Hari ini kerja di luar, cari suasana baru untuk mengawali minggu ini ๐
Hari ini kerja di luar, cari suasana baru untuk mengawali minggu ini ๐
Hari ini kerja di luar, cari suasana baru untuk mengawali minggu ini ๐
Rasanya kalau akhir pekan sekarang itu lebih sering capeknya, hari ini misalnya, keluar untuk pergi ke undangan, muter bentar, sampai rumah rasanya lemas sekali. Rasanya keluar rumah saja sudah bikin lemes. Cuacanya memang sangat panas dan gerah sih, apakah karena cuaca? apakah karena ya akhir pekan jadi bawaanya pengen rebahan…
Rasanya kalau akhir pekan sekarang itu lebih sering capeknya, hari ini misalnya, keluar untuk pergi ke undangan, muter bentar, sampai rumah rasanya lemas sekali.
Rasanya keluar rumah saja sudah bikin lemes.
Cuacanya memang sangat panas dan gerah sih, apakah karena cuaca? apakah karena ya akhir pekan jadi bawaanya pengen rebahan saja? apakah bukti sudah menua? ๐
Tapi bener deh, akhir pekan idaman saya saat ini adalah rebahan seharian, Netflix, Gofood, pokoknya berdiam diri tidak bergerak.
Kamera adalah mesin waktu
Kamera adalah mesin waktu
Banyak orang tua (apalagi orang tua dari orang tua) yang gak tau bahwa dibalik anak yang kelihatanya “pandai” dan mahir mengoperasikan gadget, itu ada kerja UI/UX desainer yang pandai mengatur susunan alur proses penggunaan sebuah aplikasi dan gadget yang membuat anak terbiasa, pandai, mahir, dan juga ketagihan pada gadget, game,…
Banyak orang tua (apalagi orang tua dari orang tua) yang gak tau bahwa dibalik anak yang kelihatanya “pandai” dan mahir mengoperasikan gadget, itu ada kerja UI/UX desainer yang pandai mengatur susunan alur proses penggunaan sebuah aplikasi dan gadget yang membuat anak terbiasa, pandai, mahir, dan juga ketagihan pada gadget, game, app, video dan lainnya.
Jadi sebenarnya itu bukan sesuatu yang bagus untuk dibanggakan.
“Si x padahal baru y tahun, tapi sudah bisa mengoperasikan YouTube dan TikTok, bahkan bisa cari game sendiri”
Itu bukan sebuah skill, lebih kepada anak x tahun sudah kena jebakan dan terperangkap dengan sistem kerja dan tujuan si pembuat aplikasi yang mana memang ingin penggunanya mudah mengoperasikan aplikasi dan tahan lama juga ketergantungan pada sebuah aplikasi.
Saya percaya anak-anak itu gak akan gaptek, karena memang sudah eranya, nantinya mereka akan bisa menguasai sendiri.
Malahan, yang kemungkinan gaptek adalah orang yang lebih tua, tidak mengikuti perkembangan zaman, tidak menyadari bahaya gadget pada anak kecil, tidak mengerti bagaimana melakukan pengaturan anak pada gadget yang membuat anak bisa mengakses dunia layaknya orang dewasa, tanpa batasan, tanpa dukungan pemikiran yang matang.
Saya mencoba membuat bagian komentar di blog ini lebih simpel, jujurnya saya kurang suka dengan form komentar karena ya makan tempat, gak menarik, dan jarang ada komentar juga ๐ Jadi yang saya lakukan adalah menyembunyikan form komentar, tapi ada tombol untuk memunculkannya apabila pengunjung ingin memberikan komentar. Tapi sebenarnya ada…
Saya mencoba membuat bagian komentar di blog ini lebih simpel, jujurnya saya kurang suka dengan form komentar karena ya makan tempat, gak menarik, dan jarang ada komentar juga ๐
Jadi yang saya lakukan adalah menyembunyikan form komentar, tapi ada tombol untuk memunculkannya apabila pengunjung ingin memberikan komentar.
Tapi sebenarnya ada yang lebih menarik, saya juga menambahkan tombol upvote dan downvote! ikon nya sih hati dan jempol kebawah, tapi ya sama esensinya.
Saya sudah lama pengen punya fitur ini, karena ya memudahkan pengunjung untuk memberikan apresiasi atau ketidaksukaan pada artikel, menurut saya ini lebih sederhana dibanding memberikan komentar.
Ada banyak plugin WordPress untuk ini, tapi semuanya ribet dan terlalu kompleks, beberapa bikin berat website, beberapa bahkan terkoneksi dengan sistem mereka yang artinya mereka dapat melakukan tracking, saya gak suka.
Jadi saya buat plugin sederhana untuk upvote dan downvote ini, kamu bisa download di Github saya https://github.com/yogasukma/ys-upvote. Disclaimer: plugin ini sangat sederhana dan untuk keperluan saya pribadi, jika ada bug atau masalah, saya tidak bertanggung jawab ๐ kirim saja pesan di kontak, atau bikin issue baru di Github.
Plugin ini sangat sederhana dan fleksibel, untuk menginstallnya kamu bisa download pluginnya dan upload seperti instalasi plugin di WordPress biasanya.
Setelah itu, disini bagian menariknya, kamu bisa tambahkan tombol upvote dimana saja kamu mau!
Pertama, edit template single-post mu, lalu tambahkan “tombol” dimana pun kamu mau,
Lalu, kamu bisa kasi teks apapun seperti “upvote”, “suka”, atau gunakan emoji, setelah itu di bagian advance atau tingkat lanjut, beri nama class “ys-upvote-button”, atau “ys-downvote-button” untuk downvote.
Selesai!
Berikut video demo:
Nantinya, jumlah upvote dan downvote akan tampil di bagian daftar pos
Jumlah upvote dan downvote akan tampil hanya di halaman administrator, jadi pengunjung tidak tau juga berapa upvote sebuah post.
Gak berharap banyak, tapi menurut saya ini fitur yang “nice to have”.
Okay, ini kali ke-3 postingan terkait WordPress x WPEngine drama, saya juga sudah bosan dan berusaha untuk tidak ikut membahas lagi, saya janji ini yang terakhir, karena kali ini beneran “unik”, dan cenderung memalukan. Melihat postingan terakhir dari Matt yang merupakan respon dari postingan DHH, yang saya juga sudah baca…
Okay, ini kali ke-3 postingan terkait WordPress x WPEngine drama, saya juga sudah bosan dan berusaha untuk tidak ikut membahas lagi, saya janji ini yang terakhir, karena kali ini beneran “unik”, dan cenderung memalukan.
Melihat postingan terakhir dari Matt yang merupakan respon dari postingan DHH, yang saya juga sudah baca sebelumnya dan saya setuju banget dengan DHH, terutama bagian ini:
Matt, don’t turn into a mad king. I hold your work on WordPress and beyond in the highest esteem.
Please don’t make me cheer for a private-equity operator like Silver Lake, Matt. Don’t make me wish for them to file an emergency injunction to stop the expropriation of ACF.
Open source royalty and mad kings.
Ya, saya gak suka drama ini, sangat-sangat buruk untuk komunitas WordPress, saya mengerti dan gak suka juga dengan WPEngine dan lainnya, tapi apa yang dilakukan Matt tiap hari makin gak jelas, makin susah untuk memberikan dukungan.
Postingan dari DHH menurut saya termasuk bijak, santai lah, tapi ternyata respon dari Matt gak enak banget dan menurut saya termasuk kategori memalukan, mungkin setelah posting itu Matt juga merasa demikian dan langsung menghapus postingan tersebut, tapi netizen sudah melakukan arsip dan jejak tersebut akan ada di internet selamanya.
I will give full credit and respect. 37signals inspired tons of what Automattic does! Weโre now half a billion in revenue. Why are you still so small?
Ada banyak hal yang bisa dikutip dari response tersebut, sampai bingung yang mana yang saya pilih. Keseluruhan artikel sangat-sangat tidak dewasa, bukan sesuatu yang saya duga dari pemimpin 43% website dunia.
Matt adalah salah satu idola saya dalam dunia teknologi, semua postingan dan komentar yang dilakukan selalu saya ikuti, tapi drama ini dari awal memang gak baik, makin kesini makin buruk, menggunakan WordPress di 2024 sudah cukup “kolot”, ditambah dengan drama ini, beneran tidak membantu.
Saya akan masih menggunakan WordPress, via pihak ketiga tentunya, yang semoga tidak diserang ala WPEngine, ada banyak hal yang masih memberikan benefit ke saya, tapi mungkin saya berhenti merekomendasikan WordPress, mungkin saya juga akan menghapus WordPress di footer website ini?
ps: tentu saja, postingan Matt hanya ujung dari bongkahan gunung es, proses mengambil alih plugin ACF itu menurut saya jauh lebih besar dan bahaya, karena artinya Matt via WordPress.org bisa saja mengambil alih plugin populer dan dirilis ulang dengan nama berbeda. Serius deh, Matt menggali lubang kubur sendiri.
Hari ini postingan di RSS saya isinya tentang blogging, menarik jadi saya koleksiin disini: I began by clicking the image upload button and found the photo. After that, I started typingโฆbut then something struck me. Why not just post to my own blog? So yeah, think I should always post…
Hari ini postingan di RSS saya isinya tentang blogging, menarik jadi saya koleksiin disini:
I began by clicking the image upload button and found the photo. After that, I started typingโฆbut then something struck me. Why not just post to my own blog?
So yeah, think I should always post to my blog. Period. Anything beyond that, share a link to my post. โOwn your content.โ
Every time you post something you’re proud of on a social media site, how about taking a moment and posting it to your blog too
http://scripting.com/2024/10/07.html#a121544
Ini pada dasarnya adalah saya, apa yang biasa saya share di sosial media maka saya bagikan di blog ini, semuanya terkumpul jadi satu disini. Efeknya memang artikel di blog ini agak tidak beraturan, tapi ya itu, ini adalah personal blog, jadi ya personal saya ๐
For me blogging needs to be friction free. It needs to be accessible and always with me. I get inspiration out of nowhere sometimes or just want to share like in this post.
Theย Jetpack appย is where this all happens.
How 90% of my blog posts happen
Sama, menggunakan Jetpack untuk posting ke blog ini, mencari cara yang paling mudah, tidak perlu ribet, tidak perlu buka laptop, atau compile, deploy, tidak perlu, buka aplikasi dan post.
Pure blogging is โbloggingโ because you have something to say. To me, that is a pure blogger. Any other explanation of blogging โis just the traditional idea of media,โ
Pada dasarnya ya blogging terutama personal blogging, menurut saya ya personal saja, suka-suka. Lagi, contoh paling gampang ya sosial media, blogging layaknya menggunakan sosial media, saya yakin semua orang sudah terbiasa menggunakan sosial media.
Lupakan sejenak drama WordPress, kemarin ketemu diskusi ini di HackerNews, sebenarnya intinya adalah perbandingan antara menggunakan website statis (Static site) dan CMS, yang mana dihubungkan dengan WordPress, padahal CMS ada banyak. Sebagai software engineer saya mengerti website statis lebih cepat, lebih ringan, hemat resources, dan lainnya.. dan adalah wajar untuk…
Lupakan sejenak drama WordPress, kemarin ketemu diskusi ini di HackerNews, sebenarnya intinya adalah perbandingan antara menggunakan website statis (Static site) dan CMS, yang mana dihubungkan dengan WordPress, padahal CMS ada banyak.
Sebagai software engineer saya mengerti website statis lebih cepat, lebih ringan, hemat resources, dan lainnya.. dan adalah wajar untuk “hacker” atau “programmer” kebanyakan untuk tidak begitu menyukai WordPress dan PHP, karena ya memang bisa dibilang teknologi yang jadul, jatuhnya udah seperti wabah yang harus ditinggalkan.
Tapi dari sisi pengguna, WordPress itu sudah yang paling gampang dan fleksibel. Sedangkan untuk website statis kamu harus setup deployment sendiri yang bisa bikin malesin terutama untuk yang sebenarnya cuma pengen nulis.
Saya sendiri punya beberapa alasan kenapa masih menggunakan WordPress terutama untuk keperluan website profil, atau personal blog:
Ini yang nomor 1, fleksibel, dalam arti kita tidak perlu terikat pada suatu hosting atau perusahaan server, rasanya semua hosting punya fasilitas untuk manage WordPress, jadi kalau tidak suka atau ya sekedar ingin pindah provider maka cukup mudah, tinggal export website lama dan import di website baru. Website yang saya gunakan ini pun sudah beberapa kali pindah provider, dari yang managed sampai hosting dan manage sendiri, dan balik lagi, dari server lokal, server luar, pokoknya pindah sesuai kebutuhan, dan itu semua bisa dilakukan dengan mudah.
Plugin di WordPress ada sangat banyak, kadang saya merasa kebanyakan, rasanya apa aja yang perlu bisa dicari pluginnya, walaupun ya terlalu banyak plugin punya efek negatif tersendiri. Saya sendiri menggunakan beberapa plugin yang sangat membantu yang sebenarnya saya bisa bikin sendiri tapi ya karena sudah ada maka ya tinggal install dan beres, tidak perlu ribet membuat koding tambahan atau gimana, tinggal cari.
Jujur aja, untuk pemrogram komputer, apalagi pemrogram website seperti saya, ada panggilan tersendiri untuk bikin sistem CMS atau blog sendiri, dan saya sendiri juga sudah beberapa kali mencoba membuat dan sebenarnya tidak begitu ribet (karena penggunanya kita sendiri), tapi semua usaha saya biasanya terkendala dibagian mobile app, karena ya seringnya postingan di blog ini dibuat di handphone saya, jadi agak berlebihan jika mau membuat postingan harus membuka laptop.
Dengan alasan seperti itu saya merasa menggunakan WordPress adalah pilihan paling aman dan mudah, dan sebenarnya murah juga. Ada banyak WordPress hosting yang dihargai sekitar 10 ribu – 40 ribu perbulan untuk level paling dasar, dengan biaya seperti itu kamu sudah punya kontrol sendiri atas blog dan hostingmu.
Jadi website statis memang pilihan baik karena ya ringan, aman, dan hemat, tapi secara efisiensi dan aksesibilitas, menggunakan WordPress lebih bijak, kecuali memang niat untuk DIY.
