• Tentang pendanaan Laravel

    “I’m excited to announce that Laravel has raised a $57M Series A in partnership with Accel.” Laravel raises a $57 million Series A from Accel Salah satu big news dari hasil LaraconUS kemarin, Laravel dapat pendanaan dari VC, Accel, yang juga investor di Sentry, Vercel, dan lainnya. Dana yang didapat cukup besar apalagi untuk sebuah…

    “I’m excited to announce that Laravel has raised a $57M Series A in partnership with Accel.”

    Laravel raises a $57 million Series A from Accel

    Salah satu big news dari hasil LaraconUS kemarin, Laravel dapat pendanaan dari VC, Accel, yang juga investor di Sentry, Vercel, dan lainnya. Dana yang didapat cukup besar apalagi untuk sebuah open source PHP framework. Jadi, apakah ini good deal?

    Adalah normal ketika mendengar tentang sebuah yang projek terutama dibidang perangkat lunak yang mendapat pendanaan maka akan mendapat kekhawatiran akan nasib projeknya, khawatir projek akan lebih fokus meningkatkan profitabilitas karena ya ketika seseorang melakukan investasi, tentunya perlu ROI, yang menyebabkan fungsionalitas sebuah projek tersebut menjadi terbatas, malah takutnya ada semacam pay to use fitur yang mana perlu membayar untuk mendapatkan full feature Laravel.

    Tentu saja saya gak tau keadaan masa depan gimana, tapi menurut saya hal ini gak perlu dikhawatirkan untuk Laravel.

    Ada banyak alasan, salah satunya sebelum pendanaan, Laravel sudah memiliki banyak fitur penghasil uang, bahkan sejak tahun pertama. Laravel Spark, Nova, Forge, Vapor, semua itu fitur yang premium, fitur yang dari sisi pelayanan dan harga masuk kategori premium, tapi kita tetap bisa menggunakan Laravel tanpa harus menggunakan produk dan layanan tersebut. Jadi produk dan layanan premium hanya untuk yang merasa perlu, dan ada banyak juga alternatif jika tidak mau menggunakan layanan tersebut.

    Jadi untuk membuat another premium feature yang bisa menghasilkan pemasukan tanpa harus melukai komunitas, mereka sudah biasa.

    Paling nyata ya Laravel Cloud, jelas sekali itu akan premium seperti Vercel (yang juga punya investor yang sama), dan jelas sekali itu layanan yang berguna, tapi apakah harus menggunakan layanan tersebut? gak, deploy sendiri pun bisa.

    In fact, saya yakin banyaknya layanan premium tersebut akan sehat untuk Framework sendiri, karena untuk membuat orang mau menggunakan layanan tersebut, Laravel sebagai framework haruslah menjadi lebih baik, sehingga orang tetap mau berada di ekosistem Laravel.

    Jadi seandainya ada keputusan terutama dari sisi framework Laravel sendiri yang agak merugikan komunitas, bisa jadi malah userbase nya berkurang dan keseluruhan ekosistem akan runtuh karena ya layanan mereka fokus pada seputar user dan komunitas Laravel.

    Diatas itu semua, Taylor looks like good guy, Laravel will be fine.

    🤞

  • E-Meterai

    Saya jujurnya really out of touch dengan e-meterai ini, rasanya pernah dengar sebelumnya, tapi gak care ya biasa aja, namun beberapa hari ini rame lagi karena e-meterai yang dipakai untuk mendaftar CPNS mengalami kendala dari sisi providernya, yang mana adalah Peruri. Saya jadi penasaran, gimana sih bentuk e-meterai? sistem kerjanya gimana? Googling singkat, saya gak…

    Saya jujurnya really out of touch dengan e-meterai ini, rasanya pernah dengar sebelumnya, tapi gak care ya biasa aja, namun beberapa hari ini rame lagi karena e-meterai yang dipakai untuk mendaftar CPNS mengalami kendala dari sisi providernya, yang mana adalah Peruri.

    Saya jadi penasaran, gimana sih bentuk e-meterai? sistem kerjanya gimana?

    Googling singkat, saya gak nemu detail paper atau sistem kerjanya gimana, tapi yang saya dapat versi singkatnya adalah E-meterai ini membantu untuk mengesahkan dan memverifikasi sebuah dokumen digital. Karena makin kesini makin paperless, dokumen dikirim dalam bentuk versi digital, maka memang perlu semacam tools untuk verifikasi untuk memastikan bahwa dokumen ini tidak diubah dan lainnya.

    Saya mikirnya ini mirip NFT gak sih?

    Paling berbeda adalah NFT menggunakan blockchain yang terdesentralisasi, sedangkan e-meterai tersentralisi, kontrolnya cuma 1, yaitu Peruri.

    Secara sederhananya gini, kalau kamu bikin dokumen digital (CV, surat lamaran, dll) itu nantinya diupload ke sistem e-meterai, dikalkulasi, diproses dan kemudian diberikan tanda yang berupa data didalam dokumennya sendiri plus tanda berupa gambar meterai yang bisa dilihat pada hasil proses verifikasinya.

    Nantinya, lembaga terkait yang membutuhkan dokumen digital tersebut, bisa melakukan verifikasi apakah dokumen digital tersebut asli atau sudah dimodifikasi.

    Saya rasa, ini adalah tools yang bagus banget, tapi sayangnya entah publikasinya kurang atau memang literatur membacanya, melihat komplain dari banyak orang, e-materai ini terkesan ribet banget.

    Salah satunya itu adalah kebingungan untuk tanda tangan, karena kalau meterai fisik kan tanda tangan mesti diatas materai, jadinya beberapa orang melakukan print dulu, tanda tangan, lalu discan ulang, ini gak bisa dilakukan dan memang gak perlu. Karena kalau dokumen yang sudah dikasi e-meterai diprint lalu discan (foto atau scan) maka informasi filenya akan berubah, nantinya tools verifikasi e-meterai bakal menganggap tidak valid karena ya itu jadinya file foto bukan file dokumen asli ketika memberikan e-meterai.

    Padahal sih di website pemberi e-meterai sudah diinfokan bahwa file yang diupload haruslah file sudah final, artinya sudah ditandatangani, dan sudah beres lah pokoknya, jadi begitu proses selesai tinggal diupload ke website atau aplikasi yang membutuhkan, tanpa ada aksi lagi.

    Terkait untuk CPNS, menurut saya website penerimaan CPNS juga harusnya bisa lebih baik.

    Mungkin daripada meminta pelamar CPNS untuk pasang e-meterai sendiri, ada baiknya langsung sinkronisasi saja, upload dokumen di website penerimaan, lalu langsung diberi emeterai disitu, jadi mengurangi kemungkinan kebingungan.

    Lalu saya dengar juga ada masalah karena website pelamar CPNS membatasi ukuran file yang bisa diupload, ini jadi masalah karena ketika user sudah membuat dokumen pdf, sudah diukur size nya, lalu diproses untuk e-meterai, maka otomatis size nya akan bertambah, dan ini diluar kendali user, jadinya beberapa melakukan edit dan resize yang jadinya ya lagi-lagi gak valid e-meterainya karena sudah mengalami modifikasi.

    Untuk “beberapa” orang, proses e-meterai ini ribet, walaupun sebenarnya hanya perlu upload dan download, sehingga saya juga dengar ada yang namanya “Joki e-meterai”, ini agak aneh sih, karena pada prosesnya berarti orang yang membutuhkan bantuan akan memberikan dokumen asli ke si “joki” ini, kebayang gak sih, KTP, KK gitu dikasiin ke orang gitu aja?

    Mending kalau orangnya kenal, kalau ada aktor jahat yang bikin website atau aplikasi “penjualan e-meterai”, lalu orang-orang upload dokumen ke situ, padahal itu website scam, gimana?

    Terlepas dari resikonya, saya merasa e-meterai ini sangat bagus dan berguna, harapan saya bisa lebih banyak proses yang bisa dilakukan via digital saja, gak perlu kirim fisik, karena sampai hari ini pun, untuk urusan saham misalnya, saya mesti kirim surat bermaterai untuk perubahan data, padahal saya ada diluar pulau jawa yang artinya ribet dan bakal lama banget prosesnya.

    Tapi memang untuk tes CPNS begini, Peruri sebagai satu-satunya pemegang kontrol proses e-meterai mesti siap dengan lonjakan request untuk proses pemberian e-meterai dan verifikasinya, karena saat postingan ini ditulis, katanya sudah mati-hidup berhari-hari.

  • Kopi rumahan

    Bukan sesuatu yang baru, cuma pengen posting, racikan kopi mudah dan murah saya tiap pagi 🙂 Ntar tinggal seduh aja kopi nya, 1 sachet saya campur air hangat 75ml, terus ditambah susu, 75ml juga, sirup nya 1 sendok makan. Kamu punya racikan kopi mudah mu sendiri?

    Bukan sesuatu yang baru, cuma pengen posting, racikan kopi mudah dan murah saya tiap pagi 🙂

    1. Kopi bubuk Nescafe Classic, sempet nyoba beberapa alternatif tapi saya males ribet urusan sama bubuk/ampas nya. Nescafe tidak berampas, jadi ya udah tinggal seduh.
    2. Susu Ultra Milk, standar sih, apa aja bisa. Sempet nyoba Oatside, tapi gak tau gak cocok.
    3. Sirup Hazelnut Marjan, biar ada rasa-rasa. Sudah nyoba variant vanila dan caramel, tapi rasanya lebih enak yang hazelnut.

    Ntar tinggal seduh aja kopi nya, 1 sachet saya campur air hangat 75ml, terus ditambah susu, 75ml juga, sirup nya 1 sendok makan.

    Kamu punya racikan kopi mudah mu sendiri?

  • Fixing Jetpack newsletter issue

    Jetpack adalah plugin populer untuk pengguna WordPress, saya merasa setiap instalasi WordPress mesti punya ini karena fiturnya yang komplit bahkan untuk paket free nya. Salah satu fiturnya adalah Newsletter, dimana Jetpack akan menyediakan form agar pengunjung bisa subscribe dengan memasukkan alamat email mereka, nantinya setiap ada post baru dibuat, maka akan dikirim via email ke…

    Jetpack adalah plugin populer untuk pengguna WordPress, saya merasa setiap instalasi WordPress mesti punya ini karena fiturnya yang komplit bahkan untuk paket free nya.

    Salah satu fiturnya adalah Newsletter, dimana Jetpack akan menyediakan form agar pengunjung bisa subscribe dengan memasukkan alamat email mereka, nantinya setiap ada post baru dibuat, maka akan dikirim via email ke subscribers tersebut.

    Beberapa waktu belakangan (mungkin sudah mingguan atau bulanan ke belakang), saya mengalami masalah dimana email yang terkirim tidak menampilkan gambar yang ada di postingan saya. Saya gak sempet untuk memeriksa lebih jauh, dan lagipula karena ini plugin populer, pastinya ada kalau ada masalah, orang lain juga punya masalah yang sama, dan akan di fix di versi berikutnya, iya kan? ternyata tidak.

    Sekian update berlalu, masih sama saja, akhirnya karena saya lagi pusing urusan lain, maka saya coba memeriksa apa sih masalahnya.

    Ternyata masalahnya ada di kompabilitias dengan plugin lain.

    WP Offload Media Lite

    Saya menggunakan plugin WP Offload Media Lite untuk memanajemen media atau gambar yang saya upload di website ini. Jadi plugin ini bekerja ketika saya mengupload gambar atau foto ke website ini maka akan dipindahkan ke dalam AWS S3 (yang sudah saya set), lalu menampilkan lagi di website ini. Ini saya lakukan supaya saya gak perlu menyimpan gambar saya di server website ini yang bisa bikin server penuh dan ribet kalau mau pindah server karena mesti bawa semua gambar tersebut.

    Plugin ini kerjanya praktis banget, beneran setup dan sudah biarkan, gak ada perubahan apapun pada proses penggunaan di WordPress, just works, tapi ternyata ada masalah ketika di email.

    Masalahnya juga ternyata bukan langsung dari plugin ini, tapi memang sistem di belakang layar proses emailnya.

