Bodies, pt 2

Akhirnya berhasil juga menyelesaikan series Bodies, sebenarnya dari beberapa hari lalu, dan memang mau nulis review, tapi gak sempet dan saya malah jadi kepikiran series ini punya lubang plot yang besar banget! masih tetep salah satu series time travel yang menarik, tapi endingnya..

— ini adalah batas spoiler, kalau kamu gak suka spoiler, stop disini aja ๐Ÿ™‚ —

Dari awal Bodies ini premisnya menarik, 3 4detektif berbeda dari masa yang berbeda, berhadapan dengan kasus yang sama yang sepanjang perjalanan kita dikasi cerita tentang bagaimana merka semua terhubung. Semuanya menarik, tapi masalah utama setiap cerita time travel selain proses koneksi antar masa, yang paling krusial dan ribet adalah bagaimana cerita berakhir.

Ceritanya punya ending yang menarik dimana detektif dari masa depan (2050) kembali ke masa lalu untuk memperingatkan detektif pertama (1890), lalu detektif pertama memberikan nasihat kepada si Antagonist (agak maksa sih bagian ini), lalu si Antagonist menyesal dan memberikan solusi kepada detektif kedua (1940) yang harus diberikan kepada detektif ketiga (2023).

Agak sedikit memaksa, tapi cara yang unik untuk mengakhiri cerita dengan membuat semua cerita bersinambungan. Ceritanya akan berakhir menarik JIKA hanya seperti ini. Masalahnya tidak demikian.

Jadi detektif kedua, sebenarnya sudah sesuai dengan memberikan pesan kepada detektif ketiga, tapi detektif ketiga pada timeline tersebut gak tau tentang ini, jadi detektif ketiga yang ada di tahun 2050 melakukan time travel ke 2023, mengambil kiriman detektif kedua, lalu pergi ke TKP untuk menyampaikan pesan tersebut ke detektif ketiga.

Jadi detektif ketiga dari 2050 ketemua dengan detektif ketiga dari 2023!

Ini masalah banget, biasanya kalau film time travel, itu tiap orang gak bisa ketemu sama dia sendiri dari masa yang berbeda, dan itu masuk akal, karena kalau yang dari masa depan ketemu sama yang di masa lalu, berarti memory orang dari masa depan akan berubah karena tadinya dia gak mengalami kejadian pertemuan itu, lalu sekarang jadi ketemu! (asli susah jelasin dalam format teks gini ๐Ÿ˜€ ).

Masalah kedua, waktu pesannya disampaikan, dan antagonist berubah pikiran, mendadak mereka menghilang, karena ya kalau mereka batalin aksinya, maka seluruh alur berubah, jadi dia menghilang. Ini adalah plothole lagi, karena si antagonist yang masih remaja ini menghilang padahal lagi dipeluk ibunya, kalau si antagonist menghilang, berarti ini perut ibunya yang tadinya pernah lahiran, jadi balik ‘virgin’ lagi?

Masalah ketiga, kalau si detektif ketiga dari masa depan bisa balik ke 2023 di waktu kejadian, kenapa gak dari awal aja balik! gak usah nunggu seluruh alur cerita ribet, tinggal balik ke 2023, tangkap si antagonist bahkan sebelum punya ide jahat, selesai ceritanya dong!

Jadi ya gitu, terlalu banyak masalah inti disini, padahal secara keseluruhan menarik, hanya di momen akhir ini jadi kacau.

Ini sama seperti Avengers Endgame bagian 2, kacau timeline nya, tapi karena memang cerita utamanya adalah superhero, bukan tentang alur timetravel nya, maka bisa dilewatin.


Serial atau film timetravel memang ada banyak, tapi memang gak banyak yang beneran punya narasi yang solid, karena memang susah banget. Penulis harus bisa menjelaskan bagaimana perjalanan waktu dilakukan, dan juga bagaimana mengakhiri ceritanya. Sampai sekarang, favorit saya tetep Dark dari Netflix. 12 Monkeys juga, tapi saya baru inget saya bahkan belum nonton season terakhirnya, jadi setelah ini lah.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *