• Mandiri Livin

    Lanjut lagi review bank digital lain, setelah Bank Jenius dan Bank Jago kali ini Bank Livin Mandiri. Baru awal bulan ini sih mendaftar jadi nasabah, jadi mungkin belum banyak pengalaman. Sebenarnya untuk daftar dan menggunakan Mandiri Livin (berikutnya kita sebut Livin saja ya), itu mudah bisa full via aplikasi, tapi karena saya kuatir paket pengirim…

    Lanjut lagi review bank digital lain, setelah Bank Jenius dan Bank Jago kali ini Bank Livin Mandiri. Baru awal bulan ini sih mendaftar jadi nasabah, jadi mungkin belum banyak pengalaman.

    Sebenarnya untuk daftar dan menggunakan Mandiri Livin (berikutnya kita sebut Livin saja ya), itu mudah bisa full via aplikasi, tapi karena saya kuatir paket pengirim kartu nyasar (karena uda sering bank kirim nyasar), jadi saya minta dikirim kartu ke kantor cabang terdekat, dan ketika saya ambil disana prosesnya beneran seperti bank konvensional dimana mesti ngantri CS, ngisi form ini itu, ngobrol ama CS, sungguh sebuah pengalaman yang sudah lama banget gak saya rasakan karena ya selama ini sudah gak pernah melakukan “hal fisik” seperti ini untuk perbankan.

    Setelah beres, saya menyimpulkan ada beberapa hal kelebihan dari Mandiri Livin yang saya suka.

    Aplikasinya bagus

    Aplikasi banking terutama kalau dari bank big 4, biasanya biasa banget dan cenderung kaku, Aplikasi Livin bagus sih, cepet dan seger aja, modern lah.

    Merasa aman (sepertinya)

    Untuk login ke aplikasi Livin dari device lain, perlu beberapa verifikasi:

    1. nomor di kartu debit fisik
    2. Tanggal lahir
    3. Selfie / Face recognition
    4. Password
    5. PIN

    Buset, banyak banget coba, jadi secara teori, kalau kartu debit fisik mu disimpan di rumah secara aman, maka gak akan bisa tuh akun Livin mu dijebol, karena yang tau cuma kamu sendiri, dan gak bisa ditebak.

    Dengan begitu saya merasa lebih aman saja tanpa harus mengurangi kenyamanan pengguna. Selain itu setelah berhasil login, maka aplikasi di device lain akan logout, jadi seandainya smartphone saya hilang, saya tinggal login di device lain dan otomatis Livin di smartphone yang hilang langsung logout, jadi aman.

    Pilihan Investasi

    Jujurnya ini salah satu alasan kenapa saya menggunakan Livin, supaya semuanya terpusat di 1 login, dan sudah bisa terintegrasi dengan berbagai pilihan Investasi di Mandiri, seperti Saham, Reksdana, Obligasi Pemerintah dan bahkan Obligasi swasta! Jadi tidak tercerai berai.

    Customer Support

    Saya juga suka fakta bahwa Customer Support untuk Livin ini ya Customer Support dari Mandiri, jadi ya terjamin lah layanannya, tidak seperti Blu dari BCA misalnya, itu seperti anak tiri karena terpisah dari bank induknya, atau seperti Bank Jago, yang lambat dan kurang serius sepertinya.

    Biaya Bulanan Murah

    Beberapa menganggap ini kekurangan, karena ya bank digital umumnya gratis, tapi saya menganggap tidak, bank digital juga perlu biaya maintenance jadi ya saya gak masalah, terlebih karena ya biaya nya murah, cuma Rp. 5,000 sebulan, jadi ya sudah lah. Daripada dikasi gratis tapi Customer supportnya gak serius, malah bikin sakit hati.


    Itu aja sih sebenarnya kelebihannya, kalau dibandingkan dengan kelebihan dari Bank Jenius atau Bank Jago kemarin, ya kerasa Mandiri Livin ini biasa aja dan gak ada fitur atau layanan yang inovatif.

    Di sisi lain, dari sisi kekurangan, banyak yang saya rasakan kurang. Tapi saya rasa ini karena ya sudah terbiasa dengan 2 bank digital lain tadi sehingga ketika masuk ke Mandiri Livin walaupun juga disebut bank digital tetap kerasa kaku dan konvensionalnya.

    Ada biaya transfer dan ATM

    Nah ini, di kedua bank digital yang sebelumnya saya review itu pada ngasi gratis, dan saya sudah 8 tahun dengan sistem seperti itu, begitu sekarang disuruh bayar jadi… kerasa.

    Tabungan Valas USD

    Sebelumnya saya menggunakan tabungan Valas di Jenius, dan seperti saya bilang di postingan sebelumnya, di Jenius gak dikenai potongan, dapet kenaikan dari selisih valas, dan malah dapat bunga.

    Di Livin, itu gak, jangankan dapat bunga, yang ada perbulan kena potongan $1, belum bermasuk biaya kalau rekening pasif maka kena tambahan biaya $1 lagi, terus kalau dibawah saldo minimum, kena lagi $5, dan itu diluar biaya admin Rp. 5000 tadi, so kecuali memang perlu dan pakai banget valas untuk transaksi harian, rasanya kalau cuma buat nabung ya rugi yang ada karena ya potongannya kerasa besar dibanding kenaikan dolar atau rupiah.

    Sukha

    Saya ngerti sih, ini Mandiri Livin pengen jadi SuperApp, makanya ada Sukha untuk semua urusan eksternal dan promo-promo, tapi jadinya terlalu ganggu.

    Contoh:

    Sebenarnya kemarinnya ada lagi notifikasi tentang zombie yang saya sama sekali gak ngerti.

    Ganggu, asli. Saya mengira pengguna Livin itu Pro lah, orang serius, karena kalau gak ya mending pakai bank digital lain yang lebih banyak kasi promo. Jadi sebagai user “Pro” saya pikir notifikasi seperti ini gak guna dan cenderung ganggu banget, mana gak bisa dimatiin, kalau saya matiin notifikasi maka saya gak akan dapat notifikasi dana masuk atau notifikasi keamanan.


    Itu saja yang saya rasakan selama pemakaian 1 bulan ini, dan sepertinya saya mungkin akan bertahan menggunakan Livin untuk keperluan tabungan (selain tabungan valas) dan investasi karena ya saya merasa lebih aman dari sisi aplikasi, customer support dan nama besar Mandiri, tapi kalau untuk keperluan transaksi harian mending pakai bank digital lain deh, lebih fleksibel dan murah.

  • Bank Jago

    Lanjutan dari Bank Jenius, sejak beberapa bulan Saya akhirnya mencoba Bank Jago dan menurut saya sih okay saja, yang membuat menarik karena ada banyak integrasi dengan Bibit, StockBit, dan GoPay dan lainnya, tapi ada juga yang menurut saya kurang. Beberapa hal yang menurut saya kelebihan dari Bank Jago. Bebas biaya transaksi dan Bebas Tarik ATM…

    Lanjutan dari Bank Jenius, sejak beberapa bulan Saya akhirnya mencoba Bank Jago dan menurut saya sih okay saja, yang membuat menarik karena ada banyak integrasi dengan Bibit, StockBit, dan GoPay dan lainnya, tapi ada juga yang menurut saya kurang.

    Beberapa hal yang menurut saya kelebihan dari Bank Jago.

    Bebas biaya transaksi dan Bebas Tarik ATM

    Ini sama sih seperti Bank Jenius, free untuk transfer dan bebas tarik, jadi sangat membantu dan memudahkan dalam penggunaanya.

    Kantong Tabungan

    Fitur ini sama seperti Flexy Saver dari Bank Jenius, dimana kita bisa bikin kantong seperti misalnya dana pendidikan, dana kesehatan, dana renovasi rumah, bedanya Bank Jago punya 60! (Jenius cuma 3), itu sudah jauh lebih dari cukup. Malah, bisa share kantong dengan akun Jago lain jadi bisa share bareng istri atau temen.

    Koneksi ke GoPay

    Saya menggunakan GoPay untuk segala keperluan transaksi terutama Qris, dan GoPay bisa langsung konek ke Bank Jago, jadi gak perlu topup, langsung tarik, ini membuat lebih praktis.

    Rasanya itu aja sih, dibandingkan Jenius bisa dibilang kurang lebih saja, tapi punya lebih banyak kuota free transfer dan kantong tabungan jadi lebih fleksibel.

    Bebas biaya admin

    Untuk beberapa orang terutama orang-orang yang migrasi dari Bank Jenius, ini masuk kategori kelebihan Bank Jago, tapi menurut saya ini area abu-abu. Soalnya bisa jadi ini masih masa promo, sama seperti Jenius, akan ada masanya ini berakhir dan menarik biaya bulanan. Selain itu, justru saya merasa aneh kalau terus-terusan bebas biaya, karena ya tentu saja ada biaya yang diperlukan untuk menjalankan sistem ini, kalau bebas biaya maka bagaimana mereka menutup pengeluaran pemeliharaan sistem?


    Tapi walaupun begitu, ada banyak juga yang saya rasa sebagai kekurangan dan menurut saya personal cukup krusial.

