• Beberapa hari belakangan ini, para YouTuber yang saya follow kok pada break sih. Pertama itu Becca Farsace, host di The Verge, asik orangnya, suka bahasannya, tapi ternyata doi berhenti dari The Verge karena alasan internal, dan memilih bikin channel sendiri, tapi kan jadi gak punya resources yang besar seperti The Verge. Terus ada Tom Calton,…

    Beberapa hari belakangan ini, para YouTuber yang saya follow kok pada break sih. Pertama itu Becca Farsace, host di The Verge, asik orangnya, suka bahasannya, tapi ternyata doi berhenti dari The Verge karena alasan internal, dan memilih bikin channel sendiri, tapi kan jadi gak punya resources yang besar seperti The Verge.

    Terus ada Tom Calton, YouTuber yang suka bahas kamera-kamera yang agak jadul, yang ramah di kantong :), pembawaanya juga asik, tapi memutuskan untuk berhenti juga. Lebih sedih karena salah satu alasan untuk berhenti adalah komentar toksik yang yang cukup memberi efek negatif ke pribadi dan jadi males. Tapi katanya sih bakal balik mungkin dengan konsep yang berbeda, tapi tidak dalam waktu dekat.

    Lalu ada Marques Brownlee AKA MKBHD, siapa sih yang gak kenal. Upload video bahwa akan break dalam beberapa waktu kedepan. Tapi ini alasannya cukup keren, karena doi akan fokus ke pertandingan Frisbee internasional, yang mana ya tadi, keren.

    Terakhir tadi pagi, Chris Orange, Fotografer senior yang sering bahas teknik fotografi, dan juga bahas kamera FujiFilm, posting video bahwa akan berhenti untuk posting di YouTube, karena pengen lebih fokus fotografi. Tapi menariknya jalur subscription via Patreon masih dibuka 🤔

    Selain MKBHD, yang lainnya adalah YouTuber yang gak sepopuler MKBHD jadi sepertinya kemungkinan untuk balik kecil banget, mungkin ya memang YouTuber itu perlu effort banget, dan menguras mental juga kali. Kita sih enak ya nonton gratis.

  • Thank You, Scott

    Untuk fans MU, tentu saja ada mixed feelings untuk Scott McTominay, kadang ngeselin, kadang jadi penyelamat, tapi yang pasti doi bermain dengan full efforts, sesuatu yang jarang ada pada pemain lain. Saya tahu McT datang dari akademi Manchester United, tapi juga kaget karena dia sudah join di akademi sejak umur 6 tahun, kalau ditotal sudah…

    Untuk fans MU, tentu saja ada mixed feelings untuk Scott McTominay, kadang ngeselin, kadang jadi penyelamat, tapi yang pasti doi bermain dengan full efforts, sesuatu yang jarang ada pada pemain lain.

    Saya tahu McT datang dari akademi Manchester United, tapi juga kaget karena dia sudah join di akademi sejak umur 6 tahun, kalau ditotal sudah 22 tahun bersama klub! dia bahkan sudah ada di klub sebelum legenda seperti Rooney, Van Der sar, dan lainnya.

    Ada romantisasi sendiri untuk para pemain yang sudah ada sejak lama bersama klub, yang sudah ikut dalam naik-turun performa klub, apalagi yang gak punya drama, gak bikin masalah, selalu susah ngeliat pemain tipe seperti ini keluar dan pindah klub.

    Go On McTerminator!

  • The news and social media want you to care about everything. Because if you care, you click. An argument for logging off Kadang mending gak tau apa-apa, sosial media dan keadaan sekitar memaksa seakan-akan kita perlu tau semua hal, masalahnya, ada banyak hal yang diluar kuasa kita, jangankan ngurusin yang lain, urusan sendiri aja gak…

    The news and social media want you to care about everything. Because if you care, you click.

    An argument for logging off

    Kadang mending gak tau apa-apa, sosial media dan keadaan sekitar memaksa seakan-akan kita perlu tau semua hal, masalahnya, ada banyak hal yang diluar kuasa kita, jangankan ngurusin yang lain, urusan sendiri aja gak beres-beres 😀

    Oleh karena itu ada banyak hal yang saya gak pengen tahu, dan ikut campur, tapi malah terkesan jadi ignorant

  • Instead of scanning my surroundings for something relatable to turn into a social media post, I pay attention to blog posts and articles I read on the web. https://www.chamline.net/social-media-post-brain/ Ha, ini saya banget, terinspirasi setelah membaca beberapa blog lain seperti Pixel Envy dan Daring Fireball, dan prinsipnya sebenarnya sama seperti retweet (atau retweet quote? sudah…

    Instead of scanning my surroundings for something relatable to turn into a social media post, I pay attention to blog posts and articles I read on the web.

    https://www.chamline.net/social-media-post-brain/

    Ha, ini saya banget, terinspirasi setelah membaca beberapa blog lain seperti Pixel Envy dan Daring Fireball, dan prinsipnya sebenarnya sama seperti retweet (atau retweet quote? sudah lupa), dimana melakukan share ulang postingan lain yang menarik dengan menambahkan opini terkait postingan tersebut, sekaligus juga untuk bookmark link menarik yang ketemu di internet.

    Saya sampai buat halaman kategori sendiri untuk ngumpulin postingan yang sifatnya ‘retweet’ ini.

  • Every one of you should have a home on the web not controlled by a billionaire. https://artlung.com/blog/2024/08/25/post-xoxo-ramble/ Secara teknis, punya blog juga ada di kategori “controlled by billionaire” karena ya server nya masih hosting di tempat orang 😅 Tapi ya, saya setuju, mending punya “rumah” sendiri, punya aturan sendiri, punya style/tampilan sendiri. Di dunia maya,…

    Every one of you should have a home on the web not controlled by a billionaire.

    https://artlung.com/blog/2024/08/25/post-xoxo-ramble/

    Secara teknis, punya blog juga ada di kategori “controlled by billionaire” karena ya server nya masih hosting di tempat orang 😅

    Tapi ya, saya setuju, mending punya “rumah” sendiri, punya aturan sendiri, punya style/tampilan sendiri. Di dunia maya, itu artinya ya punya domain sendiri, punya website/blog sendiri.

    Lalu follow orang lain via email newsletter, RSS atau yang sekarang lagi in via ActivityPub, konten nya bisa diatur sesuai interest, gak harus ikut algoritma dan malah bikin echo chamber.

    Tapi memang punya website sendiri bukan untuk semua orang, terutama orang yang peduli dengan like, views, emoji.