Daily silly post.

  • Man In Black

    Movie night kali ini random banget, nonton Man In Black 3, tentu saja saya sudah pernah nonton sebelum-sebelumnya, tapi nonton lagi dan masih kerasa aja serunya.

    Malah jadi lanjut nonton MiB 1 dan 2, lalu lanjut ke MiB international, tapi menurut saya MiB 3 yang paling saya suka. 3 film MiB lain tema nya ya terlalu biasa, saving the world, biasa aja. Tapi MiB 3 ada kekuatan cerita dan plot yang spesial membuat jadi lebih menarik.

    Rating 4 dari 5, untuk MiB 3.

  • Kemarin waktu main di playground, saya sengaja tidak membawa kamera dan memang mengambil beberapa foto menggunakan smartphone saya, dan ternyata beneran kerasa ya foto hasil smartphone.

    Tunggu, tunggu, saya tau pasti akan ada yang menyanggah dan ya bener, saya juga sudah lihat banyak foto bagus hasil smartphone, tapi jelas bukan tipe smartphone yang saya punya yang ya bisa dibilang low entry banget.

    Masalahnya, smartphone yang menghasilkan foto yang oke ada di harga dimana dengan harga tersebut kamu bisa membeli kamera bekas yang menghasilkan gambar bagus dengan spek dan sensor yang baik dan masih ada kembalian untuk beli smartphone mediocre.

    Jadi saya melihat kutipan “ngapain sih beli kamera, kamera smartphone sekarang bagus” itu agak kurang tepat, mesti dikasi tanda asterik dan catatan kaki.

  • Hellbound Season 2

    Saya akan memulai membuat list film dan serial yang saya tonton di tahun 2025 ini.

    Serial pertama yang sudah selesai adalah Hellbound season 2. Sudah rilis beberapa waktu lalu, tapi baru sempat nonton kemarin dan langsung dihabisin 🤭

    Sebenarnya dari season 1 pun sudah bingung ini sebenarnya ceritanya apa, mahluk itu aslinya apa dan gimana sistem kerjanya, kirain di season 2 dikasi penjelasan, ternyata masih sama, masih gak tau sistem kerjanya. Tapi sepertinya sih ya itu monster adalah (spoiler) orang juga yang sudah kena demonstrasi sebelumnya.

    Episode 2 itu keren, aksi kejar-kejarannya mantap banget, dan episode akhir itu surprising, karena titahnya jadi ada banyak banget, sibuk gak tuh.

    Walaupun begitu saya bingung sama Arrowhead, mereka itu benci pendosa tapi yang mereka lakukan adalah terorisme dengan full make up pula, mungkin ya itu bagian dari plot tapi aneh aja.

    Tetap akan menunggu season 3 yang gak tau kapan keluarnya, karena beneran masih penasaran itu mahluk dan pemberi titah darimana datangnya.

    Rating: 3 dari 5

  • Makin kesini makin banyak baca berita, kok tendensi nya makin negatif aja, asli berasa 2025 bakal kerasa semakin dan begitu berat.

    PPN, Tapera, Rupiah melemah, dan masih banyak lainnya.

    Dulu katanya mesti sering baca berita supaya tau kabar dunia, tapi sekarang makin dibaca makin serem sendiri.

    Gak baca pun pasti ntar muncul dari orang lain atau netizen yang mengkabarkan, dan parahnya kadang informasi nya jadi salah dan berlebihan, jadi makin serem.

    Bener kata orang bijak, fokus kepada hal yang bisa dikontrol, beberapa hal yang memang diluar kontrol ya gak bisa diapain, mending gak terlalu dipikirin.

  • Squid Games season 2

    Ha, selesai binge watching Squid Games season 2, seru! saya gak tau, rasanya jalan ceritanya terlalu cepat tapi kadang juga terlalu lambat.

    Scene paling seru tentu saja scene perekrutan, Gong Yoo, si perekrut, memang bukan aktor biasa, dan kemunculannya berasa seperti cemeo saja di season 1. Season ini pun kurang lebih, cuma muncul di 1 episode, tapi bener-bener top episode. my unpopular opinion, untuk hemat budget, maka cuma nampilin Gong Yoo 1 episode, tapi dibuat se-keren itu.

    Scene paling fun adalah red light green light, karena ya game nya sudah ikonik banget, dan untuk penonton season 1 jadi ada callback memory, dan juga menarik melihat player 456 (Gi-Hun) punya trik khusus untuk game ini, saya rasa ini adalah alasan kenapa pemain 001 ada, karena ya 456 jadi merubah alur natural permainan.

