• Longevity

    Sambil browsing-browsing kamera, yang mana ternyata mahal 🙂 tapi ada banyak juga kamera yang umurnya 10 tahunan, kamera saya sendiri, Fujifilm XA-2, sudah 8-9 tahun, yang mana menurut saya cukup wah, karena masih bisa dipakai normal gak ada masalah, yeah kamera lebih baru punya pixel lebih besar, auto fokus lebih…

    selanjutnya

    Sambil browsing-browsing kamera, yang mana ternyata mahal 🙂 tapi ada banyak juga kamera yang umurnya 10 tahunan, kamera saya sendiri, Fujifilm XA-2, sudah 8-9 tahun, yang mana menurut saya cukup wah, karena masih bisa dipakai normal gak ada masalah, yeah kamera lebih baru punya pixel lebih besar, auto fokus lebih cepat, tapi bukan berarti kamera lama jadi gak bisa dipakai.

    Ini tidak seperti ‘gadget’ kebanyakan, laptop bisa syukur banget kalau bertahan sampai 10 tahun, atau malah 5 tahun aja uda bagus. Laptop terakhir saya tahan 10 tahun sih, macbook 2012, tapi sudah kerasa banget load kerja nya menjadi lebih lambat, sampai saya nyerah dan install Ubuntu untuk tetap bisa dipakai hingga total 10 tahun, sampai akhirnya beneran mati karena ada masalah fisik.

    Apalagi handphone, smartphone, fisiknya yang fullscreen sudah sangat lah rentan, baterai model tanam jadi sedikit lebih susah untuk memperpanjang usia smartphone.

    Salah satu yang jadi perbedaan gadget tersebut dengan kamera menurut saya adalah software, kamera bisa dibilang jarang banget ada update software, sedangkan laptop dan smartphone dapat update software terus, yang mana harusnya jadi dampak bagus, tapi software update kadang perlu lebih banyak resources, jadi perlu hardware update, jadi kalau hardware nya (dalam hal ini laptop dan smartphone) gak diupdate, maka kewalahan jalanin update software terbaru.

    Belum termasuk software tambahan, game tambahan, yang makin kesini makin baik yang berarti perlu lebih banyak resources, jadilah hardware ‘jadul’ semakin terasa ketinggalan.

    Lebih parah lagi beberapa gadget “smart” yang sebenarnya gak perlu update software, gak perlu software tambahan, tapi tetap saja kena masalah ini.

    Contohnya printer (HP) dan smartband (xiaomi) saya yang harusnya ya gak perlu software update dll, cuma punya 1 fungsi, dan gak ada perubahan kebutuhan, tapi baru 2-3 tahun sudah punya beberapa masalah.

    Jadi makin kesini elektronik semakin canggih dan “pintar”, tapi sifat daya tahannya malah makin menurun, sangat disayangkan karena sebenarnya gadget-gadget yang tergolong “tua” itu sebenarnya masih bisa berguna tapi software yang meminta resource lebih membuatnya jadi tidak berguna dan menjadi sampah elektronik.

  • You should be using an RSS reader

    RSS basically works like social media should work. Using RSS is a chance to visit a utopian future in which the platforms have no power, and all power is vested in publishers, who get to decide what to publish, and in readers, who have total control over what they read and how,…

    selanjutnya

    RSS basically works like social media should work. Using RSS is a chance to visit a utopian future in which the platforms have no power, and all power is vested in publishers, who get to decide what to publish, and in readers, who have total control over what they read and how, without leaking any personal information through the simple act of reading.

    https://pluralistic.net/2024/10/16/keep-it-really-simple-stupid/#read-receipts-are-you-kidding-me-seriously-fuck-that-noise

    Tulisan yang bagus dan lengkap tentang penggunaan RSS.

    Tapi harus diakui, RSS punya ‘sedikit’ masalah:

    1. Tidak memiliki analitik,
    2. Susah untuk men-tracking aktifitas pembaca
    3. Susah untuk disisipi iklan
    4. Platform susah untuk mengatur feed
    5. Tidak memiliki efek sosial (like, komentar, dan lainnya)

    Semua hal toxic dari sosial media yang ironisnya merupakan sumber penghasilan untuk sebuah platform terutama sosial media.

    Oleh karena ini, walaupun RSS sudah standard sejak lama, dan mudah dalam penerapan, akan susah untuk jadi mainstream, karena ya platform besar gak akan mensupport sistem ini, karena ya susah untuk dimonetasi.

  • PHP is Legacy, in 2024

    In this respect, the well-known joke is “PHP is bad.” But there’s no reasoning behind it anymore – the closest someone will probably give as an explanation is a massive rambling blog post written years ago about many, many things that you will never encounter or are only an annoyance to its…

    selanjutnya

    In this respect, the well-known joke is “PHP is bad.” But there’s no reasoning behind it anymore – the closest someone will probably give as an explanation is a massive rambling blog post written years ago about many, many things that you will never encounter or are only an annoyance to its author.

    https://developer.vonage.com/en/blog/php-is-legacy-in-2024

    Tulisan yang super lengkap, saya pengen banget nulis tentang PHP dan mematahkan opini tentang PHP di 202X, tapi saya gak secemerlang itu 😅

    Tapi kalau memang akan menulis, maka ya seperti ini vibe nya.

  • Laravel QR Code

    Salah satu projek saya adalah membuat aplikasi pembelian tiket perjalanan kapal, yang mana salah satu fiturnya adalah mencetak QR code pada tiket perjalanan. Karena saya menggunakan Laravel, maka opsi paling pasti adalah menggunakan package simplesoftwareio/simple-qrcode. Selanjutnya hanya perlu membaca panduan dari package tersebut disni https://github.com/SimpleSoftwareIO/simple-qrcode, sayangnya sepertinya projek, repository, dan…

    selanjutnya

    Salah satu projek saya adalah membuat aplikasi pembelian tiket perjalanan kapal, yang mana salah satu fiturnya adalah mencetak QR code pada tiket perjalanan. Karena saya menggunakan Laravel, maka opsi paling pasti adalah menggunakan package simplesoftwareio/simple-qrcode.

    composer require simplesoftwareio/simple-qrcode

    Selanjutnya hanya perlu membaca panduan dari package tersebut disni https://github.com/SimpleSoftwareIO/simple-qrcode, sayangnya sepertinya projek, repository, dan website resminya sudah gak dirawat, ada banyak issue dan PR yang tidak dihandle, halaman dokumentasinya saja sudah tidak bisa diakses, tapi saya berhasil menemukannya melalui web archive, jadi untuk full dokumentasi bisa diakses disini https://web.archive.org/web/20240221193114/http://www.simplesoftware.io/#/docs/simple-qrcode

    Penggunaanya cukup mudah, saya bahkan menggunakanya langsung di template Blade didalam tag <img />.

    <img src="data:image/jpg;base64,{!! base64_encode(QrCode::format('png')->generate($manifest->code)) !!}">

    Tapi ada sedikit masalah, gambar yang dihasilkan sebenarnya sudah oke dan tidak ada masalah untuk keperluan tampil pada layar smartphone, atau monitor laptop, tapi karena ini untuk keperluan tiket yang mana dicetak fisik, maka tampilannya sedikit kacau, dan sering tidak bisa di-scan.

    Sayangnya dicari bagaimanapun saya tidak menemukan cara untuk membuat ini menjadi lebih baik. Ada banyak package lain tapi sebenarnya semua menggunakan sumber package QR code yang sama, jadi ya sama saja.

    Tapi hari ini saya menemukan cara untuk memperbaiki masalah ini yaitu dengan cara memperbesar gambarnya tapi menampilkan secara kecil, eh gimana sih ya.. intinya secara koding gini:

    <img src="data:image/jpg;base64,{!! base64_encode(QrCode::size(300)->margin(1)->format('png')->generate($manifest->code)) !!}" style="position: relative; top: -30px" width="100">

    Jadi QR code saya set untuk menghasilkan ukuran menjadi 300, tapi saya tampilkan dengan ukuran 100, hasilnya gambarnya jadi lebih tajam, lebih mudah terbaca, dan untuk saat ini punya keberhasilan scan lebih tinggi.

    Dengan begini keperluan scan QR code penumpang perjalanan dapat berjalan lebih cepat dan lancar.

  • POSSE

    POSSE adalah singkatan dari “Publish (on your) Own Site, Syndicate Everywhere”, atau pada dasarnya posting sekali di web personal mu lalu share di tempat lain, termasuk sosial media. POSSE is an abbreviation for Publish (on your) Own Site, Syndicate Elsewhere, the practice of posting content on your own site first, then publishing copies or…

    selanjutnya

    POSSE adalah singkatan dari “Publish (on your) Own Site, Syndicate Everywhere”, atau pada dasarnya posting sekali di web personal mu lalu share di tempat lain, termasuk sosial media.

    POSSE is an abbreviation for Publish (on your) Own Site, Syndicate Elsewhere, the practice of posting content on your own site first, then publishing copies or sharing links to third parties (like social media silos) with original post links to provide viewers a path to directly interacting with your content.

    https://indieweb.org/POSSE

    Dengan semakin banyak sosial media, terus juga pelajaran dari Twitter dimana pada satu titik sebuah platform bisa berubah 360 derajat sesuai keinginan pemilik platform, maka perlu sebuah tempat yang bisa kita kontrol sendiri namun juga tetap bisa memanfaatkan jaringan pengguna di sosial media yang tersebar di berbagai platform.

    Belakangan banyak terjadi gelombang pengungsian pengguna sosial media ke platform baru seperti Thread, Mastodon (dengan berbagai servernya), lalu Bluesky. Kalau saya bilang ini orang-orang masih tes ombak mencari mana yang lebih pas untuk bernaung, jadi masih pada gak jelas memang, semua dicoba.

    Tapi satu yang pasti, pada akhirnya kemungkinan akan sama saja, VC yang mendanai platform tersebut akan mengambil kontrol dan membentuk platform sesuai keinginan.

    Jadi daripada memilih mana, lalu mulai ‘terjebak’, maka saya pribadi merasa mending balik ke personal website, atau istilahnya blog, microblog, atau apapun dimana ya bisa kontrol sendiri. Disitu POSSE terlihat lebih masuk akal.

    Saya sendiri ini menggunakan self-host WordPress, dan POSSE sangat mudah dilakukan karena sudah terdapat plugin seperti Jetpack, yang akan membantu auto-sharing tulisan baru saya ke berbagai platform sosial media.

    Jadi saya tetap bisa posting seperti biasa disini, saya bisa kontrol, backup dan simpan tulisan saya, tapi juga otomatis di share ke sosial media yang saya pilih, dalam hal ini saya setting untuk Threads, Mastodon dan Bluesky.

    Ada gak enaknya sih, tiap platform punya beda gaya dan juga kalau autopost gini kurang engage dengan komunitasnya, tapi.. saya gak begitu peduli juga, kaerna ya saya juga memang gak aktif di sosial media, jadi ya sudah lah..

    Tulisan dari The Verge ini bagus banget mengenai hal ini

    The idea is that you, the poster, should post on a website that you own. Not an app that can go away and take all your posts with it, not a platform with ever-shifting rules and algorithms. Your website. But people who want to read or watch or listen to or look at your posts can do that almost anywhere because your content is syndicated to all those platforms.

    https://www.theverge.com/2023/10/23/23928550/posse-posting-activitypub-standard-twitter-tumblr-mastodon

  • How To Train Your Dragon

    Ha, sama sekali gak mengira bakal ada live action dari salah satu film animasi favorit 🙂 Bagian Hiccup ketemu Toothless pertama kali itu asli seperti versi animasinya.

    selanjutnya

    Ha, sama sekali gak mengira bakal ada live action dari salah satu film animasi favorit 🙂

    Bagian Hiccup ketemu Toothless pertama kali itu asli seperti versi animasinya.

  • Sebulan setelah saya ketemu anak dari kucing saya bulan lalu, sekarang anak-anak kucing tersebut sudah pada meninggal 😿 Padahal asik banget ngeliat kebiasan induk kucing kalau lagi ngurus anaknya, beneran peduli banget, beneran berdiem diri di halaman belakang, ya ada masanya keluar tapi habis itu cepat balik dan ngumpul lagi.…

    selanjutnya

    Sebulan setelah saya ketemu anak dari kucing saya bulan lalu, sekarang anak-anak kucing tersebut sudah pada meninggal 😿

    Padahal asik banget ngeliat kebiasan induk kucing kalau lagi ngurus anaknya, beneran peduli banget, beneran berdiem diri di halaman belakang, ya ada masanya keluar tapi habis itu cepat balik dan ngumpul lagi.

    Kalau cuaca lagi panas atau hujan, induknya bakal mindahin tuh anak-anaknya, lucu banget.

    Tapi ya gitu, mungkin saya yang kurang peduli, anak-anaknya pada meninggal, satu persatu.

    Pertama, dua anaknya meninggal, tapi memang dari awal keliatanya agak gak normal, jadi begitu meninggal saya gak begitu kaget dan ya sudah saya kubur, besok harinya si induk ngeraung-raung, mode senggol bacok, gak tau apakah itu terkait anaknya hilang dua ekor atau gimana.

    Besoknya lagi, satu meninggal lagi, yang satu ini agak sehat, tapi ya gak tau deh kenapa, yasudah dikubur lagi, tapi kali ini biasa aja induknya. Hanya saja, si induk nempel mulu sama si anak terakhir yang tinggal satu-satunya (total ada 4 anak kucing).

    2-3 hari setelah itu, anak terakhir akhirnya meninggal juga, tapi yang satu ini agak susah buat dikubur, soalnya si induk gak mau lepasin, dipeluk dan ditidurin aja terus itu si anak kucing, padahal sudah gak gerak setengah harian. Akhirnya dipancing menjauh baru pergi dan segera deh saya kubur lagi.

    Besoknya lagi, si induk masih tidur ditempat terakhir waktu sama anak terakhirnya, kalaupun pergi sambil “ngoceh”, mungkin dikira anaknya lagi keliaran terus dengan bersuara ngoceh biar kalau ada anaknya bisa denger dan datang.

    Puss, mereka sudah gak ada puss.

  • Jika diasumsikan perangkat elektronik Apple tersebut rata-rata dijual dengan harga Rp 5 juta per unit di dalam negeri, maka nilai penjualan untuk satu tahun mencapai Rp 19 triliun. “Ironisnya, dengan nilai penjualan sangat tinggi tersebut, mereka sangat sulit untuk merealisasikan 100 persen komitmen investasi senilai Rp 1,7 triliun selama delapan…

    selanjutnya

    Jika diasumsikan perangkat elektronik Apple tersebut rata-rata dijual dengan harga Rp 5 juta per unit di dalam negeri, maka nilai penjualan untuk satu tahun mencapai Rp 19 triliun.

    “Ironisnya, dengan nilai penjualan sangat tinggi tersebut, mereka sangat sulit untuk merealisasikan 100 persen komitmen investasi senilai Rp 1,7 triliun selama delapan tahun di Indonesia,” jelas Febri.

    Modal Rp 1,7 Triliun, Apple Bisa Dapat Rp 19 Triliun Setahun dari Indonesia

    Saya sudah baca sebelumnya bahwa investasi Rp. 1,7 Triliun itu sangat kecil dibanding investasi di negara seperti Vietnam.

    Tapi saya tidak menduga kalau bahkan dibandingkan dengan penjualan tahunan, investasi tersebut kecil banget!

  • A social web with a beginning and an end

    A social web with a beginning and an end. Nothing gets thrown at me by a stupid algorithm. There are no ads, no intrusions. No recommendations. Only content. Only GREAT content. Written by human beings who care about the content they create. An appreciation of the “mark all as read”…

    selanjutnya

    A social web with a beginning and an end. Nothing gets thrown at me by a stupid algorithm. There are no ads, no intrusions. No recommendations. Only content. Only GREAT content. Written by human beings who care about the content they create.

    An appreciation of the “mark all as read” button

    Ini bener banget, tidak ada iklan, tidak ada rekomendasi pos, tidak ada algoritma yang menjerat, tidak ada “virality” atau “trending topic”, di RSS yang tampil hanya konten yang beneran kamu pilih, tampil berdasarkan urutan waktu, tidak ada gimik, konten dan konten, titik.

    Sebagai tambahan, selain manual sync dan “mark all as read” button, saya juga suka RSS reader yang punya fitur “mark as read when scroll” atau gimana ya bahasa aslinya, intinya kalau list nya panjang dan sudah di-“scroll”, maka otomatis ditandai sudah dibaca, ini membantu banget kalau list nya agak banyak dan gak begitu menarik untuk dibaca, sayangnya gak semua RSS reader punya fitur ini.

  • Linkin Park: From Zero

    Ahh akhirnya album baru rilis, sudah nge-hype sejak beberapa waktu lalu waktu lagu The Emptiness Machine keluar dan sekarang sudah ada full album nya. Full playlist bisa dilihat disini https://www.youtube.com/playlist?list=OLAK5uy_llu148Ny0qF6bSApqzcVOQ9MaiCYySEG8 Beberapa lagu seperti The Emptiness Machine, Two Faced, Heavy Is the Crown, dan Cut the Bridge bener-bener membawa ke masa…

    selanjutnya

    Ahh akhirnya album baru rilis, sudah nge-hype sejak beberapa waktu lalu waktu lagu The Emptiness Machine keluar dan sekarang sudah ada full album nya.

    Full playlist bisa dilihat disini https://www.youtube.com/playlist?list=OLAK5uy_llu148Ny0qF6bSApqzcVOQ9MaiCYySEG8

    Beberapa lagu seperti The Emptiness Machine, Two Faced, Heavy Is the Crown, dan Cut the Bridge bener-bener membawa ke masa lalu zaman Hybrid Theory dan Meteora.

  • Podcast

    Karena suatu alasan saya akhirnya bikin siniar, dan per hari ini episodenya udah sampe mencapai 30 episode wkwkwk. ya jadi bisa dibilang saya aktif ngisi konten audio selama 1 bulan belakangan ini. Memutuskan aktif bikin podcast Ha, baru membaca salah satu postingan dari Mas Okky yang sekarang ternyata aktif bikin…

    selanjutnya

    Karena suatu alasan saya akhirnya bikin siniar, dan per hari ini episodenya udah sampe mencapai 30 episode wkwkwk. ya jadi bisa dibilang saya aktif ngisi konten audio selama 1 bulan belakangan ini.

    Memutuskan aktif bikin podcast

    Ha, baru membaca salah satu postingan dari Mas Okky yang sekarang ternyata aktif bikin podcast. Podcast nya bisa diakses di Spotify.

    Jadi inget postingan Pak Budi Rahardjo yang bilang menulis blog memang sedikit lebih susah dibanding bikin podcast, walaupun mungkin akan lebih mudah buat Pak Budi kalau podcast nya audio saja daripada YouTube karena mesti pakai edit video loh pak 🙂

    Terkait podcast, saya tu melihat ada banyak podcast menarik untuk diikuti, tapi gak tau kenapa saya gak bisa menemukan momen yang pas untuk dengerin podcast, karena rasanya perlu duduk diem buat bisa dengerin dengan jelas, kalau disambil-sambil itu susah dengerinnya. Mungkin memang saya bukan tipe audio ya.

  • You don’t need a high-resolution camera

    Ketemu video ini dan ya saya jadi ingat dan baru kepikiran bahwa untuk fotografer hobi doang seperti saya, casual photographer lah, kita gak perlu banget untuk punya kamera terbaru dan spek tertinggi, dan berdasarkan kalkulasi nya, kamera APSC Fujifilm xa2 16 megapixel saya sudah lebih dari cukup untuk kebanyakan kasus.…

    selanjutnya

    Ketemu video ini dan ya saya jadi ingat dan baru kepikiran bahwa untuk fotografer hobi doang seperti saya, casual photographer lah, kita gak perlu banget untuk punya kamera terbaru dan spek tertinggi, dan berdasarkan kalkulasi nya, kamera APSC Fujifilm xa2 16 megapixel saya sudah lebih dari cukup untuk kebanyakan kasus.

    Berdasarkan video diatas, plus video YouTube lain dari Micro Four Nerds, lalu beberapa obrolan ChatGPT, bahkan untuk layar monitor 4K cuma perlu 8 megapixel, jadi APSC 16MP sudah 2 kali lipat, sudah lebih dari cukup, apalagi kalau cuma mau buat keperluan share di website, media sosial, atau whatsapp doang.

    Atau ini mungkin sekedar coping mechanism saya karena masih pakai kamera lama 😀

    Walaupun begitu, kamera dengan resolusi besar membantu memudahkan untuk keperluan croping jadi bisa lebih fleksibel kalau mau share foto.

  • Naureen Mini Garden

    Naureen Mini Garden

    Salah satu tempat wisata yang deket banget sama rumah, beneran deket. Dulu banget kesini masih awal-awal, masih belum beratap, jadi panas, pernah juga sampai kehujanan. Kegiatannya juga gak banyak, paling memberi makan ikan, dan masukin kaki ke kolam ikan, terapi ikan ala-ala gitu. Sekarang datang sudah berubah besar, besar banget,…

    selanjutnya

    Salah satu tempat wisata yang deket banget sama rumah, beneran deket. Dulu banget kesini masih awal-awal, masih belum beratap, jadi panas, pernah juga sampai kehujanan. Kegiatannya juga gak banyak, paling memberi makan ikan, dan masukin kaki ke kolam ikan, terapi ikan ala-ala gitu.

    Sekarang datang sudah berubah besar, besar banget, fasilitas pendukungnya, sudah tidak kuatir panas dan hujan, lebih aman juga ada banyak pagar sekeliling kolam, kegiatanya juga bertambah, walaupun ya.. yang penting nambah deh.

    Setelah bertahun-tahun, tiket masuknya tetap sama, tapi yang berbeda sekarang adalah ada banyak add on, beberapa kegiatan mesti bayar lagi, jadi ya besar tapi gak semua juga dimasukin karena kebanyakan untuk kebutuhan foto dan instagram saja.

    Walaupun begitu, anak-anak tetap suka kesini, sepertinya yang penting udara bebas dan luas aja kali ya.

    Foto lebih banyak ada di Flickr

  • Ekonom Bright Institute, Awalil Rizky, mengatakan masyarakat Indonesia terlampau miskin untuk bisa menganggur. Hasilnya, kata Awalil, banyak masyarakat terpaksa bekerja, tanpa sempat mempertimbangkan bentuk pekerjaannya atau besaran upahnya karena kemiskinan yang terlalu tinggi. Rakyat Indonesia Terlalu Miskin untuk Menganggur, Kalau Tidak Bekerja Bisa Mati Judulnya unik sih, tapi bener juga dalam arti…

    selanjutnya

    Ekonom Bright Institute, Awalil Rizky, mengatakan masyarakat Indonesia terlampau miskin untuk bisa menganggur. Hasilnya, kata Awalil, banyak masyarakat terpaksa bekerja, tanpa sempat mempertimbangkan bentuk pekerjaannya atau besaran upahnya karena kemiskinan yang terlalu tinggi.

    Rakyat Indonesia Terlalu Miskin untuk Menganggur, Kalau Tidak Bekerja Bisa Mati

    Judulnya unik sih, tapi bener juga dalam arti ya banyak orang bekerja karena ya untuk hidup, jarang banget yang punya “privilege” untuk memilih jenis pekerjaan sesuai keinginan. Boro-boro sesuai keinginan, dapat bayaran yang cukup untuk kebutuhan aja syukur.

    Saya cuma gak sadar kalau ini tanda tidak baik, karena mindset saya dari dulu ya masuk aja dulu, industri atau jenis apa saja, sesuai bidang dan keinginan atau tidak, masuk aja dulu.

    Nanti kalau sudah masuk, sudah kenal banyak orang, jalan berikutnya akan lebih mudah.

  • “I get why people have concerns, but at the end of the day we’re a business and Threads needs to make enough money to pay for the people and servers that it takes to run the service and provide it to people for free,” Mosseri said at the time.  Meta…

    selanjutnya

    “I get why people have concerns, but at the end of the day we’re a business and Threads needs to make enough money to pay for the people and servers that it takes to run the service and provide it to people for free,” Mosseri said at the time.

     Meta is “definitely” planning to bring ads to Threads

    Yep, bisa ditebak dan memang seperti itu, biar bagaimanapun mereka adalah perusahaan profit, tentu saja mesti mencari profit, dan karena pengguna dapat menggunakan Thread secara gratis maka perlu cari cara lain untuk mencari profit, dan iklan adalah sumber pemasukan yang besar banget.

    Jadi sudah pasti akan kearah sana, akan mulai ada iklan. Tinggal perlu dilihat bentuk iklannya, kalau seperti Instagram, sodara dekatnya Thread, iklan cukup ngeselin, beneran tiap 3-4 scroll keluar iklan.

    Lalu untuk bisa memberikan iklan yang relevan, maka tentu saja mereka harus mempelajari penggunanya, hobi dan interest nya, disitu lah mereka akan mau gak mau mengambil data privat pengguna karena ya mau bagaimana lagi bisa bikin iklan tertarget.

  • WordPress 6.7 – “Rollins”

    WordPress rilis versi terbaru, versi 6.7 dengan nama “Rollins”, halaman rilis nya sudah ada disini dan juga di video ini. Untuk WordPress admin, bisa tinggal cek update, kalau belum muncul, maka tinggal tekan refresh atau cek ulang. Jujurnya, agak gak kerasa updatenya, belum terasa fitur yang berguna, masih sama seperti…

    selanjutnya

    WordPress rilis versi terbaru, versi 6.7 dengan nama “Rollins”, halaman rilis nya sudah ada disini dan juga di video ini.

    Untuk WordPress admin, bisa tinggal cek update, kalau belum muncul, maka tinggal tekan refresh atau cek ulang.

    Jujurnya, agak gak kerasa updatenya, belum terasa fitur yang berguna, masih sama seperti biasanya. Tapi memang makin kesini makin gak perlu skill untuk koding WordPress theme, semua tinggal klik-klik, kecuali ya mau yang ekstra kustomisasi, tapi paling juga cuma HTML dan CSS sudah cukup banget.

    Paling gak sabar nyobain theme baru nya, Twenty Twenty-Five, walaupun saya sudah suka dengan theme yang dipakai sekarang yang sudah mengalami modifikasi sana-sini.

  • A loud clatter of gunk music flooded through the Heart of Gold cabin as Zaphod searched the sub-etha radio wave bands for news of himself. The machine was rather difficult to operate. For years radios had been operated by means of pressing buttons and turning dials; then as the technology…

    selanjutnya

    A loud clatter of gunk music flooded through the Heart of Gold cabin as Zaphod searched the sub-etha radio wave bands for news of himself. The machine was rather difficult to operate. For years radios had been operated by means of pressing buttons and turning dials; then as the technology became more sophisticated the controls were made touch-sensitive—you merely had to brush the panels with your fingers; now all you had to do was wave your hand in the general direction of the components and hope. It saved a lot of muscular expenditure, of course, but meant that you had to sit infuriatingly still if you wanted to keep listening to the same program.

