ya sudah lah, pindah manual.

    Terus juga sebenarnya Hostinger ini agak gak bener juga, fitur yang mereka tulis di halaman pricing nya mereka bisa berbeda dengan kenyataan!.

    1. Paket saya paling kecil, tulisannya disk space sebesar 10GB, setelah saya daftar, ternyata disk space nya 50GB! kan berlebih! ya tentu saja saya seneng-seneng aja, tapi…
    2. Di halaman pricing, paket saya punya WP-CLI dan SSH, ternyata gak ada! saya tanya CS nya, mereka cuma bilang perbedaan itu bisa saja terjadi! apaan!

    Berikut screenshot obrolan, saya nembak langsung dengan kata “penipuan”.

    Saya pengen garis bawahin item no 2, agak ngeselin memang karena kenapa seperti itu, saya ingin ‘diskusi’ lebih jauh, tapi dia cuma CS, plus ada jaminan refund 30 hari, jadi saya males, dan memutuskan untuk nyobain aja, kalau memang gak enak tinggal refund.

    Tapi setelah 2 hari ini, rasanya gak ada masalah, ya bener akan lebih baik kalau punya wp-cli dan ssh selain karena membantu saya, tapi juga karena ya itu ada di price list dan jadi pertimbangan saya ketika mau daftar, tapi ya sudah lah. males dan ternyata saya gak butuh-butuh amat.

    Permasalahan dari server yang Managed WordPress, apalagi gak ada SSH adalah gak bisa ngeliat log dan ngelakuin pemblokiran seperti yang saya lakukan pada VPS.

    Tapi saya mencoba menggunakan Cloudflare, setting firewall dari network level, dan ya mampu bekerja dengan baik juga, jadi ya aman saja. Terus juga ada plugin WordFence kalau-kalau ada yang lolos dari Cloudflare.

    Jadi ya, sekarang blog ini di hosting di Hostinger, untuk 4 tahun kedepan, dengan biaya sekian. Mari kita lihat apakah Hostinger cukup stabil atau tidak.

    Btw, ini adalah link refereral ke Hostinger, dengan link ini, kamu dapet diskon 20%, dan saya juga dapet bonus 20%, so win win solution 🙂

  • Sudah tanggal 1, artinya tagihan bulanan server sudah keluar dan takjub tapi gak kaget, tagihan server bulan ini berkurang 30% dari bulan kemarin, tahu kenapa? Paling utama adalah gara-gara saya blokir bot dari Bytedance aka Tiktok. Rincian tagihannya langsung berkurang sejak tanggal saya mulai ngeblokir dan posting artikel tersebut. Jadi memang itu Bot ganggu banget,…

    Sudah tanggal 1, artinya tagihan bulanan server sudah keluar dan takjub tapi gak kaget, tagihan server bulan ini berkurang 30% dari bulan kemarin, tahu kenapa?

    Paling utama adalah gara-gara saya blokir bot dari Bytedance aka Tiktok.

    Rincian tagihannya langsung berkurang sejak tanggal saya mulai ngeblokir dan posting artikel tersebut.

    Jadi memang itu Bot ganggu banget, dan ini kita cuma ngobrol tentang tagihan bandwidth yang gak ada gunanya buat saya. Belum termasuk bagaimana data saya yang dipakai untuk melatih AI mereka.

    Sejatinya bot itu ada banyak, dan udah biasa, tapi yang 1 ini agak ganggu karena sering banget, beda berapa detik atau menit aja, dan dah diblokir dengan cara biasa dan sopan gak mempan, sampai harus pakai firewall segala, dan itu pun masih terus datang.

    Kebayang gak sih, bot gak guna gak keliatan bikin pengeluaran tambahan sebesar 30%!