• Blogging

    Hari ini postingan di RSS saya isinya tentang blogging, menarik jadi saya koleksiin disini: I began by clicking the image upload button and found the photo. After that, I started typing…but then something struck me. Why not just post to my own blog? So yeah, think I should always post to my blog. Period. Anything…

    Hari ini postingan di RSS saya isinya tentang blogging, menarik jadi saya koleksiin disini:

    I began by clicking the image upload button and found the photo. After that, I started typing…but then something struck me. Why not just post to my own blog?

    So yeah, think I should always post to my blog. Period. Anything beyond that, share a link to my post. “Own your content.”

    A Post About Posting Posts

    Every time you post something you’re proud of on a social media site, how about taking a moment and posting it to your blog too

    http://scripting.com/2024/10/07.html#a121544

    Ini pada dasarnya adalah saya, apa yang biasa saya share di sosial media maka saya bagikan di blog ini, semuanya terkumpul jadi satu disini. Efeknya memang artikel di blog ini agak tidak beraturan, tapi ya itu, ini adalah personal blog, jadi ya personal saya 🙂

    For me blogging needs to be friction free. It needs to be accessible and always with me. I get inspiration out of nowhere sometimes or just want to share like in this post.

    The Jetpack app is where this all happens.

    How 90% of my blog posts happen

    Sama, menggunakan Jetpack untuk posting ke blog ini, mencari cara yang paling mudah, tidak perlu ribet, tidak perlu buka laptop, atau compile, deploy, tidak perlu, buka aplikasi dan post.

    Pure blogging is “blogging” because you have something to say. To me, that is a pure blogger. Any other explanation of blogging “is just the traditional idea of media,”

    Pure Blogger

    Pada dasarnya ya blogging terutama personal blogging, menurut saya ya personal saja, suka-suka. Lagi, contoh paling gampang ya sosial media, blogging layaknya menggunakan sosial media, saya yakin semua orang sudah terbiasa menggunakan sosial media.

  • Static Site dan kenapa menggunakan WordPress

    Lupakan sejenak drama WordPress, kemarin ketemu diskusi ini di HackerNews, sebenarnya intinya adalah perbandingan antara menggunakan website statis (Static site) dan CMS, yang mana dihubungkan dengan WordPress, padahal CMS ada banyak. Sebagai software engineer saya mengerti website statis lebih cepat, lebih ringan, hemat resources, dan lainnya.. dan adalah wajar untuk “hacker” atau “programmer” kebanyakan untuk…

    Lupakan sejenak drama WordPress, kemarin ketemu diskusi ini di HackerNews, sebenarnya intinya adalah perbandingan antara menggunakan website statis (Static site) dan CMS, yang mana dihubungkan dengan WordPress, padahal CMS ada banyak.

    Sebagai software engineer saya mengerti website statis lebih cepat, lebih ringan, hemat resources, dan lainnya.. dan adalah wajar untuk “hacker” atau “programmer” kebanyakan untuk tidak begitu menyukai WordPress dan PHP, karena ya memang bisa dibilang teknologi yang jadul, jatuhnya udah seperti wabah yang harus ditinggalkan.

    Tapi dari sisi pengguna, WordPress itu sudah yang paling gampang dan fleksibel. Sedangkan untuk website statis kamu harus setup deployment sendiri yang bisa bikin malesin terutama untuk yang sebenarnya cuma pengen nulis.

    Saya sendiri punya beberapa alasan kenapa masih menggunakan WordPress terutama untuk keperluan website profil, atau personal blog:

    Fleksibel

    Ini yang nomor 1, fleksibel, dalam arti kita tidak perlu terikat pada suatu hosting atau perusahaan server, rasanya semua hosting punya fasilitas untuk manage WordPress, jadi kalau tidak suka atau ya sekedar ingin pindah provider maka cukup mudah, tinggal export website lama dan import di website baru. Website yang saya gunakan ini pun sudah beberapa kali pindah provider, dari yang managed sampai hosting dan manage sendiri, dan balik lagi, dari server lokal, server luar, pokoknya pindah sesuai kebutuhan, dan itu semua bisa dilakukan dengan mudah.

    Plugin

    Plugin di WordPress ada sangat banyak, kadang saya merasa kebanyakan, rasanya apa aja yang perlu bisa dicari pluginnya, walaupun ya terlalu banyak plugin punya efek negatif tersendiri. Saya sendiri menggunakan beberapa plugin yang sangat membantu yang sebenarnya saya bisa bikin sendiri tapi ya karena sudah ada maka ya tinggal install dan beres, tidak perlu ribet membuat koding tambahan atau gimana, tinggal cari.

    Mobile App

    Jujur aja, untuk pemrogram komputer, apalagi pemrogram website seperti saya, ada panggilan tersendiri untuk bikin sistem CMS atau blog sendiri, dan saya sendiri juga sudah beberapa kali mencoba membuat dan sebenarnya tidak begitu ribet (karena penggunanya kita sendiri), tapi semua usaha saya biasanya terkendala dibagian mobile app, karena ya seringnya postingan di blog ini dibuat di handphone saya, jadi agak berlebihan jika mau membuat postingan harus membuka laptop.

    Dengan alasan seperti itu saya merasa menggunakan WordPress adalah pilihan paling aman dan mudah, dan sebenarnya murah juga. Ada banyak WordPress hosting yang dihargai sekitar 10 ribu – 40 ribu perbulan untuk level paling dasar, dengan biaya seperti itu kamu sudah punya kontrol sendiri atas blog dan hostingmu.

    Jadi website statis memang pilihan baik karena ya ringan, aman, dan hemat, tapi secara efisiensi dan aksesibilitas, menggunakan WordPress lebih bijak, kecuali memang niat untuk DIY.

  • iPad

    iPad menurut saya adalah beneran gadget yang wah, salah dua produk dari Apple yang saya anggap sangat fungsional. Tapi saya merasa dengan tenaga dan spesifikasinya iPad serasa seperti dibuat terbatas, ada banyak hal yang sayang banget gak bisa dilakuin di iPad. Melihat video ini, saya baru tahu di versi iPadOs terbaru, iPad bisa begitu fungsional…

    iPad menurut saya adalah beneran gadget yang wah, salah dua produk dari Apple yang saya anggap sangat fungsional.

    Tapi saya merasa dengan tenaga dan spesifikasinya iPad serasa seperti dibuat terbatas, ada banyak hal yang sayang banget gak bisa dilakuin di iPad.

    Melihat video ini, saya baru tahu di versi iPadOs terbaru, iPad bisa begitu fungsional dan produktif. Hal yang paling menarik menurut saya adalah fitur video external, jadi bisa menggunakan monitor! Itu wah banget.

    Android terutama Samsung dengan Galaxy S nya juga bisa dan punya desktop mode, tapi aplikasi Android untuk keperluan kerja sebenarnya terbatas.

    Kalau sudah begini, rasanya untuk kebanyakan orang sudah bisa menggantikan fungsi laptop.

  • Bahasa

    Waktu membuka video sebenarnya tidak menaruh ekspektasi banyak, iseng saja, tapi ternyata obrolan dan pembahasannya menarik. Saya merasa tertarik selain ternyata Ivan Lanin sebelumnya adalah pemrogram komputer yang mana saya merasa beberapa pemikirannya mirip, juga terkait tentang hal seperti menulis dan tentunya bahasa. Saya sepaham tentang menulis dimana menulis itu melatih dan sedikit memaksa otak…

    Waktu membuka video sebenarnya tidak menaruh ekspektasi banyak, iseng saja, tapi ternyata obrolan dan pembahasannya menarik.

    Saya merasa tertarik selain ternyata Ivan Lanin sebelumnya adalah pemrogram komputer yang mana saya merasa beberapa pemikirannya mirip, juga terkait tentang hal seperti menulis dan tentunya bahasa.

    Saya sepaham tentang menulis dimana menulis itu melatih dan sedikit memaksa otak dan pikiran untuk bekerja kreatif mengeluarkan atau mengembangkan suatu ide atau pemikiran. Terkadang kita tidak memiliki ide untuk menulis suatu hal atau sebenarnya ada tapi tidak matang, tapi begitu (dipaksa) dimulai saja, tiba-tiba berkembang jadi 1 kalimat, paragraf, artikel, tadinya sebuah ide dan pemikiran terkesan rumit jadi lebih sederhana.

