Akhirnya, kesampaian juga beli lensa ini, TTArtisan 50mm F2, lensa yang menurut saya kecil atau istilahnya “pancake lens”, asumsi saya akan lebih mudah digunakan di keramaian, karena gak tapi mencolok, tapi ternyata gak kecil-kecil amat :).
Lensa ini bisa dibilang juga kategori murah banget, lensa entry level lah. Dengan fisik dan apalagi harga yang murah, lensa ini jelas adalah lensa manual fokus.
Dua alasan tersebut, ukuran kecil dan harga murah, menjadi alasan utama saya memilih lensa ini. Saya masih belum merasa butuh ngeluarkan uang terlalu banyak untuk perangkat kamera dan lensa, masih merasa sebagai hobi tersier, jadi kalau bisa yang murah maka ya yang murah saja 😀
Lensa ini juga menggunakan focal length 50mm di APSC yang artinya equivalent sekitar 75-80mm untuk kamera fullframe yang mana itu masuk kategori tele yang mana jarang banget penggunanya, kecuali untuk keperluan foto portrait atau make up yang perlu fokus ke wajah saja.
Untuk yang suka foto dokumentasi kegiatan misalnya, atau pengen foto moment, biasanya lebih suka yang lebih lebar sekitar 25-35mm karena bisa nangkap objek lebih banyak.
Saya juga sebenarnya lebih suka sekitaran itu, 35mm mungkin sweet spot saya, tapi ada beberapa hal yang jadi pertimbangan saya sehingga memilih 50mm:
- Saya belum pede foto jarak dekat 🙂 jadi biasanya ngambil foto dari jarak jauh, jadi lensa 50mm cocok karena saya tetap bisa mengambil momen atau cerita dari jarak agak lebih jauh.
- Karena lebih jauh, biasanya objek yang difoto jadi gak aware, jadi lebih sering dapet momen candid.
- Saya masih susah mengatur komposisi, jadi dengan lensa lebar seringnya saya bakal nge-crop foto, padahal kamera ini resolusinya kecil, kalau di crop maka makin habis lah.
- Lensa lebih lebar fotonya cenderung jadi ‘biasa’ saja karena biasanya kamera handphone juga menggunakan focal length lebar, jadi sudah terlalu sering melihat hasilnya.
- Sepertinya bakal memberi saya pandangan berbeda dalam mengambil foto, bisa dapat foto yang lebih detail dan unik.
Dengan alasan tersebut, saya merasa lebih cocok untuk memilih 50mm. Walaupun begitu, sepertinya lensa kit bawaan kamera akan tetap dibawa terutama kalau ada kegiatan karena lensa bawaan lebih fleksibel, bisa bukaan lebar dari 16mm sampai 50mm. Jadi kalau situasi susah pakai 50mm, maka ya diganti saja.
Oh setelah membuka dan mencoba sekilas, ada beberapa kesan pertama yang saya rasakan
- Seperti kebanyakan YouTuber, waktu pegang pertama kerasa banget build quality nya bagus! full besi dan solid, tapi…
- BERAT! ya saya gak tau sih berapa berat lensa kit bawaan yang saya pakai sebelumnya, tapi yang ini kerasa berat, lebih berat daripada kameranya, setelah beberapa foto kerasa di tangan pegelnya, saya gak biasa aja ini. Ini resiko dari build quality full besi solid tadi.
- Saya juga gak sadar, ternyata lensa kit bawaan kamera saya itu ada image stabilization, saya baru sadar setelah menggunakan lensa TTArtisan ini rasanya kamera gak bisa diem, gerak mulu, agak susah fokus.
- Ngomongin fokus, lensa ini manual fokus, jadi ya agak tantangan dalam menggunakannya, gak bisa main jepret seperti auto fokus, tapi:
- Autofokus kamera saya lambat juga, Fuji memang agak terbelakang bagian autofokus, sudah gitu ini kamera XA series, versi lama pula, jadi autofokus memang lambat dan gak tepat juga.
- Setelah nonton dan nyobain zone focusing, rasanya manual fokus gak susah-susah amat, tapi ya saya belum pernah pakai di lapangan sih.
- Seperti komplain kebanyakan reviewer, tutup lensa nya gak enak, sistem ulir, saya pikir mereka lebai, tapi beneran deh, ulirnya gak enak, harus ngepasin.
Saya belum sempat testing banyak foto, cuma tadi ngetest manual fokus dan ngetest hasilnya gimana, yang mana menurut saya oke aja sih.
Nantilah akan saya coba compare lensa ini dengan lensa kit bawaan, bagaimana perbedaanya.
Tinggalkan Balasan