Aplikasi “tandingan” untuk Twitter

Seperti kita tahu belakangan ada banyak “inisiatif” yang dilakukan Twitter yang tujuannya gak lain dan gak bukan adalah meningkatkan kemampuan untuk menghasilkan profit, tapi yang ada malah bikin penggunanya makin gerah.

Terbaru, perubahan terbaru dari Twitter menyasar ke pengunjung yang tidak memiliki akun Twitter. Sekarang ketika ingin membuka sebuah link tweet, maka harus login, kalau gak login akan dikasi form login dan tentu saja ada form registrasi. Satu sisi tentu saja ini goalnya adalah supaya memaksa orang untuk mau registrasi dan punya akun jika ingin melihat konten Twitter yang sebenarnya adalah hasil konten dari si akun.

Dengan banyaknya Drama Twitter, ada banyak orang yang membahas dan memberikan list alternatif aplikasi selain Twitter, dan mengajak pindah bareng.

Masalahnya, yang tidak terpikirkan oleh kebanyakan orang, Twitter dan social media pada umumnya itu bukan sekedar teknologi dan aplikasi nya saja, tapi juga ada elemen “Network” nya. Ketika semakin banyak alternatifnya, maka network nya akan semakin terseber, si A lebih aktif di aplikasi X, si B lebih aktif di aplikasi Y dan seterusnya. Jadi untuk pindah ke aplikasi lain apalagi yang sejenis, itu bakal susah, karena secara fitur kurang lebih saja tapi networknya makin kecil karena gak semua orang migrasi ke tempat yang sama.

Jadi aplikasi-aplikasi alternatif itu sebenarnya percuma saja, kecuali menawarkan fitur yang beneran berbeda, paling-paling umurnya gak panjang karena user nya merasa kesepian soalnya fungsi “Network” dari Social Network nya ilang.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *