• Kopi rumahan

    Bukan sesuatu yang baru, cuma pengen posting, racikan kopi mudah dan murah saya tiap pagi 🙂 Ntar tinggal seduh aja kopi nya, 1 sachet saya campur air hangat 75ml, terus ditambah susu, 75ml juga, sirup nya 1 sendok makan. Kamu punya racikan kopi mudah mu sendiri?

    Bukan sesuatu yang baru, cuma pengen posting, racikan kopi mudah dan murah saya tiap pagi 🙂

    1. Kopi bubuk Nescafe Classic, sempet nyoba beberapa alternatif tapi saya males ribet urusan sama bubuk/ampas nya. Nescafe tidak berampas, jadi ya udah tinggal seduh.
    2. Susu Ultra Milk, standar sih, apa aja bisa. Sempet nyoba Oatside, tapi gak tau gak cocok.
    3. Sirup Hazelnut Marjan, biar ada rasa-rasa. Sudah nyoba variant vanila dan caramel, tapi rasanya lebih enak yang hazelnut.

    Ntar tinggal seduh aja kopi nya, 1 sachet saya campur air hangat 75ml, terus ditambah susu, 75ml juga, sirup nya 1 sendok makan.

    Kamu punya racikan kopi mudah mu sendiri?

  • Fixing Jetpack newsletter issue

    Jetpack adalah plugin populer untuk pengguna WordPress, saya merasa setiap instalasi WordPress mesti punya ini karena fiturnya yang komplit bahkan untuk paket free nya. Salah satu fiturnya adalah Newsletter, dimana Jetpack akan menyediakan form agar pengunjung bisa subscribe dengan memasukkan alamat email mereka, nantinya setiap ada post baru dibuat, maka akan dikirim via email ke…

    Jetpack adalah plugin populer untuk pengguna WordPress, saya merasa setiap instalasi WordPress mesti punya ini karena fiturnya yang komplit bahkan untuk paket free nya.

    Salah satu fiturnya adalah Newsletter, dimana Jetpack akan menyediakan form agar pengunjung bisa subscribe dengan memasukkan alamat email mereka, nantinya setiap ada post baru dibuat, maka akan dikirim via email ke subscribers tersebut.

    Beberapa waktu belakangan (mungkin sudah mingguan atau bulanan ke belakang), saya mengalami masalah dimana email yang terkirim tidak menampilkan gambar yang ada di postingan saya. Saya gak sempet untuk memeriksa lebih jauh, dan lagipula karena ini plugin populer, pastinya ada kalau ada masalah, orang lain juga punya masalah yang sama, dan akan di fix di versi berikutnya, iya kan? ternyata tidak.

    Sekian update berlalu, masih sama saja, akhirnya karena saya lagi pusing urusan lain, maka saya coba memeriksa apa sih masalahnya.

    Ternyata masalahnya ada di kompabilitias dengan plugin lain.

    WP Offload Media Lite

    Saya menggunakan plugin WP Offload Media Lite untuk memanajemen media atau gambar yang saya upload di website ini. Jadi plugin ini bekerja ketika saya mengupload gambar atau foto ke website ini maka akan dipindahkan ke dalam AWS S3 (yang sudah saya set), lalu menampilkan lagi di website ini. Ini saya lakukan supaya saya gak perlu menyimpan gambar saya di server website ini yang bisa bikin server penuh dan ribet kalau mau pindah server karena mesti bawa semua gambar tersebut.

    Plugin ini kerjanya praktis banget, beneran setup dan sudah biarkan, gak ada perubahan apapun pada proses penggunaan di WordPress, just works, tapi ternyata ada masalah ketika di email.

    Masalahnya juga ternyata bukan langsung dari plugin ini, tapi memang sistem di belakang layar proses emailnya.

    Contoh pada artikel ini: https://yogasukma.web.id/2024/08/kopi-kenangan/

    Email yang dikirim menampilkan gambar dari url ini:

    https://yogasukma.web.id/wp-content/uploads/2024/08/DSCF9671_1.jpg

    URL tersebut sejatinya memang bener, tapi plugin Offload media tadi sudah memindahkan file tersebut ke S3 Storage saya, jadi ketika url tersebut dibuka gambarnya gak tampil, dapat 404 error.

    Tapi kalau dibuka artikel nya https://yogasukma.web.id/2024/08/kopi-kenangan/ gambarnya tetap tampil, karena menampilkan gambar dari url S3 saya:

    https://photos-yogasukma.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/blog/2024/08/DSCF9671_1.jpg

    Seharusnya, email newsletter menggunakan url ini untuk menampilkan gambar, tapi tidak.

    Saya terpikir banyak cara untuk memperbaiki ini, mungkin saya harus PR ke plugin tersebut? Tapi karena saya sendiri lagi pusing dengan urusan saya, maka saya kepikiran cara paling gampang, yang mana menggunakan trik .htaccess.

    Saya menggunakan rule simple seperti ini:

    <IfModule mod_rewrite.c>
    RewriteEngine On
    RewriteCond %{REQUEST_URI} ^/wp-content/uploads/([0-9]{4})/([0-9]{2})/(.+)$ [NC]
    RewriteRule ^.*$ https://photos-yogasukma.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/blog/%1/%2/%3 [R=301,L]
    </IfModule>

    Fungsinya adalah untuk melakukan redirect, jadi kalau url pertama tadi dibuka, maka akan dilakukan redirect ke url S3 Storage saya! simpel!

    Benar saja, fix nya bisa digunakan, saya cek melakukan postingan menggunakan gambar, dan berhasil tampil, juga email-email sebelumnya yang sudah terkirim tapi gambarnya tidak tampil, sekarang semuanya sudah tampil.

    So sekarang, email newsletter saya bisa menampilkan foto dan gambar yang ada seperti di postingan website! 🎉

  • MariaDB

    Saya sedang mencoba untuk hosting website ini di AWS(Amazon Web Service) EC2 server, saya menggunakan server t4g.micro, server yang bisa dibilang cukup murah, sekitar $8 per bulan. Server ini memiliki 2 vCPU dan 1GB RAM, hasilnya? Surprisingly, not good. Blog ini bukan blog populer, atau banyak aktifitas dan sejenisnya, tapi ternyata dalam 1 hari eksperimen…

    Saya sedang mencoba untuk hosting website ini di AWS(Amazon Web Service) EC2 server, saya menggunakan server t4g.micro, server yang bisa dibilang cukup murah, sekitar $8 per bulan. Server ini memiliki 2 vCPU dan 1GB RAM, hasilnya?

    Surprisingly, not good.

    Blog ini bukan blog populer, atau banyak aktifitas dan sejenisnya, tapi ternyata dalam 1 hari eksperimen sudah mengalami downtime beberapa kali.

    Saya yakin server AWS nya gak ada masalah, tapi memang kaget juga spesifikasi server ini gak cukup untuk running blog pribadi.

    Berdasarkan quick check, high load nya memang dari database server. Saya menggunakan MySql dan yea sudah menghabiskan 45% RAM sendiri

    Bisa dilihat juga, memory terpakai 769M/912M yang mana ya sangat sedikit sisanya, dan juga bisa dilihat uptime nya baru 15 menit, karena memang baru saja mati ketika akan posting tulisan ini.

    Saya mencoba memodifikasi cache setting and such, tapi tetep, gak bisa turun. Lalu saya terpikir untuk mencoba menggunakan database MariaDB. Mungkin bisa lebih baik?

    And that’s correct!

    Ganti ke MariaDB berhasil menurunkan resouces usage.

    Hmm..

    1 hal ini saja sudah bantu turun lumayan, honestly saya tahu tentang MySql dan MariaDB tapi gak menduga perbedaan usage nya gitu banget, bisa hemat dari 45% usage ke 15% usage.

    So ya let see beberapa hari apakah ini cukup untuk mengurangi downtime?

  • Linux Mint 22 “Wilma”

    Okay, Linux Mint 22 baru saja rilis secara resmi. Full release note bisa dilihat disni https://blog.linuxmint.com/?p=4731. Sebenarnya dari beberapa waktu lalu pengen nulis tentang Linux Mint (atau kita singkat aja jadi Mint), tapi gak pernah terlaksana. Jadi sejak beberapa waktu lalu, mungkin 1 tahun lalu, saya menggunakan Mint di PC saya. Sebelumnya menggunakan Ubuntu, tapi…

    Okay, Linux Mint 22 baru saja rilis secara resmi. Full release note bisa dilihat disni https://blog.linuxmint.com/?p=4731.

    Sebenarnya dari beberapa waktu lalu pengen nulis tentang Linux Mint (atau kita singkat aja jadi Mint), tapi gak pernah terlaksana.

    Jadi sejak beberapa waktu lalu, mungkin 1 tahun lalu, saya menggunakan Mint di PC saya. Sebelumnya menggunakan Ubuntu, tapi versi LTS terakhirnya bikin kacau, saya lupa, tapi rasanya karena Snap, software manager dari Ubuntu ngaco, suka stuck sendiri. Heran deh, sudah official sejak lama, masih aja gak stabil.

    Sekitar sebulan lalu, saya nyobain lagi distro lain, seperti Fedora, Debian, Ubuntu lagi, nyobain beberapa Desktop Environment (Awesome WM, KDE), tapi gak cocok, selalu ada yang ganggu, ada masalah. So balik lagi menggunakan Mint lagi.

    Untuk yang gak familiar, Linux Mint dibuat dengan prinsip stabilitas, pokoknya bisa diinstall dengan mudah, dan gak ada masalah, ya udah stabil aja, dan memang bener, selama penggunaan saya gak pernah ketemu masalah, It just works!.

    Tapi ada downside nya, update nya agak lama, kadang lama banget, termasuk aplikasi yang tersedia di Software managernya, kadang tertinggal jauh dari rilis resmi aplikasinya sendiri. Soalnya ya itu tadi, lebih prefer stabilitasnya, jadi daripada selalu update tapi banyak masalah atau belum matang, Linux Mint memilih untuk pending dan tetap di area yang lancar saja.

    Oke, karena versi baru nya baru saja keluar, rasanya gatal untuk upgrade segera, tapi sepertinya bakal ditunda dulu, karena (1) belum keluar panduan dan tool resmi untuk upgrade (2) lagi sibuk banget, gak sempet kalau mau install ulang. Ya itung-itung biar lebih stabil.

  • Threads

    Secara random, ketika saya membuka sebuah artikel dan dapet link ke Threads dan ngeliat sekilas, saya suka sama UI nya, tampilannya fokus ditengah screen, gak banyak printilan aneh-aneh, ya pas gitu aja. Kebetulan saya juga pengen update tampilan blog ini, jadi saya coba untuk meniru, ya meniru tampilan ala Threads. Tadinya mau bikin theme WordPress…

    Secara random, ketika saya membuka sebuah artikel dan dapet link ke Threads dan ngeliat sekilas, saya suka sama UI nya, tampilannya fokus ditengah screen, gak banyak printilan aneh-aneh, ya pas gitu aja.

    Kebetulan saya juga pengen update tampilan blog ini, jadi saya coba untuk meniru, ya meniru tampilan ala Threads.

    Tadinya mau bikin theme WordPress sendiri, karena ya saya punya beberapa kebingungan dalam penggunaan site editor WordPress. Tapi kemarin iseng aja, coba untuk bikin tampilan ala Threads menggunakan default theme Twenty Twenty Four, terus pakai site editor nya buat ubah sana-sini.

    Hasilnya.. ya bisa dibilang mirip, iya gak sih? saya sih suka aja. Cuma memang belum semua halaman diupdate.

    Jadi sama sekali gak koding, beneran pakai site dan block editor di default theme plus beberapa jam untuk ngulik-ngulik site editornya.