    Saya juga sepaham (tapi memang sepertinya ini adalah hal umum), dimana ya untuk memberikan keluaran yang baik, maka perlu masukan yang baik, dalam hal menulis blog saya terinspirasi dari penulis blog lain yang saya ikuti di pembaca RSS saya, yang mana hal ini merupakan hobi dari dulu yaitu membaca dan mengikuti situs atau penulis blog. Dari membaca itu jadi terinspirasi untuk ikut menulis, sayangnya memang kebanyakan yang dibaca adalah tulisan dalam Bahasa Inggris, sehingga ya kadang jadi terbawa dan terbiasa membawa potongan istilah dalam Bahasa Inggris.

    Terkait penggunaan Bahasa Indonesia, sebenarnya jadi teringat dulu di blog ini pada satu titik saya merasa perlu tertarik untuk menggunakan Bahasa Indonesia saja secara penuh, ya karena memang tidak bisa menggunakan Bahasa Inggris secara penuh maka sekalian aja Bahasa Indonesia, jadi tidak campur-campur. Tapi beberapa saat kemudian ‘kambuh’ lagi, tercampur-campur lagi :). Salah satunya ya karena sebagai pemrogram komputer kebanyakan bacaan dan literasi dalam Bahasa Inggris, ditambah lagi baca artikel Bahasa Inggris, diskusi kantor Bahasa Inggris, jadi terbawa ke penulisan gini, kadang merasa lebih mudah menggunakan istiliah potongan Bahasa Inggris, padahal karena malas saja mencari padanan versi kata Bahasa Indonesia.

    Dalam artikel ini pun saya mencoba untuk menggunakan Bahasa Indonesia keseluruhan, beberapa mesti mencari dulu padanannya, padahal hanya istilah sederhana :). Mari kedepannya mengusahakan untuk menggunakan Bahasa Indonesia tanpa tercampur bahasa asing.

  • Dilema fotografer

    Tadi pagi joging lagi setelah lama libur dan sibuk dengan kerjaan belakangan ini, dan karena kerjaan juga jadi merasa perlu joging buat refreshing, beberapa hari stuck di rumah. 1 hal yang kerasa sekarang ada fotografer di area GOR tempat joging, iya saya tau fenomana ini sepertinya banyak kejadian di beberapa daerah lain apalagi kota besar,…

    Tadi pagi joging lagi setelah lama libur dan sibuk dengan kerjaan belakangan ini, dan karena kerjaan juga jadi merasa perlu joging buat refreshing, beberapa hari stuck di rumah.

    1 hal yang kerasa sekarang ada fotografer di area GOR tempat joging, iya saya tau fenomana ini sepertinya banyak kejadian di beberapa daerah lain apalagi kota besar, Jakarta atau Bandung gitu, ternyata sekarang ditempat saya juga ada.

    Di tempat saya pun saya sudah melihat postingan IG terkait hal ini, dan biasanya mereka cuma ada di weekend, saya gak nyangka hari kerja gini juga ada

    Let be honest, saya risih.

    Sebagai orang yang juga suka foto-foto, biasanya saya melakukan dalam rangka dokumentasi kegiatan, dan orang banyak, dan untuk koleksi pribadi, walaupun ya di share di blog ini.

    Tapi untuk fotografer joging agak aneh rasanya, karena biasanya foto nya sifatnya sendiri / close up, dan juga bukan dokumentasi kegiatan, dan keperluannya buat dijual. Beberapa di posting di instagram pribadi tapi rasanya jadi malah katalog dan bahan portfolio.

    Saya mengerti beberapa memang okay saja difoto, ada juga yang malah minta difoto, tapi banyak juga yang kita sebenarnya gak mau difoto tapi tetap kena foto, dan jadi bahan portfolio di instagram fotografer.

    Saya gak tau kalau seandainya ada orang yang suka salah satu foto terus minta dikirimin foto aslinya apalagi dengan sejumlah uang apakah dilayani walaupun yang beli bukan pemilik foto?

    Saya gak tau juga, saya merasa risih, tapi disisi lain saya juga suka ngambil foto walaupun dengan alibi saya diatas, tapi kan orang terutama yang kena foto gak tau ya dengan batasan saya. Saya jadi merasa jadi orang yang saya risih-in.