• You donโ€™t need a high-resolution camera

    Ketemu video ini dan ya saya jadi ingat dan baru kepikiran bahwa untuk fotografer hobi doang seperti saya, casual photographer lah, kita gak perlu banget untuk punya kamera terbaru dan spek tertinggi, dan berdasarkan kalkulasi nya, kamera APSC Fujifilm xa2 16 megapixel saya sudah lebih dari cukup untuk kebanyakan kasus.…

    selanjutnya

    Ketemu video ini dan ya saya jadi ingat dan baru kepikiran bahwa untuk fotografer hobi doang seperti saya, casual photographer lah, kita gak perlu banget untuk punya kamera terbaru dan spek tertinggi, dan berdasarkan kalkulasi nya, kamera APSC Fujifilm xa2 16 megapixel saya sudah lebih dari cukup untuk kebanyakan kasus.

    Berdasarkan video diatas, plus video YouTube lain dari Micro Four Nerds, lalu beberapa obrolan ChatGPT, bahkan untuk layar monitor 4K cuma perlu 8 megapixel, jadi APSC 16MP sudah 2 kali lipat, sudah lebih dari cukup, apalagi kalau cuma mau buat keperluan share di website, media sosial, atau whatsapp doang.

    Atau ini mungkin sekedar coping mechanism saya karena masih pakai kamera lama ๐Ÿ˜€

    Walaupun begitu, kamera dengan resolusi besar membantu memudahkan untuk keperluan croping jadi bisa lebih fleksibel kalau mau share foto.

  • Naureen Mini Garden

    Naureen Mini Garden

    Salah satu tempat wisata yang deket banget sama rumah, beneran deket. Dulu banget kesini masih awal-awal, masih belum beratap, jadi panas, pernah juga sampai kehujanan. Kegiatannya juga gak banyak, paling memberi makan ikan, dan masukin kaki ke kolam ikan, terapi ikan ala-ala gitu. Sekarang datang sudah berubah besar, besar banget,…

    selanjutnya

    Salah satu tempat wisata yang deket banget sama rumah, beneran deket. Dulu banget kesini masih awal-awal, masih belum beratap, jadi panas, pernah juga sampai kehujanan. Kegiatannya juga gak banyak, paling memberi makan ikan, dan masukin kaki ke kolam ikan, terapi ikan ala-ala gitu.

    Sekarang datang sudah berubah besar, besar banget, fasilitas pendukungnya, sudah tidak kuatir panas dan hujan, lebih aman juga ada banyak pagar sekeliling kolam, kegiatanya juga bertambah, walaupun ya.. yang penting nambah deh.

    Setelah bertahun-tahun, tiket masuknya tetap sama, tapi yang berbeda sekarang adalah ada banyak add on, beberapa kegiatan mesti bayar lagi, jadi ya besar tapi gak semua juga dimasukin karena kebanyakan untuk kebutuhan foto dan instagram saja.

    Walaupun begitu, anak-anak tetap suka kesini, sepertinya yang penting udara bebas dan luas aja kali ya.

    Foto lebih banyak ada di Flickr

  • Ekonom Bright Institute, Awalil Rizky, mengatakan masyarakat Indonesia terlampauย miskinย untuk bisa menganggur. Hasilnya, kata Awalil, banyak masyarakat terpaksa bekerja, tanpa sempat mempertimbangkan bentuk pekerjaannya atau besaran upahnya karena kemiskinan yang terlalu tinggi. Rakyat Indonesia Terlalu Miskin untuk Menganggur, Kalau Tidak Bekerja Bisa Mati Judulnya unik sih, tapi bener juga dalam arti…

    selanjutnya

    Ekonom Bright Institute, Awalil Rizky, mengatakan masyarakat Indonesia terlampauย miskinย untuk bisa menganggur. Hasilnya, kata Awalil, banyak masyarakat terpaksa bekerja, tanpa sempat mempertimbangkan bentuk pekerjaannya atau besaran upahnya karena kemiskinan yang terlalu tinggi.

    Rakyat Indonesia Terlalu Miskin untuk Menganggur, Kalau Tidak Bekerja Bisa Mati

    Judulnya unik sih, tapi bener juga dalam arti ya banyak orang bekerja karena ya untuk hidup, jarang banget yang punya “privilege” untuk memilih jenis pekerjaan sesuai keinginan. Boro-boro sesuai keinginan, dapat bayaran yang cukup untuk kebutuhan aja syukur.

    Saya cuma gak sadar kalau ini tanda tidak baik, karena mindset saya dari dulu ya masuk aja dulu, industri atau jenis apa saja, sesuai bidang dan keinginan atau tidak, masuk aja dulu.

    Nanti kalau sudah masuk, sudah kenal banyak orang, jalan berikutnya akan lebih mudah.

  • โ€œI get why people have concerns, but at the end of the day weโ€™re a business and Threads needs to make enough money to pay for the people and servers that it takes to run the service and provide it to people for free,โ€ Mosseri said at the time. ย Meta…

    selanjutnya

    โ€œI get why people have concerns, but at the end of the day weโ€™re a business and Threads needs to make enough money to pay for the people and servers that it takes to run the service and provide it to people for free,โ€ Mosseri said at the time.

    ย Meta is โ€œdefinitelyโ€ planning to bring ads to Threads

    Yep, bisa ditebak dan memang seperti itu, biar bagaimanapun mereka adalah perusahaan profit, tentu saja mesti mencari profit, dan karena pengguna dapat menggunakan Thread secara gratis maka perlu cari cara lain untuk mencari profit, dan iklan adalah sumber pemasukan yang besar banget.

    Jadi sudah pasti akan kearah sana, akan mulai ada iklan. Tinggal perlu dilihat bentuk iklannya, kalau seperti Instagram, sodara dekatnya Thread, iklan cukup ngeselin, beneran tiap 3-4 scroll keluar iklan.

    Lalu untuk bisa memberikan iklan yang relevan, maka tentu saja mereka harus mempelajari penggunanya, hobi dan interest nya, disitu lah mereka akan mau gak mau mengambil data privat pengguna karena ya mau bagaimana lagi bisa bikin iklan tertarget.

  • WordPress 6.7 – “Rollins”

    WordPress rilis versi terbaru, versi 6.7 dengan nama “Rollins”, halaman rilis nya sudah ada disini dan juga di video ini. Untuk WordPress admin, bisa tinggal cek update, kalau belum muncul, maka tinggal tekan refresh atau cek ulang. Jujurnya, agak gak kerasa updatenya, belum terasa fitur yang berguna, masih sama seperti…

    selanjutnya

    WordPress rilis versi terbaru, versi 6.7 dengan nama “Rollins”, halaman rilis nya sudah ada disini dan juga di video ini.

    Untuk WordPress admin, bisa tinggal cek update, kalau belum muncul, maka tinggal tekan refresh atau cek ulang.

    Jujurnya, agak gak kerasa updatenya, belum terasa fitur yang berguna, masih sama seperti biasanya. Tapi memang makin kesini makin gak perlu skill untuk koding WordPress theme, semua tinggal klik-klik, kecuali ya mau yang ekstra kustomisasi, tapi paling juga cuma HTML dan CSS sudah cukup banget.

    Paling gak sabar nyobain theme baru nya, Twenty Twenty-Five, walaupun saya sudah suka dengan theme yang dipakai sekarang yang sudah mengalami modifikasi sana-sini.

  • A loud clatter of gunk music flooded through the Heart of Gold cabin as Zaphod searched the sub-etha radio wave bands for news of himself. The machine was rather difficult to operate. For years radios had been operated by means of pressing buttons and turning dials; then as the technology…

    selanjutnya

    A loud clatter of gunk music flooded through the Heart of Gold cabin as Zaphod searched the sub-etha radio wave bands for news of himself. The machine was rather difficult to operate. For years radios had been operated by means of pressing buttons and turning dials; then as the technology became more sophisticated the controls were made touch-sensitiveโ€”you merely had to brush the panels with your fingers; now all you had to do was wave your hand in the general direction of the components and hope. It saved a lot of muscular expenditure, of course, but meant that you had to sit infuriatingly still if you wanted to keep listening to the same program.

    The Hitchhiker’s Guide to the Galaxy

    Tiba-tiba saja ketemu kutipan dari buku The Hitchhiker’s Guide to the Galaxy dari penulis Douglas Adams. Kutipan tersebut menceritakan tentang Radio yang sudah bertahun-tahun dioperasikan menggunakan tombol, lalu diganti dengan kontrol berupa sentuhan, dan akhirnya cuma diganti dengan gestur.

    Sangat mirip dengan keadaan hari ini, padahal ini buku terbitan tahun 1979 ๐Ÿ™‚

  • Agak miris sih, melihat file log pengunjung website, isinya kebanyakan seputar bot AI buat ngambil konten, percobaan peretasan, web scrapper, spam halaman kontak form, gini amat ya. Jadi sedikit pertimbangan, sebenarnya posting sesuatu di Internet itu untuk siapa?

    selanjutnya

    Agak miris sih, melihat file log pengunjung website, isinya kebanyakan seputar bot AI buat ngambil konten, percobaan peretasan, web scrapper, spam halaman kontak form, gini amat ya.

    Jadi sedikit pertimbangan, sebenarnya posting sesuatu di Internet itu untuk siapa?

  • Jetlag

    3 hari belakangan sangat super sibuk diluar rumah, jumat sibuk menyelesaikan pekerjaan kantor dan persiapan Bintek, sabtu sibuk dengan Bintek itu sendiri, dan minggu sibuk dengan tetangga yang lagi hajatan pernikahan, dan sekarang sudah senin, pekerjaan tertunda sudah mulai aktif lagi, rasanya tidak sempat istirahat tenang. Walaupun tidak sedang naik…

    selanjutnya

    3 hari belakangan sangat super sibuk diluar rumah, jumat sibuk menyelesaikan pekerjaan kantor dan persiapan Bintek, sabtu sibuk dengan Bintek itu sendiri, dan minggu sibuk dengan tetangga yang lagi hajatan pernikahan, dan sekarang sudah senin, pekerjaan tertunda sudah mulai aktif lagi, rasanya tidak sempat istirahat tenang.

    Walaupun tidak sedang naik pesawat, rasanya seperti Jetlag, badan lemes dan masih agak merasa pusing setelah melompati “zona waktu” dari zona sibuk kerja langsung ke zona sibuk kerja berikutnya tanpa melalui zona istirahat akhir pekan :’)

    Saya gak sempat cerita banyak terkait Bintek yang saya hadiri, karena ya sibuk itu, tapi rasanya sangat tegang, ya maklum saja, sebagai pekerja WFH saya jarang ngobrol dengan orang banyak, sudah beberapa kali presentasi pun biasanya ada partner yang jadi karakter utama, saya cuma pendamping teknis, dan itupun sudah tahunan lalu rasanya. Sekarang saya harus jadi tokoh utama, ya dibantu dengan istri saya yang menjadi asisten, dan ya semuanya berjalan lancar, setidaknya dari opini saya, gak tau deh dari opini peserta yang hadir ๐Ÿ˜€

    Tapi memang Bintek ini berkesan karena selain sudah lama tidak melakukanya, tidak lain tidak bukan juga karena istri ikut punya peran membantu saya sebagai asisten, karena ya ini kali pertama dia liat saya kerja langsung, biasanya cuma ikut kalau lagi meeting-meeting diluar saja, tapi kali ini beneran kerja dan bahkan ikut juga terlibat.

  • Lanjutan Bintek

    Lanjutan Bintek

    Masih terkait Bintek kemarin, kali ini sedikit dokumentasi dari temen panitia ๐Ÿ™‚

    selanjutnya

    Masih terkait Bintek kemarin, kali ini sedikit dokumentasi dari temen panitia ๐Ÿ™‚

  • Bintek

    Bintek

    Selesai sudah presentasi dan pemanduan penggunaan aplikasi, 1 beres, yang lain mengikuti ๐Ÿ˜‰

    selanjutnya

    Selesai sudah presentasi dan pemanduan penggunaan aplikasi, 1 beres, yang lain mengikuti ๐Ÿ˜‰

  • Hari ini lagi mempersiapkan materi untuk presentasi dan pemaparan penggunaan aplikasi yang saya buat untuk salah satu dinas provinsi. Lalu setelah itu nanti sore lanjut perjalanan menuju lokasi. Fiuh. Ini bukan kali pertama saya mempresentasikan aplikasi yang saya buat, tapi sudah lama sekali rasanya saya melakukan ini, apalagi dengan tatap…

    selanjutnya

    Hari ini lagi mempersiapkan materi untuk presentasi dan pemaparan penggunaan aplikasi yang saya buat untuk salah satu dinas provinsi. Lalu setelah itu nanti sore lanjut perjalanan menuju lokasi. Fiuh.

    Ini bukan kali pertama saya mempresentasikan aplikasi yang saya buat, tapi sudah lama sekali rasanya saya melakukan ini, apalagi dengan tatap muka gini, dan biasanya ada partner yang lebih vocal, kali ini saya yang akan jadi main-man. Jujurnya agak grogi juga ๐Ÿ˜€

    Jadi ya, mari berharap yang terbaik.

  • I’m not sure about you, but for me, the web feels untrustworthy these days. So much of the content is either AI generated or created just to sell something, it’s really hard to find authenticity online. How do you know what sites to trust? Where do you find quality content?…

    selanjutnya

    I’m not sure about you, but for me, the web feels untrustworthy these days. So much of the content is either AI generated or created just to sell something, it’s really hard to find authenticity online. How do you know what sites to trust? Where do you find quality content?

    Finding the Authentic Web

    Dibilang susah sebenarnya gak juga sih, biasanya buka HackerNews terus kalau ada blog atau website yang bagus ya sudah ditambahkan ke RSS, karena kalau gak bagus atau gak otentik maka gak mungkin ada di halaman utama HackerNews.

    Tapi kalau nyari blog atau website bahasa Indonesia, beuh susah. Tapi bukan karena websitenya gak otentik, tapi mencari yang nulis minimal sebulan sekali aja susah ๐Ÿ˜€

    Rasanya cuma ada beberapa website yang bahasa Indonesia di daftar RSS saya, salah satunya Pak Budi Rarhadjo tapi sudah lama gak update beliau. Lalu ada Pak Teguh Hidayat tulisannya mendalam terkait investasi saham. Selebihnya belum nemu yang relatif aktif, bahkan yang cuma tulisan personal tanpa tema pun jarang ada.

  • Keadaan saat ini.. Semuanya lagi ‘kebakaran’, salah satu alasan kenapa banyak kerjaan != banyak pendapatan, yang ada banyak kerjaan == banyak tanggungan. Sebenarnya gak masalah, tapi kalau datangnya barengan ya bisa pingsan juga ๐Ÿ˜ตโ€๐Ÿ’ซ

    selanjutnya

    Keadaan saat ini..

    Semuanya lagi ‘kebakaran’, salah satu alasan kenapa banyak kerjaan != banyak pendapatan, yang ada banyak kerjaan == banyak tanggungan.

    Sebenarnya gak masalah, tapi kalau datangnya barengan ya bisa pingsan juga ๐Ÿ˜ตโ€๐Ÿ’ซ

  • Meta AI

    Interview menarik dengan Mark Zuck, si paling sosial media deh. Terutama bagian penggunaan AI di sosial media (Zmenit 25). Ada beberapa hal yang saya konsen banget. Okay mungkin saya salah mengartikan, tapi ya gitu, sangat distopia. Masih ingat gak sih waktu sosial media isinya teman? lalu diisi teman yang berjualan,…

    selanjutnya

    Interview menarik dengan Mark Zuck, si paling sosial media deh. Terutama bagian penggunaan AI di sosial media (Zmenit 25).

    Ada beberapa hal yang saya konsen banget.

    1. Feeds akan diisi dengan konten AI, misalkan kamu fotografer, maka feed mu akan diisi dengan konten AI fotografi yang sesuai dengan minat mu.
    2. AI akan membantu konten kreator membuat konten lebih menarik
    3. AI akan memiliki profile sendiri, yang bisa “update status” sendiri, bisa difollow, dan dapat berinteraksi dengan postingan user (komen dan sejenisnya).
    4. Orang-orang tidak memiliki teman nyata dalam jumlah yang banyak, walaupun sebenarnya mereka ingin, jadi keberadaan AI sebagai teman tidak akan mengurangi pertemenan mereka, tapi menambah dan meperluas pertemanan mereka. (34:35)
    5. Apapun konten, tulisan, komentar, dan hal digital lain ketika sudah ada di internet maka jadi bahan publik, mungkin perlu suatu aturan tapi untuk saat ini Zuck merasa bukan sesuatu yang penting. Mungkin untuk jadi bahan ajar AI mereka?

    Okay mungkin saya salah mengartikan, tapi ya gitu, sangat distopia.

    Masih ingat gak sih waktu sosial media isinya teman? lalu diisi teman yang berjualan, lalu diisi konten dari akun bukan teman, lalu muncul “influencer” yang isinya clickbait dan sering ngadu domba, lalu sekarang mau diisi konten AI.

  • Generative AI

    Dulu waktu kuliah ada pembahasan tentang AI dan sistem pakar, dan waktu itu sebagai anak TI membayangkan masa depan yang canggih, penuh bantuan AI, terus Marvel dengan Iron Man juga jadi hits di Bioskop, jadi merasa keren dan ajaib gitu kalau bisa ada teknologi AI. Terus sekarang bermunculan produk-produk AI,…

    selanjutnya

    Dulu waktu kuliah ada pembahasan tentang AI dan sistem pakar, dan waktu itu sebagai anak TI membayangkan masa depan yang canggih, penuh bantuan AI, terus Marvel dengan Iron Man juga jadi hits di Bioskop, jadi merasa keren dan ajaib gitu kalau bisa ada teknologi AI.

    Terus sekarang bermunculan produk-produk AI, sudah jadi buzzword dan kalimat marketing dimana semuanya dikasi label “ditenagai AI”, jujurnya saya jadi jengah, bosen, gak suka dan malah benci untuk beberapa hal.

    Terutaman Generative AI, atau software AI yang dipakai untuk keperluan menghasilkan suatu benda digital, seperti menghasilkan foto, video, tulisan, koding, dan lainnya. User cuma perlu memberikan masukkan kata atau disebut dengan Prompt, lalu mesin akan menghasilkan gambar, foto atau apapun sesuai dengan perintah pengguna.

    Bukan karena saya programmer, saya jadi gak suka ada AI yang bisa membantu membuat kode, karena percaya deh, kalau kamu programmer kamu pasti tau rasanya benerin kodingan hasil kerja orang lain, nah sama, kalau menggunakan AI dan ada masalah, bakal bingung sendiri benerinnya.

    Jadi bukan karena itu, dan kalau ada yang mau koding pakai AI ya saya gak masalah, hanya saja jangan tanya saya untuk benerin kalau ada masalah :).

    Ada beberapa hal yang bikin saya gak suka terhadap perkembangan generative AI ini.

    Tidak ada kreatifitas

    Rasanya tidak sedikit melihat orang-orang pakai foto avatar menggunakan wajah tapi versi ilustrasi 3D, atau juga pada spanduk-spanduk, atau malah itu kemarin presiden juga menggunakan gaya desain yang sama untuk keperluan alat peraga kampanye, tadinya menarik tapi makin kesini ya bosen juga melihat desain yang sama itu lagi itu lagi. Semuanya menggunakan Generative AI untuk menghasilkan ilustrasi yang memiliki gaya desain yang sama, tidak ada gaya desain yang spesial dan personal.

    Tidak ada kreatifitas lagi, semua jadi berasa sama.

    Parahnya, ada juga kampus IT, apalagi kampus desain, dan kursus-kursus desain yang menggunakan AI untuk membuat bahan yang digunakan untuk promosi mereka, padahal kalau mereka saja menggunakan AI untuk promosi, terus kenapa juga mesti kuliah/sekolah/kursus disitu?

    Bahan ajar yang perlu dipertanyakan

    Lalu, banyak orang awam juga tidak tahu (dan tidak peduli) bahwa untuk bisa menghasilkan sebuah produk digital berupa ilustrasi, foto, koding, tulisan, AI membutuhkan “bahan ajar”, yang bisa mereka gunakan sebagai referensi untuk menghasilkan produk-produk digital tersebut, dan jumlahnya gak sedikit, semakin banyak bahan ajarnya, maka AI akan menghasilkan produk yang lebih baik karena jadi lebih bervariasi. Pertanyaanya, darimana AI mendapatkan bahan ajar tersebut?

    Kebanyakan ya mengambil data dari yang tersedia secara terbuka di internet, dan sebagian besar dilakukan dengan paksa atau tanpa kesadaran pemilik asli konten.

    Contoh paling nyata Linkedin misalnya, secara default mengaktifkan mode yang memberikan mereka akses untuk menggunakan profil penggunanya sebagai bahan ajar mereka, Adobe juga, mereka menggunakan foto yang user upload ke server mereka yang mana padahal user juga sudah bayar keanggotaan, tapi masih juga mereka gunakan sebagai bahan ajar.

    Blog ini misalnya, saya sudah membahas bagaimana aktifnya bot AI melakukan scanning setiap halaman dan foto, beberapa seperti Bytedance dari Tiktok tetap melakukan scan walaupun sudah diberi batasan di robot.txt, tapi mereka tidak mengindahkannya, tetep discan dalam waktu berdekatan dan membuat tagihan server saya naik!

    Tentu saja, benda yang sudah ada di internet adalah milik publik, setiap orang bisa mengambil, comot atau mengcopy ulang, tapi setidaknya hargai pemilik asli, beri keterangan, pakai permisi dan paling tidak lakukan dengan sopan, bukan secara masif dan tanpa izin seperti itu.

    Kehilangan authentikasi

    Di saat seperti sekarang ini, ada banyak tulisan, foto dan video yang sifatnya hasil ciptaan AI, efeknya adalah jadi susah makin percaya, bisa saja gambar yang kamu lihat, tulisan yang kamu baca, atau akun yang kamu follow ternyata adalah rekayasa AI dan ini bukan sekedar kekhawatiran kosong, sudah ada banyak contohnya, tapi masih dalam kategori meme dan lucu-lucu-an, sampai nanti saatnya ini jadi makin serius.

    Sekelas presiden US saja menggunakan gambar AI untuk membuat seolah-olah dapat dukungan dari artis tertentu, atau video artis tertentu yang mempromosikan judi online, kalau itu makin masif, maka itu gak jadi hal lucu lagi.

    Betapa mudahnya dan seringnya melihat orang tertipu pesan WA yang merupakan hoax, padahal hanya teks sederhana, gambar dengan editan kasar, dan lainnya, kalau sampai saja penipu-penipu itu menggunakan AI untuk membuat tipuan yang lebih baik, maka ya habislah masyarakat ini.

    Kita gak bisa lagi menelan mentah-mentah apa yang kita lihat terutama benda atau produk digital.

    Jadi, singkatnya saya tidak terlalu tertarik dan cenderung tidak suka terhadap perkembangan generative AI, tapi ada juga beberapa hal dari AI yang saya suka dan setuju, tapi itu cerita di lain hari.

  • Direktorat Jenderal Pajak mengungkap alasan pemerintah tidak bisa memberikan tax holiday hingga 50 tahun seperti yang diberikan Vietnam kepada Apple. Raksasa teknologi asal AS ini memilih membangun pabrik di Vietnam alih-alih Indonesia.  … Apple memilih membangun pabrik di Vietnam alih-alih Indonesia yakni karena insentif bebas pajak alias tax holiday yang diberikan…

    selanjutnya

    Direktorat Jenderal Pajak mengungkap alasan pemerintah tidak bisa memberikan tax holiday hingga 50 tahun seperti yang diberikan Vietnam kepada Apple. Raksasa teknologi asal AS ini memilih membangun pabrik di Vietnam alih-alih Indonesia. 

    Apple memilih membangun pabrik di Vietnam alih-alih Indonesia yakni karena insentif bebas pajak alias tax holiday yang diberikan Vietnam hingga 50 tahun.  Investasi Apple di Vietnam mencapai 400 triliun dong atau sekitar Rp 256,5 triliun.

    Adapun di Indonesia, Apple hanya berencana membangun pusat riset, Apple Academy dengan nilai investasi Rp 1,6 triliun. Realisasi pembangunan pusat riset ini sebenarnya dapat memberikan kelonggaran kepada Apple untuk menjual iPhone 16 

    Ditjen Pajak Ungkap Alasan Apple Tak Bisa Dapat Tax Holiday 50 Tahun di RI

    Ini lucu dan parah sih, Apple gini amat.

    Jadi untuk bisa berjualan produk Apple disini, Apple harus meningkatkan TKDN dalam negeri, untuk itu mereka berencana membangun Apple Academy dengan nilai investasi Rp 1,6 triliun supaya bisa jualan produk Apple.

    Tapi mereka minta syarat, bebas pajak untuk 50 tahun?

    Kalau gini malah keterlalu kalau pemerintah nurut.

    Sebagai perbandingan, di Vietnam mereka investasi 250 Triliun. Jadi 1,6 trilun itu beneran kacang dan sudah gitu berani minta benefit 50 tahun.

  • Fedora 41

    Hari minggu, waktu yang tepat untuk… upgrade OS :). 2 hari lalu Fedora akhirnya rilis versi terbaru, versi 41. Sebagai pengguna baru Fedora, saya penasaran gimana proses update dan upgradenya, apakah mudah? apakah aman? saya gak tau, saya belum pernah, jadi saya penasaran mencobanya. Pertama kali, saya update via Software…

    selanjutnya

    Hari minggu, waktu yang tepat untuk… upgrade OS :).

    2 hari lalu Fedora akhirnya rilis versi terbaru, versi 41. Sebagai pengguna baru Fedora, saya penasaran gimana proses update dan upgradenya, apakah mudah? apakah aman? saya gak tau, saya belum pernah, jadi saya penasaran mencobanya.

