World Cup 2022

Saya sebenarnya tidak begitu mengikuti pertandingan sepak bola, paling cuma nonton versi highlight saja, hanya saja sejak tahun 2019-2020 lalu akhirnya mulai ikut nonton.

Saya mulai mengikuti pertandingan sepak bola setelah Ole Gunnar Solskjær mengambil alih kepemimpinan di klub Manchester United, ya saya fans setan merah.

Sejak itu selalu ikut nonton tiap pertandingan Manchester United, saya mencoba untuk mengikuti pertandingan klub lain juga, tapi menghabiskan waktu 2 jam buat nonton apalagi seringnya tengah malam terasa cukup berat 🙂

Oh, pada akhirnya saya mengikuti World Cup ini sejak awal, kalau World Cup sering sih nonton, tapi cuma big match saja, tapi yang kali ini agak tiap hari nonton, walaupun cuma 1 pertandingan perhari. Thanks to Vidio lah yang membuat nonton sepak bola jadi lebih mudah dibanding nyari streaming ilegal.

Saya sejak awal menjagokan Brazil, apalagi setelah liat mereka main, damn, mereka bermain sepak bola layaknya party, gaya permainan yang menyenangkan dan entertaint, dan mungkin itu juga yang bikin mereka kalah, karena di pertandingan terakhir mereka seperti kurang serius dan kurang motivasi untuk memenangkan game, sampai akhirnya Neymar bikin goal yang menurut saya kurang lebih seperti goal World Cup seharusnya, penuh effort dan ambisi, sayangnya tim lawan berhasil menyamakan posisi dan lagi-lagi babak penalti yang kurang serius, dengan memasukkan pemain muda sebagai penendang awal yang penuh tekanan, dan meletakkan Neymar di akhir dengan asumsi bisa menang. Mereka kalah.

Jagoan saya yang lain (iya, jagoannya ada 2), adalah England tentunya, ya karena saya hampir mengenal semua pemain ketika bermain untuk atau melawan Manchester United. Masalahnya, dari awal memang kurang meyakinkan. England adalah tim yang kalau menang, menang besar, tapi tetap tidak meyakinkan. Bisa dibilang jalur pertandingan mereka cenderung mudah, dan akhirnya kalah ditangan (atau di kaki?) France di babak yang sama dengan Brazil.

Tapi diluar 2 negara tersebut, saya juga menyukai ide Argentina memenangkan turnamen ini, tidak lain dan bukan adalah karena Messi. Kesampingkan semua gelar dan kualitas nya, melihat kekalahan Argentina di final Piala Dunia sebelumnya, cukup membuat saya turut merasakan perasaan Messi, lalu kemenangan Copa America yang begitu wah, dan melihat beberapa video ruang ganti Argentina terutama ketika final Copa, saya merasa akan cukup manis Piala Dunia kali ini jika Argentina menang.

Ketika akhirnya pertandingan selesai setelah pertandingan yang naik turun mood nya (best finale ever), dan akhirnya Argentina keluar sebagai pemenang, sesuai perkiraan, selebrasi kemenangannya akan sangat heboh dan penuh emosi dan antusias. Saya yakin jika France yang menang, selebrasi dari pemain dan fans tidak akan seheboh itu.

Sayang saya tidak mengikuti Messi sejak awal, dan sekarang ini jadi pertandingan World Cup terakhir buat dia, setidaknya ini menjadi penutup karir di tim nasional yang paling sesuai untuk seorang seperti Messi.

Selamat untuk Argentina, Selamat untuk Messi.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *