• Cloudflare

    Sambungan dari postingan sebelumnya, jadi berhubung sekarang blognya pakai layanan managed WordPress, saya gak bisa setting firewall sendiri dan berbagai customization di log dan security. Saya jadi iseng nyobain Cloudflare, saya belum pernah pakai sebelumnya selain cuma untuk DNS Manager. Cloudflare ini bahasa gampangnya sistem yang ada di antara pengunjung…

    selanjutnya

    Sambungan dari postingan sebelumnya, jadi berhubung sekarang blognya pakai layanan managed WordPress, saya gak bisa setting firewall sendiri dan berbagai customization di log dan security. Saya jadi iseng nyobain Cloudflare, saya belum pernah pakai sebelumnya selain cuma untuk DNS Manager.

    Cloudflare ini bahasa gampangnya sistem yang ada di antara pengunjung dan server website ini. Jadi kalau ada pengunjung website, maka dia akan melalui sistem Cloudflare dulu, baru diarahkan ke server website. Dengan begitu, kita bisa melakukan filter lebih dulu di Cloudflare bahkan sebelum pengunjung sampai ketemu server kita.

    Goal utama saya adalah melakukan filter bot, karena seperti saya sebut sebelumnya, itu 1 bot aja berpengaruh pada 30% biaya server saya!

    Settingannya juga gak ribet-ribet, karena saya juga gak sempat eksperimen lebih jauh, waktunya lagi gak tepat.

    Setelah melakukan registrasi dan koneksi ke Cloudflare, yang saya lakukan pertama adalah ke bagian security > bots, ya tadi, ini adalah goal utama nya. Semua opsi saya enable-in.

    Tapi saya bisa bilang kedua fitur ini gak cukup, Bot bytedance itu kena filter sih, tapi saya ketemu bot lain yang juga terkait AI data training masih lolos dari filter, so saya menambahkan filter lain.

    Filter lain yang saya gunakan adalah WAF, saya tambahkan filter seperti ini:

    (http.user_agent contains "Mobile Safari/537.36 (compatible; Bytespider; [email protected])") 
    
    or (http.user_agent contains "Mozilla/5.0 (compatible; SemrushBot/7~bl; +http://www.semrush.com/bot.html)") 
    
    or (http.user_agent contains "Mozilla/5.0 (compatible; DotBot/1.2; +https://opensiteexplorer.org/dotbot; [email protected])") 
    
    or (http.user_agent contains "Mozilla/5.0 (compatible; AhrefsBot/7.0; +http://ahrefs.com/robot/)") 
    
    or (http.user_agent contains "meta-externalagent/1.1 (+https://developers.facebook.com/docs/sharing/webmasters/crawler)") 
    
    or (http.user_agent contains "Mozilla/5.0 (compatible; YaK/1.0; http://linkfluence.com/; [email protected])")

    Pada dasarnya adalah melakukan filter terhadap bot lain yang saya gak suka tapi tetep lolos dari filter default bot Cloudflare tadi, ada “meta-externalagent” yang mana merupakan bot untuk training data AI dari Facebook.

    Selebihnya saya juga tambahkan ahrefs, semrush, dan bot lain yang saya gak tau sih itu bot ngapain, gak ada keterangan jelas mereka melakukan apa, tapi saya gak suka aja karena sering banget scrapping website ini.

    Selain 2 filter itu, saya juga ada 1 filter yang saya buat, ini agak usil sih, filter berdasarkan negara!

    Ya jadi untuk negara-negara tersebut, mereka gak bisa buka website saya, karena ya mereka gak bakal bisa juga baca konten bahasa indonesia, jadi sekalian gak usah aja.

    Uniknya, awalnya saya hanya blokir Singapore, dan dalam waktu 2 jam sudah banyak aja bot yang kena filter, termasuk juga serangan hacker yang sedang bruteforce juga langsung stop. Hal itu menginspirasi saya untuk menambahkan negara lain dalam list block list itu, dan bener saja, India dan China juga banyak.