    Pertama kali, saya update via Software manager, mantap..

    Tapi ternyata tidak mantap, karena setelah saya klik refresh di pojok kiri atas, dia stuck ๐Ÿ™

    Jadi ya, upgrade via command line saja, bisa dilihat disini https://docs.fedoraproject.org/en-US/quick-docs/upgrading-fedora-offline/ Bisa dibilang prosesnya mudah, tidak banyak command yang harus dieksekusi. Hanya perlu menjalankan command ini:

    sudo dnf system-upgrade download --releasever=41

    Selebihnya tinggal pencet ‘y’, dan tinggal tunggu beres.

    Dalam waktu sekian menit, proses upgrade beres, waktunya reboot untuk melanjutkan proses upgrade, dan setelah beres dan booting seperti biasa, ternyata… ya begitu aja, beres dan tidak berasa.

    Sisi positifnya, upgrade berjalan mulus, gak ada masalah, seperti tidak ada apa-apa, tapi dilain sisi ya seperti gak ada apa-apa ๐Ÿ™‚

    Informasi terkait rilis terbaru dan fitur baru apa aja yang hadir bisa dilihat disini: https://fedoramagazine.org/whats-new-fedora-workstation-41/

    Salah satu yang menarik malah aplikasi Ptyxis untuk terminal, tapi setelah saya coba, biasa aja sih, bedanya dia bisa konek ke command line container sudah gitu aja. Padahal saya berharap bisa support Panes.

    DNF juga diupdate, katanya sih jadi lebih cepet, karena memang DNF versi sebelumnya terasa lambat kalau mau instal aplikasi, tapi jujurnya belakangan saya gak merasa lambat lagi, jadi begitu diupgrade ke DNF5, jujurnya saya gak merasa berbeda.

    Itu saja, proses berjalan lancar, cepat dan aman, gak ada masalah. Mungkin karena cycle upgrade nya cepat, tiap 6 bulan, jadi memang tidak banyak yang berubah.

  • M-Sropt Car

    M-Sropt Car

    Bukan salah ketik, tapi baru sadar ternyata mobil ini M-Sropt, bukan M-Sport ๐Ÿ˜€ Tapi yasudahlah. Mainan mobil balok susun ini sebenarnya sudah lama, sebelumnya juga tampil di Workdesk setup, mungkin setahun lebih, tapi baru ini sempet dikerjain, walaupun bukan saya juga yang kerjain, si anak yang kerjain, sudah lama banget…

    selanjutnya

    Bukan salah ketik, tapi baru sadar ternyata mobil ini M-Sropt, bukan M-Sport ๐Ÿ˜€ Tapi yasudahlah. Mainan mobil balok susun ini sebenarnya sudah lama, sebelumnya juga tampil di Workdesk setup, mungkin setahun lebih, tapi baru ini sempet dikerjain, walaupun bukan saya juga yang kerjain, si anak yang kerjain, sudah lama banget doi mempertanyakan kapan dikerjain dan hari ini sambil mengisi waktu akhir pekan, ya sudah ayo dikerjakan, walaupun saya hanya dibagian dokumentasi ๐Ÿ˜€

  • Berlangganan dan membaca RSS

    RSS adalah… tempel dari Wikipedia Teknologi yang dibangun dengan RSS mengizinkan pengguna untuk berlangganan kepada situs web yang menyediakan umpan web (feed) RSS, biasanya situs web yang isinya selalu diganti secara reguler. Untuk memanfaatkan teknologi ini kita membutuhkan layanan pengumpul. Agak susah sih versi bahasa Indonesianya, tapi secara singkat dan versi saya, RSS adalah…

    selanjutnya

    RSS adalah… tempel dari Wikipedia

    Teknologi yang dibangun dengan RSS mengizinkan pengguna untuk berlangganan kepada situs web yang menyediakan umpan web (feed) RSS, biasanya situs web yang isinya selalu diganti secara reguler. Untuk memanfaatkan teknologi ini kita membutuhkan layanan pengumpul.

    Agak susah sih versi bahasa Indonesianya, tapi secara singkat dan versi saya, RSS adalah fitur sebuah website yang memungkinkan orang untuk berlangganan atau bahasa sosial media nya “subscribe” dan “follow” website tersebut.

    Subscribe disini artinya mengikuti website ya, jadi bukan subscribe berlangganan berbayar ala Netflix, Spotify dan lainnya. 99% semua yang menyediakan RSS dapat disubscribe dengan gratis.