    Support nya lambat

    Ini yang paling pertama, dan paling ganggu buat saya, karena ya kita ingin mempercayakan Bank Jago untuk menyimpan uang, tapi kalau ada masalah dan support nya lambat ya jadi kuatir juga.

    Pengalaman saya, saya pernah mengirim email pertanyaan pagi hari, dijawab template mesin besok malamnya, itu baru template, belum resolusi. Atau ketika saya telepon saya disuruh kirim via email saja.

    Jadi mungkin ini akibat dari Bebas biaya bulanan tadi, Tim Support nya gak banyak atau ya kurang gercep. Ini redflag banget buat saya.

    Multi Device

    Aplikasi Bank Jago bisa digunakan dibanyak device dalam waktu bersamaan, jadi waktu login aplikasi di gadget lain, perlu approval dari gadget yang sudah login, setelah itu dua gadget tersebut bisa digunakan bersamaan.

    Ini bisa dibilang kemudahan, tapi juga bisa jadi kelemahan karena hacker bisa saja mengakses atau menggunakan phising untuk mengelabui target untuk memberikan approval agar hacker bisa login di device mereka.


    Selebihnya gak ada sih, itu saja kekurangan dan kelebihan yang saya rasakan, menurut saya Bank Jago sudah enak ini untuk keperluan penyimpanan uang atau perbankan dengan hanya menggunakan aplikasi, tapi jujurnya dua kekurangan tadi diatas membuat saya agak ragu sih, jadi saya juga gak menyimpan banyak uang di Bank Jago, hanya secukupnya uang belanja saja, gak berani untuk beneran tabungan.

  • Bank Jenius

    Sepertinya saya sudah jadi nasabah Bank Jenius itu sekitar 7-8 tahun lalu deh, waktu itu masih belum populer istilah “Bank Digital”, dan kalau gak salah memang tidak ada bank lain yang full digital seperti Jenius pada masa itu. Sebagai “Anak IT” tentunya saya tertarik mencoba, dan akhirnya nyaman dan jadi berhenti dari bank besar Indonesia…

    Sepertinya saya sudah jadi nasabah Bank Jenius itu sekitar 7-8 tahun lalu deh, waktu itu masih belum populer istilah “Bank Digital”, dan kalau gak salah memang tidak ada bank lain yang full digital seperti Jenius pada masa itu.

    Sebagai “Anak IT” tentunya saya tertarik mencoba, dan akhirnya nyaman dan jadi berhenti dari bank besar Indonesia dan memindahkan semua uang ke Bank Jenius, istri saya juga melakukan hal yang sama, jadi Bank Jenius sebagai bank utama.

    Jadi anggap saja ini adalah review setelah penggunaan selama durasi itu.

    Ada beberapa ‘fitur’ dan kelebihan yang suka dari Bank Jenius.

    Flexy Saver

    Ini fitur yang bikin dari awal saya suka banget, dan masih menyayangkan karena bank lain terutama yang top 4 masih belum punya fitur ini. Pada dasarnya fitur ini semacam kita bisa bikin folder atau kantung, misal saya buat kantung uang pendidikan, uang kesehatan, uang renovasi dan uang yang masuk kantung tersebut tidak akan tercampur dengan uang utama.

    Bebas Transfer

    Ini sudah dari awal dulu, waktu yang lain masih kena biaya Rp. 7.000, lalu ada BI-fast, sehingga lebih murah jadi Rp. 2,500, Jenius masih memberi gratis transfer sampai sekarang.

    Bebas tarik ATM

    Ini juga paling kerasa, saya gak pernah ngantri mesin ATM, jadi kalau ada antrian yang super panjang, saya tinggal ke mesin ATM sebelahnya gak peduli bank apa, saya bisa narik gitu aja. Juga kalau lagi dijalan, gak perlu pusing nyari ATM mana aja bisa, gak pilih-pilih.

    Tabungan Valas

    Ini baru saya ikutin 3 tahun terakhir, selain nabung rupiah, saya juga nabung USD, saya cek bank lain (mandiri), untuk nabung valas USD kena biaya $1 per bulan, lah ini Jenius gratis + dikasi bunga pula + masih dapat selisih USD-IDR, sinting mah.

    Lounge ala VIP

    Kalau terpaksa harus pergi ke kantor cabang, pelayanannya ala prioritas, gak tau kenapa. Jadi gak masuk ke kantor BTPN tapi selalu diarahin ke BTPN Sinaya dan didalamnya ya duduk santai, sepi, berasa VIP.

    Kartu Kredit

    Saya akhirnya punya kartu kredit, pertama kali, dan dari Jenius. Limitnya besar pula, walaupun saya gak tau kenapa besar, padahal orang-orang lain saya liat mengalami masalah untuk minta naik karena limitnya kecil, sedangkan saya gak minta sudah dikasi besar, lebih besar dari total dana di akun saya.


    Walaupun begitu, dari yang saya baca di sosmed dan komunitas, gak sedikit juga yang gak suka sama Jenius, beberapa hal yang menurut sebagaian orang adalah kekurangan Bank Jenius.

    Gampang di Hack

    Ini gak bisa dihindari, citra ini terlanjur ada karena ya Jenius bisa dibilang cukup awal bikin bank digital, kemajuan yang gak dibarengin dengan kepedulian keamanan digital. Setiap kejadian hack yang saya ikutin dan pantau pasti seputar pengguna memberikan email, password dan OTP ke orang atau website yang gak jelas, jadi lah dibobol mau gimanapun keamanan Jenius.

    Sekarang Jenius sudah berbenah, semua fitur kenyamanan dimatiin, jadi gak bisa lagi pakai website banking gak bisa multi device, tapi jadinya jadi super aman. foolprof lah.

    Biaya Layanan (Feesible)

    Ini juga jadi salah satu yang paling ramai dan bikin banyak migrasi ke bank digital lain beberapa tahun lalu. Feesible intinya biaya admin bulanan yang mana sama saja dengan bank-bank lain, tapi jadi masalah di Jenius karena selama bertahun-tahun mereka kasi gratis, jadi begitu dihapus subsidinya, langsung pada protes.

    Di saya sendiri Feesible sebesar Rp. 10,000 per bulan itu gak masalah karena ya fiturnya ada banyak yang dikasi + bunga atau interest yang saya dapat cukup untuk nutupin biaya admin tersebut, jadi ya pada dasarnya saya gak bayar juga.


    Itu tadi versi kekurangan Bank Jenius versi orang lain yang cukup ramai di dunia maya, yang mana menurut saya bukan kekurangan atau ya gak masalah lah di saya.

    Tapi, ada juga beberapa hal yang saya gak suka atau kekurangan Bank Jenius versi saya.

    Kebanyakan promo!

    itu sehari berapa kali notifikasi aplikasi Jenius kasi promo ini itu, mending kalau banyak, promo receh padahal tapi push terus. Saya sih berharapnya sebagai aplikasi banking, diem coba, cukup beri notifikasi yang penting saja, jangan suruh saya belanja.

    Sales Flexy Cash

    Flexy cash itu fitur pinjaman, kredit lah intinya. Ini salesnya rajin tiap beberapa hari nelpon, bahkan kalau ditolak panggilannya nanti beberapa jam nelpon lagi. Sudah bilang gak tertarik masih nelpon terus. Cukup ganggu tau.

    Flexy Saver

    Tadi sebelumnya saya bilang Flexy saver ini sebagai kelebihan dari Bank Jenius, tapi masalahnya cuma bisa 3 kantong, ya ini lebih banyak sih dibanding bank lain karena yang lain gak ada, tapi 3 terbatas eh, saya gak masalah mesti bayar lagi buat dapat ekstra kantong. Belakangan saya liat Bank Jago dan Blu juga punya dan lebih banyak.

    Ganti Nama

    Jadi untuk melakukan transfer, orang-orang perlu memilih bank tujuan BTPN untuk transfer dana ke saya, belakangan BTPN berubah nama jadi SMBC. Masalahnya, saya liat beberapa aplikasi banking masih pakai BTPN, ada juga yang sudah SMBC, jadi gak konsisten, lebih parah lagi karena ada BTPN syariah, jadi ada juga tuh orang yang mengira saya menggunakan BTPN syariah karena itu satu-satunya BTPN (harusnya SMBC), jadi gak pasti, jadi susah memberi tahu orang yang mau transfer dana ke saya.

    Kantor Cabang Jarang

    Ini kerasa kalau tidak tinggal di kota besar, kantor cabangnya jarang dan jauh, jadi untuk beberapa urusan yang perlu datang agak ribet. Tadi saya bilang ATM nya mudah, itu untuk menarik dana, tapi untuk masukin dana gak bisa, saya mesti ke kantor cabang untuk setoran langsung, padahal jauh.


    Tapi itu saja sih masalahnya walaupun annoying tapi ya biasa aja sih, sudah sekian tahun jadi sudah maklum jatuhnya.

    Sementara ini seluruh dana cash masih di akun Bank Jenius, tapi sejujurnya saya mulai mempertimbangkan alternatif lain.