    The Hitchhiker’s Guide to the Galaxy

    Tiba-tiba saja ketemu kutipan dari buku The Hitchhiker’s Guide to the Galaxy dari penulis Douglas Adams. Kutipan tersebut menceritakan tentang Radio yang sudah bertahun-tahun dioperasikan menggunakan tombol, lalu diganti dengan kontrol berupa sentuhan, dan akhirnya cuma diganti dengan gestur.

    Sangat mirip dengan keadaan hari ini, padahal ini buku terbitan tahun 1979 🙂

  • Agak miris sih, melihat file log pengunjung website, isinya kebanyakan seputar bot AI buat ngambil konten, percobaan peretasan, web scrapper, spam halaman kontak form, gini amat ya. Jadi sedikit pertimbangan, sebenarnya posting sesuatu di Internet itu untuk siapa?

    selanjutnya

    Agak miris sih, melihat file log pengunjung website, isinya kebanyakan seputar bot AI buat ngambil konten, percobaan peretasan, web scrapper, spam halaman kontak form, gini amat ya.

    Jadi sedikit pertimbangan, sebenarnya posting sesuatu di Internet itu untuk siapa?

  • Jetlag

    3 hari belakangan sangat super sibuk diluar rumah, jumat sibuk menyelesaikan pekerjaan kantor dan persiapan Bintek, sabtu sibuk dengan Bintek itu sendiri, dan minggu sibuk dengan tetangga yang lagi hajatan pernikahan, dan sekarang sudah senin, pekerjaan tertunda sudah mulai aktif lagi, rasanya tidak sempat istirahat tenang. Walaupun tidak sedang naik…

    selanjutnya

    3 hari belakangan sangat super sibuk diluar rumah, jumat sibuk menyelesaikan pekerjaan kantor dan persiapan Bintek, sabtu sibuk dengan Bintek itu sendiri, dan minggu sibuk dengan tetangga yang lagi hajatan pernikahan, dan sekarang sudah senin, pekerjaan tertunda sudah mulai aktif lagi, rasanya tidak sempat istirahat tenang.

    Walaupun tidak sedang naik pesawat, rasanya seperti Jetlag, badan lemes dan masih agak merasa pusing setelah melompati “zona waktu” dari zona sibuk kerja langsung ke zona sibuk kerja berikutnya tanpa melalui zona istirahat akhir pekan :’)

    Saya gak sempat cerita banyak terkait Bintek yang saya hadiri, karena ya sibuk itu, tapi rasanya sangat tegang, ya maklum saja, sebagai pekerja WFH saya jarang ngobrol dengan orang banyak, sudah beberapa kali presentasi pun biasanya ada partner yang jadi karakter utama, saya cuma pendamping teknis, dan itupun sudah tahunan lalu rasanya. Sekarang saya harus jadi tokoh utama, ya dibantu dengan istri saya yang menjadi asisten, dan ya semuanya berjalan lancar, setidaknya dari opini saya, gak tau deh dari opini peserta yang hadir 😀

    Tapi memang Bintek ini berkesan karena selain sudah lama tidak melakukanya, tidak lain tidak bukan juga karena istri ikut punya peran membantu saya sebagai asisten, karena ya ini kali pertama dia liat saya kerja langsung, biasanya cuma ikut kalau lagi meeting-meeting diluar saja, tapi kali ini beneran kerja dan bahkan ikut juga terlibat.

  • Lanjutan Bintek

    Lanjutan Bintek

    Masih terkait Bintek kemarin, kali ini sedikit dokumentasi dari temen panitia 🙂

    selanjutnya

    Masih terkait Bintek kemarin, kali ini sedikit dokumentasi dari temen panitia 🙂