    Contohnya blog ini, kamu bisa berlangganan untuk mendapatkan setiap postingan baru disini menggunakan RSS melalui url ini: https://yogasukma.web.id/feed/

    Umumnya website punya ‘fitur’ ini, terutama website berita, blog dan website lain yang memberikan update atau informasi baru.

    Untuk berlangganan RSS kita menggunakan aplikasi yang disebut ‘RSS reader’, saya sendiri menggunakan Feedly. Nantinya kita hanya perlu mengcopy alamat RSS atau malah cuma perlu nama website nya, letakkan di Feedly atau aplikasi RSS reader lain, beres, berikutnya kita bisa baca dan dapat postingan atau update terbaru via Feedly tadi.

    Berikut contoh melakukan “subscribe” ke sebuah website menggunakan RSS di Feedly.

    Kalau sudah subscribe atau berlangganan, nantinya bisa baca banyak website sekaligus dalam 1 halaman, berikut tampilan di Feedly:

    Saya mengikuti banyak website dan membaginya menjadi beberapa kategori yang bisa dibuat sendiri, untuk saya contohnya ada blog untuk website blog personal, ada dev misalnya untuk semua website yang terkait dengan teknologi atau informasi yang terkait dengan saya, lalu ada magazine dan news yang isinya berita-berita general.

    Kalau sudah begini, saya biasanya pagi hari, atau sore atau ya ketika di luar rumah, tinggal buka Feedly buat baca website-website yang saya ikuti. Feedly dan RSS jadi pengganti sosial media buat saya.

    Beberapa keuntungan RSS dibanding sosial media:

    1. Kontennya lebih matang, dan kaya. Postingan sosial media biasanya pendek, gak begitu matang, dan sangat terbatas. Ada yang cuma bisa beberapa karakter, ada yang cuma bisa gambar, ada yang gak bisa kasi link, dan lainnya. RSS karena pada dasarnya menampilkan konten website, maka gak ada batasan.
    2. Tidak ada algoritma. Sejatinya algortima di sosial media bisa membantu seseorang mencari konten yang disukai, masalahnya lebih banyak gak benernya daripada hasil benernya, jadinya malah tampil yang kadang gak terkait atau malah jadinya seperti echo chamber karena ya isinya itu-itu saja. Dengan menggunakan RSS yang tampil hanyalah konten dari website yang saya memang ikuti dan tampil secara periode waktu terbit, mana yang post duluan itu tampil duluan, gak ada sok pinter.
    3. Klikbait konten juga jarang ada karena yang tampil ya yang kita ikuti, jadi kalau memang ada konten yang suka bikin klikbait ya udah jangan diikuti.
    4. Gak ada komentar-komentar toxic ala sosial media.

    Selain itu, keuntungan lain RSS dibanding website secara general:

    1. Bisa membaca banyak website dalam 1 tempat, jadi gak perlu bookmark atau pindah-pindah tab untuk baca berita dari website ini atau website lainnya, semuanya jadi 1 tempat.
    2. Desainnya super minimal, RSS menampilkan konten secara sangat sederhana, jadi gak ada iklan, gak ada teks yang tidak terbaca karena ketutupan baner, atau penerapan style css yang kacau.

    Tapi ya gitu, RSS sangat fokus kepada konsumen dalam hal ini pembacanya, pokoknya sangat memudahkan pembaca, tapi disisi lain, RSS agak tidak memberikan keuntungan kepada website penyedianya, karena:

    1. Tidak memberikan pageviews, ya tau sendiri untuk beberapa media digital, parameter kesuksesesan mereka adalah pageviews alias jumlah kunjungan website, tapi kalau semua orang pakai RSS maka ya gak ada jumlah kunjungan karena pembaca membaca dari aplikasi RSS bukan websitenya.
    2. Karena pembaca membaca via aplikasi, maka iklan atau banner website gak muncul, artinya mengurangi pendapatan mereka dari iklan yang mana untuk banyak media, iklan masih menjadi sumber penghasilan terbesar.

    Oleh karena itu, ada banyak juga website yang menonaktifkan atau malah tidak menyediakan fitur RSS ini. Tapi untuk kebanyakan personal blog, atau website komunitas biasanya menyediakan RSS karena ya mereka tidak bergantung pada pendapatan iklan.

  • Serunya menjadi..

    Serunya menjadi..

    Buku anak zaman sekarang “lucu” ya..

    selanjutnya

    Buku anak zaman sekarang “lucu” ya..