Padahal kerjaan lagi ngantri, tapi sudah stuck banget jadi hari ini malah pergi bersama para saudara lain untuk pergi ke rumah ‘baru’ orang tua. Rumah ini dibuat diatas tanah rumah kakek-nenek yang lebih tua, sudah tidak ditempati, dan dibangun rumah sederhana ini supaya kalau pergi ziarah ke makam orang tua…
Padahal kerjaan lagi ngantri, tapi sudah stuck banget jadi hari ini malah pergi bersama para saudara lain untuk pergi ke rumah ‘baru’ orang tua.
Rumah ini dibuat diatas tanah rumah kakek-nenek yang lebih tua, sudah tidak ditempati, dan dibangun rumah sederhana ini supaya kalau pergi ziarah ke makam orang tua dan kakek nenek maka kami punya tempat untuk singgah dan istirahat.
Rumah ini memang baru karena walaupun rumah ini sudah selesai beberapa bulan lalu, ini baru pertama kali saya datangi.
Lokasinya beneran diantara lahan perkebunan, jadi suasanya hijau dan tenang, tapi memang ini Kalimantan, jadi walaupun ditengah perkebunan tetap saja panas ๐
iPad menurut saya adalah beneran gadget yang wah, salah dua produk dari Apple yang saya anggap sangat fungsional. Tapi saya merasa dengan tenaga dan spesifikasinya iPad serasa seperti dibuat terbatas, ada banyak hal yang sayang banget gak bisa dilakuin di iPad. Melihat video ini, saya baru tahu di versi iPadOs…
iPad menurut saya adalah beneran gadget yang wah, salah dua produk dari Apple yang saya anggap sangat fungsional.
Tapi saya merasa dengan tenaga dan spesifikasinya iPad serasa seperti dibuat terbatas, ada banyak hal yang sayang banget gak bisa dilakuin di iPad.
Melihat video ini, saya baru tahu di versi iPadOs terbaru, iPad bisa begitu fungsional dan produktif. Hal yang paling menarik menurut saya adalah fitur video external, jadi bisa menggunakan monitor! Itu wah banget.
Android terutama Samsung dengan Galaxy S nya juga bisa dan punya desktop mode, tapi aplikasi Android untuk keperluan kerja sebenarnya terbatas.
Kalau sudah begini, rasanya untuk kebanyakan orang sudah bisa menggantikan fungsi laptop.
Suatu hal terasa tidak baik-baik saja ketika bahkan di hari libur dipakai untuk istirahat doang. ๐ด
Suatu hal terasa tidak baik-baik saja ketika bahkan di hari libur dipakai untuk istirahat doang. ๐ด
Waktu membuka video sebenarnya tidak menaruh ekspektasi banyak, iseng saja, tapi ternyata obrolan dan pembahasannya menarik. Saya merasa tertarik selain ternyata Ivan Lanin sebelumnya adalah pemrogram komputer yang mana saya merasa beberapa pemikirannya mirip, juga terkait tentang hal seperti menulis dan tentunya bahasa. Saya sepaham tentang menulis dimana menulis itu…
Waktu membuka video sebenarnya tidak menaruh ekspektasi banyak, iseng saja, tapi ternyata obrolan dan pembahasannya menarik.
Saya merasa tertarik selain ternyata Ivan Lanin sebelumnya adalah pemrogram komputer yang mana saya merasa beberapa pemikirannya mirip, juga terkait tentang hal seperti menulis dan tentunya bahasa.
Saya sepaham tentang menulis dimana menulis itu melatih dan sedikit memaksa otak dan pikiran untuk bekerja kreatif mengeluarkan atau mengembangkan suatu ide atau pemikiran. Terkadang kita tidak memiliki ide untuk menulis suatu hal atau sebenarnya ada tapi tidak matang, tapi begitu (dipaksa) dimulai saja, tiba-tiba berkembang jadi 1 kalimat, paragraf, artikel, tadinya sebuah ide dan pemikiran terkesan rumit jadi lebih sederhana.
Saya juga sepaham (tapi memang sepertinya ini adalah hal umum), dimana ya untuk memberikan keluaran yang baik, maka perlu masukan yang baik, dalam hal menulis blog saya terinspirasi dari penulis blog lain yang saya ikuti di pembaca RSS saya, yang mana hal ini merupakan hobi dari dulu yaitu membaca dan mengikuti situs atau penulis blog. Dari membaca itu jadi terinspirasi untuk ikut menulis, sayangnya memang kebanyakan yang dibaca adalah tulisan dalam Bahasa Inggris, sehingga ya kadang jadi terbawa dan terbiasa membawa potongan istilah dalam Bahasa Inggris.