    Dengan ketiga filter itu, tiap hari nya sudah ada banyak akses yang kena block di Cloudflare, dan seperti saya bilang akses tersebut stop di Cloudflare, jadi gak nge-hit server saya, kalau saya masih pakai VPS biasa yang bandwidth nya kena hitung, bisa-bisa habis cuma buat ngelayanin akses gak guna dan cenderung bahaya ini.

    Sekarang kan Managed WordPress, kenapa mesti kuatir dengan bot dan bandwidth, kan gak ada biaya bandwidth atau transfer?

    Ya bener, harusnya sih biarin aja juga gak ada masalah, server nya sudah managed, jadi gak ada tanggungan untuk menjaga bandwidth.

    Tapi saya juga gak suka sama bot AI, yang main scrapping data buat bahan training data mereka. Lalu ya itu tadi, sekalian ngeblock percobaan bruteforce hacker-hacker. Oleh karena itu saya tetap masih monitoring log secara berkala untuk melihat apakah filternya perlu diupdate atau tidak.

  • Biaya server, Hostinger.

    Eksperimen saya untuk hosting blog saya ini yang menggunakan WordPress pada server Amaazon Web Service (AWS) murah meriah saya rasa sudah cukup, kesimpulannya: quite pricey untuk personal blog, apalagi yang gak begitu rame gini. Saya menggunakan paket Saving Plan dengan komitmen 1 tahun, lalu menggunakan tipe server yang cukup murah…

    selanjutnya

    Eksperimen saya untuk hosting blog saya ini yang menggunakan WordPress pada server Amaazon Web Service (AWS) murah meriah saya rasa sudah cukup, kesimpulannya: quite pricey untuk personal blog, apalagi yang gak begitu rame gini.

    Saya menggunakan paket Saving Plan dengan komitmen 1 tahun, lalu menggunakan tipe server yang cukup murah yaitu t4g.micro (2 cpu, 1gb ram), biaya perbulannya sekitar $5, sebenarnya sudah lumayan tapi masih oke lah karena kepikirannya nanti akan dipakai buat server testing juga.

    Tapi saya lupa, biaya yang dibayar bukan cuma itu saja, tapi juga bayar network, bandwidth. Bulan kemarin kena $5, itu juga karena saya berhasil block si bot lebih dulu pada awal bulan, kalau saya gak block gak tau deh jadi berapa bandwidth itu.

    Lalu Elastic IP, itu IP statis nya dari AWS, itu sekitar $3 per bulan :/.

    Terus disk storage, $4 untuk 40GB.

    Sebenarnya ada lagi, S3 storage, tapi ini karena saya pakai untuk keperluan lain (backup, projek lain, dll) saya gak masalah lagian angka nya masih kecil.

    Jadi ditotal perbulan untuk blog ini mengeluarkan biaya sebesar: $17 + pajak 1% jadi ya sekitar $18 atau kalau dirupiahkan jadi Rp. 273.000, banyak ternyata! ๐Ÿ˜€

    Mungkin bisa lebih murah bulan depannya karena si bot tadi, jadi bisa berkurang $5 jadi tinggal $13,, tapi tetep saya merasa berlebihan untuk sebuah blog personal.

    Jadi saya memutuskan untuk mencari server lain, kali ini mau cari server yang paling gampang, yang memang untuk WordPress, jadi gak perlu set up ini itu. Ini ketemu hostinger.

    Waktu saya buka website hostinger, ada promo hosting WordPress, Rp. 600.000 untuk 4 tahun! damn.

    Saya gak pernah punya pengalaman dengan hostinger sih sebelumnya, tapi saya tau ini perusahaan global dan ada ‘cabang’ indonesia, so saya cobain aja lah, subscribe untuk 4 tahun, paling gak jadi jaminan ini blog bisa bertahan untuk another 4 years.

    Sebenarnya ada fitur migrasi dari hostinger, yang mana ngebantu untuk mindahin WordPress dari server lama ke server mereka, tapi: Mesti kasi username dan password ke mereka! ntar mereka yang handle, kok saya kurang cocok dengan metode ini. Ada 1 metode lagi, tapi stuck waktu saya coba, jadi ya sudah lah, pindah manual.

    Terus juga sebenarnya Hostinger ini agak gak bener juga, fitur yang mereka tulis di halaman pricing nya mereka bisa berbeda dengan kenyataan!.

    1. Paket saya paling kecil, tulisannya disk space sebesar 10GB, setelah saya daftar, ternyata disk space nya 50GB! kan berlebih! ya tentu saja saya seneng-seneng aja, tapi…
    2. Di halaman pricing, paket saya punya WP-CLI dan SSH, ternyata gak ada! saya tanya CS nya, mereka cuma bilang perbedaan itu bisa saja terjadi! apaan!

    Berikut screenshot obrolan, saya nembak langsung dengan kata “penipuan”.

    Saya pengen garis bawahin item no 2, agak ngeselin memang karena kenapa seperti itu, saya ingin ‘diskusi’ lebih jauh, tapi dia cuma CS, plus ada jaminan refund 30 hari, jadi saya males, dan memutuskan untuk nyobain aja, kalau memang gak enak tinggal refund.

    Tapi setelah 2 hari ini, rasanya gak ada masalah, ya bener akan lebih baik kalau punya wp-cli dan ssh selain karena membantu saya, tapi juga karena ya itu ada di price list dan jadi pertimbangan saya ketika mau daftar, tapi ya sudah lah. males dan ternyata saya gak butuh-butuh amat.

    Permasalahan dari server yang Managed WordPress, apalagi gak ada SSH adalah gak bisa ngeliat log dan ngelakuin pemblokiran seperti yang saya lakukan pada VPS.

    Tapi saya mencoba menggunakan Cloudflare, setting firewall dari network level, dan ya mampu bekerja dengan baik juga, jadi ya aman saja. Terus juga ada plugin WordFence kalau-kalau ada yang lolos dari Cloudflare.

    Jadi ya, sekarang blog ini di hosting di Hostinger, untuk 4 tahun kedepan, dengan biaya sekian. Mari kita lihat apakah Hostinger cukup stabil atau tidak.

    Btw, ini adalah link refereral ke Hostinger, dengan link ini, kamu dapet diskon 20%, dan saya juga dapet bonus 20%, so win win solution ๐Ÿ™‚

  • Sudah tanggal 1, artinya tagihan bulanan server sudah keluar dan takjub tapi gak kaget, tagihan server bulan ini berkurang 30% dari bulan kemarin, tahu kenapa? Paling utama adalah gara-gara saya blokir bot dari Bytedance aka Tiktok. Rincian tagihannya langsung berkurang sejak tanggal saya mulai ngeblokir dan posting artikel tersebut. Jadi…

    selanjutnya

    Sudah tanggal 1, artinya tagihan bulanan server sudah keluar dan takjub tapi gak kaget, tagihan server bulan ini berkurang 30% dari bulan kemarin, tahu kenapa?

    Paling utama adalah gara-gara saya blokir bot dari Bytedance aka Tiktok.

    Rincian tagihannya langsung berkurang sejak tanggal saya mulai ngeblokir dan posting artikel tersebut.

    Jadi memang itu Bot ganggu banget, dan ini kita cuma ngobrol tentang tagihan bandwidth yang gak ada gunanya buat saya. Belum termasuk bagaimana data saya yang dipakai untuk melatih AI mereka.

    Sejatinya bot itu ada banyak, dan udah biasa, tapi yang 1 ini agak ganggu karena sering banget, beda berapa detik atau menit aja, dan dah diblokir dengan cara biasa dan sopan gak mempan, sampai harus pakai firewall segala, dan itu pun masih terus datang.

    Kebayang gak sih, bot gak guna gak keliatan bikin pengeluaran tambahan sebesar 30%!

  • Sunk cost fallacy

    The sunk cost fallacy is our tendency to follow through with something that weโ€™ve already invested heavily in (be it time, money, effort, or emotional energy), even when giving up is clearly a better idea. Intinya Sunk cost fallacy adalah keadaan dimana kita merasa mau gak mau terus melakukan suatu hal atas…

    selanjutnya

    The sunk cost fallacy is our tendency to follow through with something that weโ€™ve already invested heavily in (be it time, money, effort, or emotional energy), even when giving up is clearly a better idea.

    Intinya Sunk cost fallacy adalah keadaan dimana kita merasa mau gak mau terus melakukan suatu hal atas dasar pertimbangan apa yang sudah kita lakukan sebelumnya, mungkin kita sudah ngelakuin banyak hal, invest banyak, mengorbankan waktu, tenaga dan pikiran, yang mana mungkin harusnya kita berhenti, tapi tetap kita lakukan terus karena ya tadi, kita sudah terlanjur keluar banyak.

    ya ini, Manchester United!

    Seriusan, dengan banyaknya investasi dan effort yang dilakukan 2 season terakhir, sekarang masuk season ketiga masih kacau, gak ada perubahan. Dulu awalnya kerasa pemainnya gak optimal, tapi sekarang hampir semua pemain sudah diganti, manajemen sudah diganti, pemain baru yang oke juga sudah ada, tapi tetep masih gak bener, dan cuma 1 yang belum berubah, pelatih.

    Saya sebenarnya selalu support dengan pemain dan pelatih, season kemarin sudah kesel, tapi ya masih dikasi maklum karena banyak yang cedera, sekarang pemain sudah pada balik, pemain baru datang, tapi masih sama, permainan masih gak jelas.

    Pada titik ini, manajemen pasti merasakan Sunk cost fallacy, kalau diberhentiin sayang karena hampir semua pemain saat ini berdasarkan kriteria dan pilihan pelatih, kalau diberhentiin nanti takutnya pelatih baru masuk dan minta kriteria lain, kan kacau.

    Tapi kalau dilanjutin terus kayaknya sudah gak ada harapan, menuju season ke tiga, pelatih lain yang lebih baru sudah pada memberikan hasil di klub nya masing-masing, bahkan musim ini klub seperti Barcelona, Bayern Munchen, Juventus dengan pelatih barunya sudah pada “kembali” ke jalur masing-masing.

    Jadi mau sampai kapan ini. Saya sudah menyerah.

  • Blogging Workflow

    hereโ€™s a list of some awesome bloggers and their workflow. Hopefully, they can inspire you to start posting or to post more. https://birming.com/our-blogging-workflow Ketemu postingan ini yang berisi list beragam orang menulis blog. Beberapa kerasa banget terlalu kompleks dan teknikal, mungkin menurut mereka itu hal biasa tapi menurut saya ribet,…

    selanjutnya

    hereโ€™s a list of some awesome bloggers and their workflow. Hopefully, they can inspire you to start posting or to post more.

    https://birming.com/our-blogging-workflow

    Ketemu postingan ini yang berisi list beragam orang menulis blog. Beberapa kerasa banget terlalu kompleks dan teknikal, mungkin menurut mereka itu hal biasa tapi menurut saya ribet, tapi ya tiap orang beda-beda.

    Saya sendiri? gampang, biasanya kalau ada yang mau ditulis, atau ada artikel bagus yang ingin dishare, atau foto! maka saya tinggal ketik di aplikasi Jetpack mobile saya, terus post, udah gitu aja.

    Itu juga kenapa tulisan di blog ini sering pendek dan sederhana, karena memang proses nya sederhana, seperti ketika posting di sosial media.

  • Weekend

    Kadang ada banyak hal atau kerjaan yang gak bisa dilakuin di hari biasa, jadi nunggu weekend baru bisa dilakukan. Terus janji dan event yang baru nunggu weekend bisa direalisasikan. Tapi seringnya, seperti kali ini, weekend beneran cuma pengen dipakai buat rebahan. Netflix semalaman, istirahat seharian, gak punya energi buat aktivitas…

    selanjutnya

    Kadang ada banyak hal atau kerjaan yang gak bisa dilakuin di hari biasa, jadi nunggu weekend baru bisa dilakukan.

    Terus janji dan event yang baru nunggu weekend bisa direalisasikan.

    Tapi seringnya, seperti kali ini, weekend beneran cuma pengen dipakai buat rebahan. Netflix semalaman, istirahat seharian, gak punya energi buat aktivitas luar.

    Terpaksa anak-anak harus ikut juga, sorry ya nak.

  • Flickr

    Gara-gara event manasik haji kemarin, saya jadi kepikiran tentang beberapa foto lain yang saya ambil waktu kegiatan, karena ada banyak juga yang terbari diam di hardisk saja. Beberapa foto yang ada anak saya akan disimpan di Google Photos, beberapa foto dokumentasi general saya post di halaman /photos saya di blog…

    selanjutnya

    Gara-gara event manasik haji kemarin, saya jadi kepikiran tentang beberapa foto lain yang saya ambil waktu kegiatan, karena ada banyak juga yang terbari diam di hardisk saja.

    Beberapa foto yang ada anak saya akan disimpan di Google Photos, beberapa foto dokumentasi general saya post di halaman /photos saya di blog ini, 2-3 yang menurut saya oke secara artistik (sesuai selera ya) akan di post di Unsplash, tapi masih ada beberapa lain yang menurut saya worth to share tapi gak mungkin ditumpah semua di blog ini, bukan apa, lumayan size nya untuk penyimpanan dan bandwidth waktu nampilin gambarnya lagi.

    Setelah beberapa pertimbangan, akhirnya saya putuskan untuk upload ke Flickr.

    Ternyata di Flickr enak banget, bisa disetting lisensi nya, misal disetting supaya bebas guna, bisa bebas guna selain komersil, atau malah strict gak bisa diapa-apain cuma bisa dilihat di Flickr.

    Walaupun ya tentu saja lisensi gitu cuma mengatur, user tetap bisa menggunakan untuk keperluan komersil tanpa ijin dan gak ketahuan juga. Oleh karena itu saya dan user lain yang saya tau semua pada default ke All Rights Reserved license yang artinya gak bisa didownload, cuma bisa dilihat di Flickr, which is good enough.

    Selain lisensi, yang saya suka juga adalah album, ini sebenarnya fitur basic, tapi kebanyakan website sharing photo malah gak ada fitur ini. Bahkan glass.photo yang lebih modern (dan lebih murah) gak punya juga album ini, padahal saya prefer Glass sih.

    Paket free dari Flickr bisa menyimpan 1000 foto, selebihnya mesti bayar, tapi mungkin kalau saya beneran punya 1000 foto worth to share, mungkin artinya worth to pay anyway.

    Jadi ya untuk beberapa foto selain di blog ini, saya akan upload dan simpan juga ke Flickr saya.

  • Manasik Haji

    Manasik Haji

    Hari ini mengikuti acara di sekolah anak, Manasik Haji di Islamic Center Samarinda. Saya sudah dikasi tahu bahwa akan ramai, tapi saya gak kira seramai ini karena ya beneran TK 1 kota samarinda datang semua. Penuh! ๐Ÿ™‚

    selanjutnya

    Hari ini mengikuti acara di sekolah anak, Manasik Haji di Islamic Center Samarinda. Saya sudah dikasi tahu bahwa akan ramai, tapi saya gak kira seramai ini karena ya beneran TK 1 kota samarinda datang semua.

    Penuh! ๐Ÿ™‚

  • Threads

    Saya lagi bosen banget, dan stuck, dan bosen (iya double), so saya coba install Threads dari Meta, which is surprisingly.. good? Untuk awal feednya memang random, karena user baru tapi setelah like beberapa postingan (saya memilih banyak postingan fotografi) dan lainnya, tutup, buka lagi, feed nya langsung rapi. Bahkan saya…

    selanjutnya

    Saya lagi bosen banget, dan stuck, dan bosen (iya double), so saya coba install Threads dari Meta, which is surprisingly.. good?

    Untuk awal feednya memang random, karena user baru tapi setelah like beberapa postingan (saya memilih banyak postingan fotografi) dan lainnya, tutup, buka lagi, feed nya langsung rapi. Bahkan saya merasa komunitas fotografi dari feed Threads saya lebih aktif dan asik dibanding di Instagram.

    So far saya liat Threads masih sosial media murni yang mana ya konten nya masih natural, masih personal, masih belum dibumbui sama marketing-bros, sama konten-konten viral re-post, konten sponsorship dan ‘influencer’ dalam tanda kutip, masih belum ada yang bait, mancing emosi dan hal toksik lainnya yang biasa ada di sosial media.

    Entah sampai kapan komunitasnya bakal tetep seperti itu karena gak mungkin banget sosial media bisa gitu terus, pada satu titik akan mulai kacau sih. Jadi inget dulu Instagram mah postingan share foto doang, makin kesini scroll 3 postingan iklan, explore isinya video-video ‘viral’, literally bukan komunitas fotografi sih menurut saya.

    Walaupun begitu saya gak tertarik untuk berkontribusi dalam arti ikut posting atau lainnya, cuma memang postingan di blog ini ikut autopost ke Thread.

    Jangan-jangan orang seperti saya yang bikin kacau ya, gak ikut kontribusi cuma lempar link otomatis ke Thread profil ๐Ÿค”

  • YouTube Premium Naik Harga

    Berikut perbandingan YouTube Premium sebelum dan sesudah naik, belum termasuk pajak 11%:Tarif BaruIndividual : Rp 69.000 per bulanFamily : Rp 139.000 per bulanStudent : Rp 41.000 per bulanTarif LamaIndividual : Rp 59.000 per bulanFamily : Rp 99.000 per bulanStudent : Rp 34.990 per bulan Harga Naik! Langganan YouTube Premium di…

    selanjutnya

    Berikut perbandingan YouTube Premium sebelum dan sesudah naik, belum termasuk pajak 11%:
    Tarif Baru
    Individual : Rp 69.000 per bulan
    Family : Rp 139.000 per bulan
    Student : Rp 41.000 per bulan
    Tarif Lama
    Individual : Rp 59.000 per bulan
    Family : Rp 99.000 per bulan
    Student : Rp 34.990 per bulan

    Harga Naik! Langganan YouTube Premium di Indonesia Makin Mahal

    Yea padahal baru beberapa hari lalu ngajak dan masukkan anggota keluarga untuk join YouTube family, bayar, dan sekarang harganya naik ๐Ÿ˜€

    Untuk beberapa orang YouTube premium itu kayak benda yang wah, karena ya baru tau YouTube bisa bayar, padahal selama ini nonton gratis. Dan untuk beberapa orang yang sudah terbiasa dengan iklan YouTube, maka gak merasa ada gunanya juga premium.

    Karena saya sudah lama menggunakan Premium, dan udah kerasa banget nonton gak pakai iklan, begitu nonton di TV keluarga jadi risih sendiri, IKLAN MULU!! ๐Ÿ˜€

    Btw, saya prefer YouTube dipisah deh sama YouTube music, saya cuma pengen nonton tanpa iklan, mungkin dengan begitu bisa lebih murah, tapi ya mereka lebih prefer jual borongan.

  • Cat pics

    Cat pics

    Foto kucing untuk mengawali minggu mu ๐Ÿˆ

    selanjutnya

    Foto kucing untuk mengawali minggu mu ๐Ÿˆ

  • WP Engine

    WP Engine is not WordPress They disable revisions because it costs them more money to store the history of the changes in the database, and they donโ€™t want to spend that to protect your content. WP Engine is not WordPress Kalau kamu familiar di dunia WordPress, drama seperti ini sudah…

    selanjutnya

    WP Engine is not WordPress

    They disable revisions because it costs them more money to store the history of the changes in the database, and they donโ€™t want to spend that to protect your content.

    WP Engine is not WordPress

    Kalau kamu familiar di dunia WordPress, drama seperti ini sudah hal biasa, kali ini WP Engine.

    WP Engine adalah tempat hosting WordPress premium, untuk orang yang mau pakai WordPress, tapi gak mau install sendiri dan juga gak mau di tempat official, dan ada banyak layanan seperti ini.

    Di postingan ini, Matt Mullenwerg, si empunya WordPress, ngasi kritik karena WP Engine walaupun pakai simbol WP dan besar banget promosinya sebagai WP hosting, melewatkan 1 fitur utama WordPress yaitu post history, kalau kata WP Engine ini supaya websitenya gak lambat, tapi kalau kata WordPress nya ini fitur penting dan harusnya ada.

    Menurut saya, postingannya agak berlebihan untuk “menyerang” WP Engine, tapi komunitas juga ngambil konslusi nya adalah WordPress ingin menyerang saingan dari bisnis utama WordPress, yaitu wordpress.com.

    Contohnya di thread hackernews ini, tempat yang saya pikir orangnya pada open minded, dan support dengan open source, tech biz etc, etc. Tapi kelihatanya mereka lebih fokus ke WordPress yang mana sebagai open source product, ya oke aja untuk dimodifikasi.

    Padahal bukan itu masalahnya.

    Tapi ya gitu, semua pada punya agenda dan biasnya sendiri, dan WordPress beserta PHP ekosistem memang paling sering jadi musuh bersama, sasaran empuk. Jadi rasanya selalu dipojokkan.

  • Full Match Replay

    Temen bingung mengetahui bahwa saya nonton beberapa match sepak bola secara replay, aka not live. Let me tell you, somehow it has better experiences!

    selanjutnya

    Temen bingung mengetahui bahwa saya nonton beberapa match sepak bola secara replay, aka not live.

    Let me tell you, somehow it has better experiences!

    (lebih…)
  • I used to care about my photos a lot. After accumulating a few decades worth of photos I’ve gotten to the point where I don’t care about my photos at all. … Come on, my grandkids won’t sift through 200GB of photos. They’ll look at 10-100 at most and then…

    selanjutnya

    I used to care about my photos a lot. After accumulating a few decades worth of photos I’ve gotten to the point where I don’t care about my photos at all.

    Come on, my grandkids won’t sift through 200GB of photos. They’ll look at 10-100 at most and then get bored.

    https://news.ycombinator.com/item?id=41495474

    Saya gak relate.. saya suka ngambil foto untuk dokumentasi pribadi, sampai hari ini pun masih suka melihat foto-foto beberapa tahun lalu waktu masih kuliah dan lainnya.

    Sayangnya dulu gak mikirin tentang storage, jadi asal simpan dan hilang gitu aja, sekarang sudah disimpan jadi satu di Google Photos, terus bisa scroll jauh ke masa lalu.

    Komentator yang saya quote sepertinya gak tau rasanya ngeliat random foto masa lalu muncul di widget Google Photos di layar utama handphone, apalagi yang keluar foto kegiatan keluarga atau anak yang dulu masih kecil, instant nostalgia.

  • Severe weather alert

    Pantes.. dan masih sampai beberapa hari kedepan.. ๐Ÿฅต

    selanjutnya

    Pantes.. dan masih sampai beberapa hari kedepan.. ๐Ÿฅต

  • Berdasarkan info dari akun Twitter ini, ternyata Linkedin belakangan sedang menggunakann data pengguna untuk melatih AI mereka. Parahnya ini by default sudah on, jadi untuk user biasa yang gak sadar akan kehadiran opsi ini ya otomatis sudah suka rela memberikan data pribadi di akun Linkedin-nya. Ini adalah salah satu dari…

    selanjutnya

    Berdasarkan info dari akun Twitter ini, ternyata Linkedin belakangan sedang menggunakann data pengguna untuk melatih AI mereka.

    Parahnya ini by default sudah on, jadi untuk user biasa yang gak sadar akan kehadiran opsi ini ya otomatis sudah suka rela memberikan data pribadi di akun Linkedin-nya.

    Ini adalah salah satu dari sekian banyak yang sudah terjadi yang bikin AI dipandang gak bener dari sisi moralitas, karena ya itu tadi cara mendapatkan data nya aja ‘salah’, walaupun ya as platform mereka bebas dan mungkin ini sudah ada via Terms Usage, tapi ya tetep aja, rasanya salah.

  • Playtopia

    Playtopia

    Menyempatkan melipir ke playground, belakangan agak kejar setoran, mumpung long weekend pergilah ke Playtopia.

    selanjutnya

    Menyempatkan melipir ke playground, belakangan agak kejar setoran, mumpung long weekend pergilah ke Playtopia.

  • Hidup Seperti Kucing

    Hidup Seperti Kucing

    obviously, who doesn’t want to be a cat ๐Ÿ™‚

    selanjutnya

    obviously, who doesn’t want to be a cat ๐Ÿ™‚

  • Hari ke 30!

    Postingan ini adalah postingan ke 30 secara beruntun tiap hari selama 30 hari kebelakang. Bukan sesuatu yang besar atau gimana-gimana, cuma memang total postingan di blog ini adalah 180an, so 1/6 nya adalah datangnya dari sebulanan ini. Lucunya kalau dipikir-pikir, salah satu yang bikin jadi rajin posting lagi adalah karena…

    selanjutnya

    Postingan ini adalah postingan ke 30 secara beruntun tiap hari selama 30 hari kebelakang. Bukan sesuatu yang besar atau gimana-gimana, cuma memang total postingan di blog ini adalah 180an, so 1/6 nya adalah datangnya dari sebulanan ini.

    Lucunya kalau dipikir-pikir, salah satu yang bikin jadi rajin posting lagi adalah karena akhirnya website ini memiliki tampilan yang bener-bener sesuai keinginan saya, dimana kalau dilihat di halaman depan, setiap postingan memiliki tampilan sendiri sesuai kategorinya, mirip Tumblr!

    Tampilan yang dibuat masing-masing berdasarkan kategorinya ini memancing saya untuk memposting beberapa hal sederhana tanpa kuatir tampilannya kacau. Sebagai contoh, sebelumnya semua postingan akan tampil ala blog biasa dimana ada judul, potongan konten, dan tombol baca selengkapnya. Ini baik-baik saja untuk postingan notes atau blog, tapi untuk misal saya mau share foto, atau video, atau link, atau short post, jadi kurang oke, karena jadi judul dan link “read more” doang, dan ketika dibuka pun isinya ternyata singkat.

    Tampilan yang sekarang, memfasilitasi saya untuk menampilkan:

    • Foto: tampil seperti postingan instagram, desain polaroid.
    • Link & Video: tampil player dan quote, beserta link dan caption singkat opini saya terkait link & video tersebut.
    • Updates: menampilkan short post, idenya ini adalah tampilan untuk postingan pendek-pendek ala social media.
    • Notes: ini baru postingan ala blog biasanya, dimana isinya tulisan agak panjang terkait suatu topik.

    Tampilan ini sendiri dibuat menggunakan tema default WordPress TwentyTwenty-Four, dan thanks to block system, dan custom css nya, sehingga saya bisa memodifikas hampir seluruh bagian website dengan cepat dan mudah.

    Dengan tampilan yang fleksibel gitu, jadi membantu untuk bikin daily post, karena ya tiap hari jadi ada aja hal yang ingin saya post tanpa harus berupa tulisan essay panjang.

    Tapi ya memang walaupun secara kuantitas naik, namun secara kualitas tidak membaik karena jadi seperti postingan social media biasa sebenarnya, and that’s okay! Saya bukan penulis atau blogger yang gimana-gimana, just want to post and share something ๐Ÿ™‚

  • Think of it like a treasure map. The public key (your address) is like the map that shows where the treasure (your coins) is, and the private key is like the secret code that lets you unlock the treasure chest. The paper stores this secret code and the map. Saya…

    selanjutnya

    Think of it like a treasure map. The public key (your address) is like the map that shows where the treasure (your coins) is, and the private key is like the secret code that lets you unlock the treasure chest. The paper stores this secret code and the map.

    Saya gak ngikutin dan sama sekali gak punya interest untuk ngulik cryptocurrency sebelumnya, tapi karena kasus Indodax kena hack saya jadi iseng mencari tahu bagaimana cara mengamankan aset cryptocurrency.

    Jawaban paling umum adalah simpan di “cold wallet”, jadi saya coba tanya ChatGPT tentang cold wallet ini, biasanya orang nyebut tentang hardware wallet yang ya agak pricey.

    Ternyata, saya baru tau ada istilah “paper wallet”, yang pada dasarnya nge-print key dan secret crypto ke kertas yang bisa lu simpan, dan ya sudah, aman, walaupun agak ribet. Dari situ juga saya jadi belajar gimana sih sistem penyimpanan aset nya.

    Ini beneran thread ELI5 crypto, jadi sangat newbie dan basic banget, bisa ikutan baca history obrolan ChatGPT