Perhatian ini bentuknya beragam, mulai dari simpati, empati, sindiran, hingga hujatan pun termasuk dalam ‘attention’. Terlebih bagi kreator yang fokus memproduksi konten viral. Mereka cenderung tidak peduli pada ‘citra positif’ melainkan berfokus pada capaian views, comments, shares, sehingga hujatan maupun makian dari audienspun dianggap faktor penambah dalam logika media sosial. Layar media sosial kita menjadi penuh dengan orang-orang yang sibuk mencari perhatian, umumnya dengan cara yang tidak lepas dari hasrat dasar manusia yang suka gossip, rumor, dan hal-hal nyeleneh lainnya.
https://theconversation.com/tren-ngonten-ala-sadbor-berpotensi-gerus-pekerjaan-di-perdesaan-242903
Sisi gelap “konten kreator”. Dari sisi platform, kreator, dan audience memang sukanya yang ribut, viral, rame, entah negatif ataupun positif.
Masalahnya, lebih mudah untuk buat konten negatif daripada positif dan bermanfaat.
Jadi ya sudahlah, arahnya memang gelap.
Tinggalkan Balasan