Terkait penggunaan Bahasa Indonesia, sebenarnya jadi teringat dulu di blog ini pada satu titik saya merasa perlu tertarik untuk menggunakan Bahasa Indonesia saja secara penuh, ya karena memang tidak bisa menggunakan Bahasa Inggris secara penuh maka sekalian aja Bahasa Indonesia, jadi tidak campur-campur. Tapi beberapa saat kemudian ‘kambuh’ lagi, tercampur-campur lagi :). Salah satunya ya karena sebagai pemrogram komputer kebanyakan bacaan dan literasi dalam Bahasa Inggris, ditambah lagi baca artikel Bahasa Inggris, diskusi kantor Bahasa Inggris, jadi terbawa ke penulisan gini, kadang merasa lebih mudah menggunakan istiliah potongan Bahasa Inggris, padahal karena malas saja mencari padanan versi kata Bahasa Indonesia.
Dalam artikel ini pun saya mencoba untuk menggunakan Bahasa Indonesia keseluruhan, beberapa mesti mencari dulu padanannya, padahal hanya istilah sederhana :). Mari kedepannya mengusahakan untuk menggunakan Bahasa Indonesia tanpa tercampur bahasa asing.
“But I don’t know what to blog about.” I often hear that. Friends and acquaintances who know that I blog, and who are eager to start themselves, but don’t know what to write about. My answer is always the same: https://birming.com/blog-way-forward Atau ya gunakan saja blog sebagaimana kamu menggunakan sosial…
“But I don’t know what to blog about.”
I often hear that. Friends and acquaintances who know that I blog, and who are eager to start themselves, but don’t know what to write about. My answer is always the same:
https://birming.com/blog-way-forward
Atau ya gunakan saja blog sebagaimana kamu menggunakan sosial media sebelumnya. Gak ada yang salah, blog mu, website mu, aturan mu. ๐
Tadi pagi joging lagi setelah lama libur dan sibuk dengan kerjaan belakangan ini, dan karena kerjaan juga jadi merasa perlu joging buat refreshing, beberapa hari stuck di rumah. 1 hal yang kerasa sekarang ada fotografer di area GOR tempat joging, iya saya tau fenomana ini sepertinya banyak kejadian di beberapa…
Tadi pagi joging lagi setelah lama libur dan sibuk dengan kerjaan belakangan ini, dan karena kerjaan juga jadi merasa perlu joging buat refreshing, beberapa hari stuck di rumah.
1 hal yang kerasa sekarang ada fotografer di area GOR tempat joging, iya saya tau fenomana ini sepertinya banyak kejadian di beberapa daerah lain apalagi kota besar, Jakarta atau Bandung gitu, ternyata sekarang ditempat saya juga ada.
Di tempat saya pun saya sudah melihat postingan IG terkait hal ini, dan biasanya mereka cuma ada di weekend, saya gak nyangka hari kerja gini juga ada
Let be honest, saya risih.
Sebagai orang yang juga suka foto-foto, biasanya saya melakukan dalam rangka dokumentasi kegiatan, dan orang banyak, dan untuk koleksi pribadi, walaupun ya di share di blog ini.
Tapi untuk fotografer joging agak aneh rasanya, karena biasanya foto nya sifatnya sendiri / close up, dan juga bukan dokumentasi kegiatan, dan keperluannya buat dijual. Beberapa di posting di instagram pribadi tapi rasanya jadi malah katalog dan bahan portfolio.
Saya mengerti beberapa memang okay saja difoto, ada juga yang malah minta difoto, tapi banyak juga yang kita sebenarnya gak mau difoto tapi tetap kena foto, dan jadi bahan portfolio di instagram fotografer.
Saya gak tau kalau seandainya ada orang yang suka salah satu foto terus minta dikirimin foto aslinya apalagi dengan sejumlah uang apakah dilayani walaupun yang beli bukan pemilik foto?
Saya gak tau juga, saya merasa risih, tapi disisi lain saya juga suka ngambil foto walaupun dengan alibi saya diatas, tapi kan orang terutama yang kena foto gak tau ya dengan batasan saya. Saya jadi merasa jadi orang yang saya risih-in.
Post feature release syndrome adalah sindrom yang muncul setelah melakukan rilis fitur besar, biasanya berupa panik, susah tidur (terutama kalau user nya ada di zona waktu berbeda), sibuk dan working overtime. Proses penyembuhan? tidak ada,, let it flow, 2-3 hari akan reda.
Post feature release syndrome adalah sindrom yang muncul setelah melakukan rilis fitur besar, biasanya berupa panik, susah tidur (terutama kalau user nya ada di zona waktu berbeda), sibuk dan working overtime.
Proses penyembuhan? tidak ada,, let it flow, 2-3 hari akan reda.
Beberapa hari lalu saya bilang Oktober akan sibuk karena ada yang mau di rilis.. dan sekarang akan beneran dirilis dalam waktu 3.. 2.. 1.. Yep, sedang dirilis.. ๐ Semoga berjalan lancar!
Beberapa hari lalu saya bilang Oktober akan sibuk karena ada yang mau di rilis.. dan sekarang akan beneran dirilis dalam waktu 3.. 2.. 1..
Yep, sedang dirilis.. ๐
Semoga berjalan lancar!
Sebelumnya saya menulis opini singkat terkait “drama” ini, saya pikir mah drama biasa, karena memang agak sering Matt Mullenwerg, si yang punya WordPress bikin drama sebelum-sebelumnya, udah biasa untuk komunitas WordPress. Tapi ternyata yang satu ini panjang banget, rasanya tiap berapa hari media teknologi macam TechCrunch dan The Verge ngeliput…
Sebelumnya saya menulis opini singkat terkait “drama” ini, saya pikir mah drama biasa, karena memang agak sering Matt Mullenwerg, si yang punya WordPress bikin drama sebelum-sebelumnya, udah biasa untuk komunitas WordPress. Tapi ternyata yang satu ini panjang banget, rasanya tiap berapa hari media teknologi macam TechCrunch dan The Verge ngeliput terus, HackerNews juga ada dan lainnya, sepertinya memang yang kali ini agak besar, gak sesuai dugaan saya, dan sepertinya Matt juga.
Bingung mulai dari mana, karena tadinya saya kira hanya seputar karena WP Engine matiin salah satu fitur default WordPress, saya ngerti tapi memang jujurnya agak berlebihan, gitu doang sampai disebut Cancer of WordPress Community. Terus jadi masalah trademark, karena ya WPEngine pakai nama WP dan sudah kayak bagian inti untuk WordPress, lagi, saya pikir ini masih drama biasa.
Ternyata makin hari bola makin bergulir besar, Matt hadir di beberapa podcast , ikutan komentar di Reddit dan Hackernews untuk memberikan opini nya yang intinya WPEngine is the bad guy. Matt ingin WPEngine memberikan kontribusi balik ke WordPress karena ya mereka mendapatkan profit besar dari WordPress. Kontribusi itu bisa berupa finansial (8% dari pendapatan tahunan WPEngine) atau bantuan berupa kontribusi tenaga dan ide untuk WordPress (i doubt it). Matt bilang, kalau pengguna WordPress nyumpang $1 saja, itu artinya sudah jauh lebih banyak dari apa yang WPEngine berikan karena ya mereka gak pernah kontribusi.
Buntut dari diskusi itu, WordPress ngeblok akses WPEngine ke repository WordPress (plugin dan theme), walaupun akhirnya dibuka lagi, dan yang paling baru, di blog nya, Matt memberikan tawaran kepada staff yang bekerja di WordPress, yang gak setuju dengan perselisihan ini boleh mengajukan resign dan akan dapat kompensasi sebesar 6 bulan gaji, dan ada 159 orang aka 8.4% staff yang menerima tawaran tersebut.
Bagaimana dengan WPEngine? kok dari yang dibahas Matt doang, karena ya memang yang rame Matt doang, pihak WPEngine tidak banyak bersuara, melainkan langsung mengajukan tuntutan legal. Tapi bahkan Matt masih juga ‘rame’, masih berkomentar disana, sampai banyak orang yang bilang Matt untuk diam, karena ya sudah masuk ranah legal, jadi better keep silent sampai dipersidangan.
Seperti yang saya bilang, Matt dan WordPress suka bikin drama, tapi biasanya saya mengerti alasannya, tapi untuk yang satu ini sudah gak jelas maunya gimana, Matt terlalu rame, susah untuk bikin orang ngerti dan mendukung apa yang disuarakan kalau gini jadinya.
Sebelumnya saya pernah cerita bahwa september kemarin adalah super sibuk, dan ya bener, dan dalam beberapa hari kedepan sudah akan dirils. Jujur saja, walaupun sudah beberapa kali rilis fitur baru, tetap saja ada perasaan khawatir dan lainnya. Kali ini juga sama. Tapi jujurnya 2 hari kebelakang malah santai, sebelumnya masih…
Sebelumnya saya pernah cerita bahwa september kemarin adalah super sibuk, dan ya bener, dan dalam beberapa hari kedepan sudah akan dirils.
Jujur saja, walaupun sudah beberapa kali rilis fitur baru, tetap saja ada perasaan khawatir dan lainnya. Kali ini juga sama.
Tapi jujurnya 2 hari kebelakang malah santai, sebelumnya masih worry dan lainnya, tapi ini gak, ini seperti suatu hal yang kamu terlalu takut, berlebihan, dan akhirnya pasrah.
Salah satunya mungkiin karena ya bagian saya sudah beres dan aman, dan gak begitu krusial, jadi agak sedikit tenang dan tidak memaksakan untuk mengkhawatirkan hal lain.
