Sepertinya saya sudah jadi nasabah Bank Jenius itu sekitar 7-8 tahun lalu deh, waktu itu masih belum populer istilah “Bank Digital”, dan kalau gak salah memang tidak ada bank lain yang full digital seperti Jenius pada masa itu.
Sebagai “Anak IT” tentunya saya tertarik mencoba, dan akhirnya nyaman dan jadi berhenti dari bank besar Indonesia dan memindahkan semua uang ke Bank Jenius, istri saya juga melakukan hal yang sama, jadi Bank Jenius sebagai bank utama.
Jadi anggap saja ini adalah review setelah penggunaan selama durasi itu.
Ada beberapa ‘fitur’ dan kelebihan yang suka dari Bank Jenius.
Flexy Saver
Ini fitur yang bikin dari awal saya suka banget, dan masih menyayangkan karena bank lain terutama yang top 4 masih belum punya fitur ini. Pada dasarnya fitur ini semacam kita bisa bikin folder atau kantung, misal saya buat kantung uang pendidikan, uang kesehatan, uang renovasi dan uang yang masuk kantung tersebut tidak akan tercampur dengan uang utama.
Bebas Transfer
Ini sudah dari awal dulu, waktu yang lain masih kena biaya Rp. 7.000, lalu ada BI-fast, sehingga lebih murah jadi Rp. 2,500, Jenius masih memberi gratis transfer sampai sekarang.
Bebas tarik ATM
Ini juga paling kerasa, saya gak pernah ngantri mesin ATM, jadi kalau ada antrian yang super panjang, saya tinggal ke mesin ATM sebelahnya gak peduli bank apa, saya bisa narik gitu aja. Juga kalau lagi dijalan, gak perlu pusing nyari ATM mana aja bisa, gak pilih-pilih.
Tabungan Valas
Ini baru saya ikutin 3 tahun terakhir, selain nabung rupiah, saya juga nabung USD, saya cek bank lain (mandiri), untuk nabung valas USD kena biaya $1 per bulan, lah ini Jenius gratis + dikasi bunga pula + masih dapat selisih USD-IDR, sinting mah.
Lounge ala VIP
Kalau terpaksa harus pergi ke kantor cabang, pelayanannya ala prioritas, gak tau kenapa. Jadi gak masuk ke kantor BTPN tapi selalu diarahin ke BTPN Sinaya dan didalamnya ya duduk santai, sepi, berasa VIP.
Kartu Kredit
Saya akhirnya punya kartu kredit, pertama kali, dan dari Jenius. Limitnya besar pula, walaupun saya gak tau kenapa besar, padahal orang-orang lain saya liat mengalami masalah untuk minta naik karena limitnya kecil, sedangkan saya gak minta sudah dikasi besar, lebih besar dari total dana di akun saya.
Walaupun begitu, dari yang saya baca di sosmed dan komunitas, gak sedikit juga yang gak suka sama Jenius, beberapa hal yang menurut sebagaian orang adalah kekurangan Bank Jenius.
Gampang di Hack
Ini gak bisa dihindari, citra ini terlanjur ada karena ya Jenius bisa dibilang cukup awal bikin bank digital, kemajuan yang gak dibarengin dengan kepedulian keamanan digital. Setiap kejadian hack yang saya ikutin dan pantau pasti seputar pengguna memberikan email, password dan OTP ke orang atau website yang gak jelas, jadi lah dibobol mau gimanapun keamanan Jenius.
Sekarang Jenius sudah berbenah, semua fitur kenyamanan dimatiin, jadi gak bisa lagi pakai website banking gak bisa multi device, tapi jadinya jadi super aman. foolprof lah.
Biaya Layanan (Feesible)
Ini juga jadi salah satu yang paling ramai dan bikin banyak migrasi ke bank digital lain beberapa tahun lalu. Feesible intinya biaya admin bulanan yang mana sama saja dengan bank-bank lain, tapi jadi masalah di Jenius karena selama bertahun-tahun mereka kasi gratis, jadi begitu dihapus subsidinya, langsung pada protes.
Di saya sendiri Feesible sebesar Rp. 10,000 per bulan itu gak masalah karena ya fiturnya ada banyak yang dikasi + bunga atau interest yang saya dapat cukup untuk nutupin biaya admin tersebut, jadi ya pada dasarnya saya gak bayar juga.
Itu tadi versi kekurangan Bank Jenius versi orang lain yang cukup ramai di dunia maya, yang mana menurut saya bukan kekurangan atau ya gak masalah lah di saya.
Tapi, ada juga beberapa hal yang saya gak suka atau kekurangan Bank Jenius versi saya.
Kebanyakan promo!
itu sehari berapa kali notifikasi aplikasi Jenius kasi promo ini itu, mending kalau banyak, promo receh padahal tapi push terus. Saya sih berharapnya sebagai aplikasi banking, diem coba, cukup beri notifikasi yang penting saja, jangan suruh saya belanja.
Sales Flexy Cash
Flexy cash itu fitur pinjaman, kredit lah intinya. Ini salesnya rajin tiap beberapa hari nelpon, bahkan kalau ditolak panggilannya nanti beberapa jam nelpon lagi. Sudah bilang gak tertarik masih nelpon terus. Cukup ganggu tau.
Flexy Saver
Tadi sebelumnya saya bilang Flexy saver ini sebagai kelebihan dari Bank Jenius, tapi masalahnya cuma bisa 3 kantong, ya ini lebih banyak sih dibanding bank lain karena yang lain gak ada, tapi 3 terbatas eh, saya gak masalah mesti bayar lagi buat dapat ekstra kantong. Belakangan saya liat Bank Jago dan Blu juga punya dan lebih banyak.
Ganti Nama
Jadi untuk melakukan transfer, orang-orang perlu memilih bank tujuan BTPN untuk transfer dana ke saya, belakangan BTPN berubah nama jadi SMBC. Masalahnya, saya liat beberapa aplikasi banking masih pakai BTPN, ada juga yang sudah SMBC, jadi gak konsisten, lebih parah lagi karena ada BTPN syariah, jadi ada juga tuh orang yang mengira saya menggunakan BTPN syariah karena itu satu-satunya BTPN (harusnya SMBC), jadi gak pasti, jadi susah memberi tahu orang yang mau transfer dana ke saya.
Kantor Cabang Jarang
Ini kerasa kalau tidak tinggal di kota besar, kantor cabangnya jarang dan jauh, jadi untuk beberapa urusan yang perlu datang agak ribet. Tadi saya bilang ATM nya mudah, itu untuk menarik dana, tapi untuk masukin dana gak bisa, saya mesti ke kantor cabang untuk setoran langsung, padahal jauh.
Tapi itu saja sih masalahnya walaupun annoying tapi ya biasa aja sih, sudah sekian tahun jadi sudah maklum jatuhnya.
Sementara ini seluruh dana cash masih di akun Bank Jenius, tapi sejujurnya saya mulai mempertimbangkan alternatif lain.
Tinggalkan Balasan