    Contoh pada artikel ini: https://yogasukma.web.id/2024/08/kopi-kenangan/

    Email yang dikirim menampilkan gambar dari url ini:

    https://yogasukma.web.id/wp-content/uploads/2024/08/DSCF9671_1.jpg

    URL tersebut sejatinya memang bener, tapi plugin Offload media tadi sudah memindahkan file tersebut ke S3 Storage saya, jadi ketika url tersebut dibuka gambarnya gak tampil, dapat 404 error.

    Tapi kalau dibuka artikel nya https://yogasukma.web.id/2024/08/kopi-kenangan/ gambarnya tetap tampil, karena menampilkan gambar dari url S3 saya:

    https://photos-yogasukma.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/blog/2024/08/DSCF9671_1.jpg

    Seharusnya, email newsletter menggunakan url ini untuk menampilkan gambar, tapi tidak.

    Saya terpikir banyak cara untuk memperbaiki ini, mungkin saya harus PR ke plugin tersebut? Tapi karena saya sendiri lagi pusing dengan urusan saya, maka saya kepikiran cara paling gampang, yang mana menggunakan trik .htaccess.

    Saya menggunakan rule simple seperti ini:

    <IfModule mod_rewrite.c>
    RewriteEngine On
    RewriteCond %{REQUEST_URI} ^/wp-content/uploads/([0-9]{4})/([0-9]{2})/(.+)$ [NC]
    RewriteRule ^.*$ https://photos-yogasukma.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/blog/%1/%2/%3 [R=301,L]
    </IfModule>

    Fungsinya adalah untuk melakukan redirect, jadi kalau url pertama tadi dibuka, maka akan dilakukan redirect ke url S3 Storage saya! simpel!

    Benar saja, fix nya bisa digunakan, saya cek melakukan postingan menggunakan gambar, dan berhasil tampil, juga email-email sebelumnya yang sudah terkirim tapi gambarnya tidak tampil, sekarang semuanya sudah tampil.

    So sekarang, email newsletter saya bisa menampilkan foto dan gambar yang ada seperti di postingan website! 🎉

  • MariaDB

    Saya sedang mencoba untuk hosting website ini di AWS(Amazon Web Service) EC2 server, saya menggunakan server t4g.micro, server yang bisa dibilang cukup murah, sekitar $8 per bulan. Server ini memiliki 2 vCPU dan 1GB RAM, hasilnya? Surprisingly, not good. Blog ini bukan blog populer, atau banyak aktifitas dan sejenisnya, tapi ternyata dalam 1 hari eksperimen…

    Saya sedang mencoba untuk hosting website ini di AWS(Amazon Web Service) EC2 server, saya menggunakan server t4g.micro, server yang bisa dibilang cukup murah, sekitar $8 per bulan. Server ini memiliki 2 vCPU dan 1GB RAM, hasilnya?

    Surprisingly, not good.

    Blog ini bukan blog populer, atau banyak aktifitas dan sejenisnya, tapi ternyata dalam 1 hari eksperimen sudah mengalami downtime beberapa kali.

    Saya yakin server AWS nya gak ada masalah, tapi memang kaget juga spesifikasi server ini gak cukup untuk running blog pribadi.

    Berdasarkan quick check, high load nya memang dari database server. Saya menggunakan MySql dan yea sudah menghabiskan 45% RAM sendiri

    Bisa dilihat juga, memory terpakai 769M/912M yang mana ya sangat sedikit sisanya, dan juga bisa dilihat uptime nya baru 15 menit, karena memang baru saja mati ketika akan posting tulisan ini.

    Saya mencoba memodifikasi cache setting and such, tapi tetep, gak bisa turun. Lalu saya terpikir untuk mencoba menggunakan database MariaDB. Mungkin bisa lebih baik?

    And that’s correct!

    Ganti ke MariaDB berhasil menurunkan resouces usage.

    Hmm..

    1 hal ini saja sudah bantu turun lumayan, honestly saya tahu tentang MySql dan MariaDB tapi gak menduga perbedaan usage nya gitu banget, bisa hemat dari 45% usage ke 15% usage.

    So ya let see beberapa hari apakah ini cukup untuk mengurangi downtime?