Kalau dipikir-pikir, hal seperti ini biasanya karena saya selalu khawatir atas kerjaan dan tanggung jawab orang lain, padahal harusnya gak, saya harus belajar untuk percayakan kepada tim atas kerja dan keahlian masing-masing.
Sambungan dari postingan sebelumnya, jadi berhubung sekarang blognya pakai layanan managed WordPress, saya gak bisa setting firewall sendiri dan berbagai customization di log dan security. Saya jadi iseng nyobain Cloudflare, saya belum pernah pakai sebelumnya selain cuma untuk DNS Manager. Cloudflare ini bahasa gampangnya sistem yang ada di antara pengunjung…
Sambungan dari postingan sebelumnya, jadi berhubung sekarang blognya pakai layanan managed WordPress, saya gak bisa setting firewall sendiri dan berbagai customization di log dan security. Saya jadi iseng nyobain Cloudflare, saya belum pernah pakai sebelumnya selain cuma untuk DNS Manager.
Cloudflare ini bahasa gampangnya sistem yang ada di antara pengunjung dan server website ini. Jadi kalau ada pengunjung website, maka dia akan melalui sistem Cloudflare dulu, baru diarahkan ke server website. Dengan begitu, kita bisa melakukan filter lebih dulu di Cloudflare bahkan sebelum pengunjung sampai ketemu server kita.
Goal utama saya adalah melakukan filter bot, karena seperti saya sebut sebelumnya, itu 1 bot aja berpengaruh pada 30% biaya server saya!
Settingannya juga gak ribet-ribet, karena saya juga gak sempat eksperimen lebih jauh, waktunya lagi gak tepat.
Setelah melakukan registrasi dan koneksi ke Cloudflare, yang saya lakukan pertama adalah ke bagian security > bots, ya tadi, ini adalah goal utama nya. Semua opsi saya enable-in.
Tapi saya bisa bilang kedua fitur ini gak cukup, Bot bytedance itu kena filter sih, tapi saya ketemu bot lain yang juga terkait AI data training masih lolos dari filter, so saya menambahkan filter lain.
Filter lain yang saya gunakan adalah WAF, saya tambahkan filter seperti ini:
(http.user_agent contains "Mobile Safari/537.36 (compatible; Bytespider; [email protected])")
or (http.user_agent contains "Mozilla/5.0 (compatible; SemrushBot/7~bl; +http://www.semrush.com/bot.html)")
or (http.user_agent contains "Mozilla/5.0 (compatible; DotBot/1.2; +https://opensiteexplorer.org/dotbot; [email protected])")
or (http.user_agent contains "Mozilla/5.0 (compatible; AhrefsBot/7.0; +http://ahrefs.com/robot/)")
or (http.user_agent contains "meta-externalagent/1.1 (+https://developers.facebook.com/docs/sharing/webmasters/crawler)")
or (http.user_agent contains "Mozilla/5.0 (compatible; YaK/1.0; http://linkfluence.com/; [email protected])")
Pada dasarnya adalah melakukan filter terhadap bot lain yang saya gak suka tapi tetep lolos dari filter default bot Cloudflare tadi, ada “meta-externalagent” yang mana merupakan bot untuk training data AI dari Facebook.
Selebihnya saya juga tambahkan ahrefs, semrush, dan bot lain yang saya gak tau sih itu bot ngapain, gak ada keterangan jelas mereka melakukan apa, tapi saya gak suka aja karena sering banget scrapping website ini.
Selain 2 filter itu, saya juga ada 1 filter yang saya buat, ini agak usil sih, filter berdasarkan negara!
Ya jadi untuk negara-negara tersebut, mereka gak bisa buka website saya, karena ya mereka gak bakal bisa juga baca konten bahasa indonesia, jadi sekalian gak usah aja.
Uniknya, awalnya saya hanya blokir Singapore, dan dalam waktu 2 jam sudah banyak aja bot yang kena filter, termasuk juga serangan hacker yang sedang bruteforce juga langsung stop. Hal itu menginspirasi saya untuk menambahkan negara lain dalam list block list itu, dan bener saja, India dan China juga banyak.
Dengan ketiga filter itu, tiap hari nya sudah ada banyak akses yang kena block di Cloudflare, dan seperti saya bilang akses tersebut stop di Cloudflare, jadi gak nge-hit server saya, kalau saya masih pakai VPS biasa yang bandwidth nya kena hitung, bisa-bisa habis cuma buat ngelayanin akses gak guna dan cenderung bahaya ini.
Sekarang kan Managed WordPress, kenapa mesti kuatir dengan bot dan bandwidth, kan gak ada biaya bandwidth atau transfer?
Ya bener, harusnya sih biarin aja juga gak ada masalah, server nya sudah managed, jadi gak ada tanggungan untuk menjaga bandwidth.
Tapi saya juga gak suka sama bot AI, yang main scrapping data buat bahan training data mereka. Lalu ya itu tadi, sekalian ngeblock percobaan bruteforce hacker-hacker. Oleh karena itu saya tetap masih monitoring log secara berkala untuk melihat apakah filternya perlu diupdate atau tidak.
Eksperimen saya untuk hosting blog saya ini yang menggunakan WordPress pada server Amaazon Web Service (AWS) murah meriah saya rasa sudah cukup, kesimpulannya: quite pricey untuk personal blog, apalagi yang gak begitu rame gini. Saya menggunakan paket Saving Plan dengan komitmen 1 tahun, lalu menggunakan tipe server yang cukup murah…
Eksperimen saya untuk hosting blog saya ini yang menggunakan WordPress pada server Amaazon Web Service (AWS) murah meriah saya rasa sudah cukup, kesimpulannya: quite pricey untuk personal blog, apalagi yang gak begitu rame gini.
Saya menggunakan paket Saving Plan dengan komitmen 1 tahun, lalu menggunakan tipe server yang cukup murah yaitu t4g.micro (2 cpu, 1gb ram), biaya perbulannya sekitar $5, sebenarnya sudah lumayan tapi masih oke lah karena kepikirannya nanti akan dipakai buat server testing juga.
Tapi saya lupa, biaya yang dibayar bukan cuma itu saja, tapi juga bayar network, bandwidth. Bulan kemarin kena $5, itu juga karena saya berhasil block si bot lebih dulu pada awal bulan, kalau saya gak block gak tau deh jadi berapa bandwidth itu.
Lalu Elastic IP, itu IP statis nya dari AWS, itu sekitar $3 per bulan :/.
Terus disk storage, $4 untuk 40GB.
Sebenarnya ada lagi, S3 storage, tapi ini karena saya pakai untuk keperluan lain (backup, projek lain, dll) saya gak masalah lagian angka nya masih kecil.
Jadi ditotal perbulan untuk blog ini mengeluarkan biaya sebesar: $17 + pajak 1% jadi ya sekitar $18 atau kalau dirupiahkan jadi Rp. 273.000, banyak ternyata! ๐
Mungkin bisa lebih murah bulan depannya karena si bot tadi, jadi bisa berkurang $5 jadi tinggal $13,, tapi tetep saya merasa berlebihan untuk sebuah blog personal.
Jadi saya memutuskan untuk mencari server lain, kali ini mau cari server yang paling gampang, yang memang untuk WordPress, jadi gak perlu set up ini itu. Ini ketemu hostinger.
Waktu saya buka website hostinger, ada promo hosting WordPress, Rp. 600.000 untuk 4 tahun! damn.
Saya gak pernah punya pengalaman dengan hostinger sih sebelumnya, tapi saya tau ini perusahaan global dan ada ‘cabang’ indonesia, so saya cobain aja lah, subscribe untuk 4 tahun, paling gak jadi jaminan ini blog bisa bertahan untuk another 4 years.
Sebenarnya ada fitur migrasi dari hostinger, yang mana ngebantu untuk mindahin WordPress dari server lama ke server mereka, tapi: Mesti kasi username dan password ke mereka! ntar mereka yang handle, kok saya kurang cocok dengan metode ini. Ada 1 metode lagi, tapi stuck waktu saya coba, jadi ya sudah lah, pindah manual.
Terus juga sebenarnya Hostinger ini agak gak bener juga, fitur yang mereka tulis di halaman pricing nya mereka bisa berbeda dengan kenyataan!.
Berikut screenshot obrolan, saya nembak langsung dengan kata “penipuan”.
Saya pengen garis bawahin item no 2, agak ngeselin memang karena kenapa seperti itu, saya ingin ‘diskusi’ lebih jauh, tapi dia cuma CS, plus ada jaminan refund 30 hari, jadi saya males, dan memutuskan untuk nyobain aja, kalau memang gak enak tinggal refund.
Tapi setelah 2 hari ini, rasanya gak ada masalah, ya bener akan lebih baik kalau punya wp-cli dan ssh selain karena membantu saya, tapi juga karena ya itu ada di price list dan jadi pertimbangan saya ketika mau daftar, tapi ya sudah lah. males dan ternyata saya gak butuh-butuh amat.
Permasalahan dari server yang Managed WordPress, apalagi gak ada SSH adalah gak bisa ngeliat log dan ngelakuin pemblokiran seperti yang saya lakukan pada VPS.
Tapi saya mencoba menggunakan Cloudflare, setting firewall dari network level, dan ya mampu bekerja dengan baik juga, jadi ya aman saja. Terus juga ada plugin WordFence kalau-kalau ada yang lolos dari Cloudflare.
Jadi ya, sekarang blog ini di hosting di Hostinger, untuk 4 tahun kedepan, dengan biaya sekian. Mari kita lihat apakah Hostinger cukup stabil atau tidak.