    Scene paling ngeselin, ini mungkin sangat berbeda dan sangat unpopular, tapi saya gak suka sama kemunculan pemain 007 beserta ibunya, kebanyakan drama.

    Scene paling ngejutin, itu adalah.. ah spoiler mah ini. Tapi Thanos memang surprising, dengan rambut ungu gitu tentu saja karakternya memang dibuat eyecandy dan ngambil spotlight, tapi jadi surprise karena menurut saya gak terlalu dipaksakan, menurut saya karakternya lebih natural dibanding ibu dan anaknya.

    Scene paling favorit, itu waktu 001 dan 456 duduk dan ngobrol bareng, 001 adalah nomor awal, karakternya begitu, badge nya O, duduk bareng 456, nomor akhir, karakternya begitu, badge nya X, ha, sangat kontras sekali, seperti dua sisi berbeda duduk bersama.

    Scene paling lucu dan beneran bikin saya ketawa 🤣:

  • Sejak 2 tahun lalu rasanya, saya jadi suka ikut hadir ketika mengambil raport anak diakhir semester masa sekolah. Rasanya berbeda seperti dulu ketika saya yang bersekolah, dimana raport dibagikan ya gitu aja, paling-paling ada obrolan umum ke semua ortu terus yaudah dibagikan.

    Sekarang ini, kalau pembagian raport ada masa yang cukup untuk ngobrol secara privat ke wali kelas, wali kelas juga menyampaikan keadaan si anak, saya dan istri bisa ikut tanya-tanya dan minta saran. Komunikasi 2 arah antara kami sebagai orang tua dan wali kelas (dan asistennya) sebagai orang yang cukup banyak menghabiskan waktu bersama anak kami ini jadi momen menarik buat saya, karena ya saya pengen denger gimana anak saya kalau diluar jangkauan kami.

    Hari ini pun sama, jadi ambil cuti untuk ikut hadir pengambilan raport ke sekolah.

  • Happy Birthday

    Ini wholesome sekali anak-anak. 🥰

  • 2 hari ini melakukan re-work salah satu projek kerjaan, karena saya merasa overcomplicated daripada seharusnya.

    Jadi saya nyobain menggunakan Laravel Livewire untuk salah satu kerjaan, dan ternyata ribet asli, terlalu banyak magic, terlalu banyak trik yang diluar kebiasan web development normal, terlalu banyak menghabiskan waktu buka dokumentasi yang kadang tidak menjawab pertanyaan, Googling juga tidak membantu kalau ada masalah, dan kalau ada error penjelasan error juga tidak dapat dimengerti.

    Kacau.

  • Dipikir-pikir lagi, pembelian lensa TTArtisan 50mm kemarin kok berasa agak kurang recommended ya..

    Beberapa hal yang agak jadi pertimbangan untuk tidak recommend:

    1. Berat, jadi kerasa eh kalau lagi pegang kamera
    2. Manual fokus, tentu saja ini wajar dengan harganya, tapi saya gak masalah sebenarnya, jadi masalah kalau istri atau temen nyoba pinjem, gak biasa dia manual fokus.
    3. Hasil gambar dilihat-lihat kurang tajam, masih jelas dan bagus saja sebenarnya, tapi kalau diletakkan sebelahan sama lensa kit, kelihatan bedanya 🙂

    Walaupun begitu, ada juga yang bagian dimana saya suka,

    1. Ukuran lebih kecil, walaupun sedikit saja perbedaanya, tapi kerasa dan jadi bisa masuk ke tas slempang.
    2. Manual fokus, ya ini bikin ribet, tapi untuk kamera saya yang agak lambat auto fokusnya, manual fokus malah bikin lebih cepet buat jepret. Cuma ya tadi kalau ada yang pinjem jadi ribet.

    Apalagi ya, itu aja sih. Ada masalah lain sih seperti 50mm itu ternyata beneran jauh, ada memang saat dimana saya prefer jarak jauh gini, tapi rasanya lensa 27-35 akan lebih multifungsi.

    Tentu saja banyak yang pilih TTartisan karena murah, tapi benernya untuk FujiFilm mending beli lensa kit second deh, harganya kurang lebih paling beda 100ribu, tapi lebih fleksibel karena focal length nya variasi, misal yang 16-50 jadi bisa 1 lensa untuk segala kebutuhan, sudah autofocus juga, dan ya gambarnya lebih tajam.