• I just love this photo

    I just love this photo

    The person in focus too.. 🥰 Tapi kalau bisa pengen saya buang 2 orang dibelakang 🥲

    selanjutnya

    The person in focus too.. 🥰

    Tapi kalau bisa pengen saya buang 2 orang dibelakang 🥲

  • Joging pagi

    Joging pagi

    selanjutnya

  • 🤪

    🤪

    selanjutnya

  • Crepe Signature

    Crepe Signature

    selanjutnya

  • Berbaris

    Berbaris

    selanjutnya

  • Malah keasyikan nyobain tester

    selanjutnya

  • Taman Samarendah

    selanjutnya

  • Jalan pagi

    Jalan pagi

    Mumpung anak-anak lagi sekolah 😁

    selanjutnya

    Mumpung anak-anak lagi sekolah 😁

  • Long Log

    selanjutnya

  • Hello world

    Sudah lama saya pengen punya halaman khusus untuk tipe short post, semacam microblog, semacam Twitter sebelum diambil alih oleh egomaniac manchild rich boy. Jadi ya Selamat datang di /updates tempat saya posting obrolan yang lebih random dan lebih singkat, jadi super gak jelas 😉

    selanjutnya

    Sudah lama saya pengen punya halaman khusus untuk tipe short post, semacam microblog, semacam Twitter sebelum diambil alih oleh egomaniac manchild rich boy.

    Jadi ya Selamat datang di /updates tempat saya posting obrolan yang lebih random dan lebih singkat, jadi super gak jelas 😉

  • Halo, 2024

    Setelah semingguan sibuk ngurusin migrasi data, akhirnya sempat untuk melanjutkan tren tahunan di blog ini, annual review dan goal di tahun ini. Seri post seperti ini sudah berjalan dari tahun ke tahun: Tapi sebelum menuju 2024, balik ke 2023 dulu. 2023 Kalau ditanya apakah tahun 2023 saya sukses? maka jawabannya, ya, berjalan sesuai rencana, yang…

    selanjutnya

    Setelah semingguan sibuk ngurusin migrasi data, akhirnya sempat untuk melanjutkan tren tahunan di blog ini, annual review dan goal di tahun ini. Seri post seperti ini sudah berjalan dari tahun ke tahun:

    Tapi sebelum menuju 2024, balik ke 2023 dulu.

    2023

    Kalau ditanya apakah tahun 2023 saya sukses? maka jawabannya, ya, berjalan sesuai rencana, yang mana rencananya adalah hidup slow, no expectation, no pressure. Saya ingin menjalani hidup kalem saja. Bukan tanpa alasan, ini karena sebelumnya agak jungkir balik.

    Tahun 2020-2021 itu agak complicated, dan tahun 2022 sedang beradaptasi bukan cuma dengan kantor baru, tapi beneran gaya hidup baru yang tadinya freelancing jadi 9-5 staff, banyak banget yang berbeda, jadi di 2023 ini pengennya lepas aja tanpa pressure dan ekspektasi mesti gimana-gimana.

    Jadi selain rutinitas kerja, termasuk 2 projek yang sudah berjalan sejak beberapa tahun terakhir, saya gak lagi fokus mikirin, iseng, dan kerja sama bikin produk atau sejenisnya, bahkan sama sekali gak follow up trend atau apapun yang lagi ramai di kalangan temen-temen kreatif lagi bikin ini itu. Beneran “bodo amat”.

    Tahun ini saya juga punya kesempatan untuk mengajak keluarga pergi ke Malang selama 10 hari. Kerasa banget perbedaan dibanding series jalan-jalan sebelumnya, dimana sekarang jadi agak susah karena mesti nunggu anak libur sekolah, yang ternyata gak panjang-panjang amat liburnya, dan kalau anak libur, maka kemana-mana jadi rame dan juga kena harga peak season untuk segalanya (penginapan, tempat wisata, pesawat), jadi ya kena charge lebih. Sudah gitu saya juga mesti nyari cuti dan gak boleh diambil dalam sekali waktu juga, jadi terbatas waktunya. Semua agenda perjalanan dipepetin pokoknya biar semua tujuan tercapai, Alhamdulillah, bisa bertemu dengan keluarga yang belum sempat ketemu sebelumnya, ketemu senior saya, dan masih sempat pergi keliling jatim park 🙂

    Belakangan saya juga mulai suka foto, dari dulu sebenarnya, tapi sekarang jadi lebih tertarik, bahkan sekarang blog ini punya halaman khusus /photos sendiri. Masih jauh dari kata “photographer”, bahkan kamera juga masih pakai smartphone doang, tapi ya seneng aja.

    Saya juga mulai aware sama kesehatan badan, mulai mengurangi konsumsi gula, sudah berhenti kopi instan, yang mana dulunya bisa tiap hari, diganti dengan kopi bubuk + susu gak tau itu lebih baik atau sama aja :). Terus juga mulai workout dan joging, walaupun cuma 2 bulan ngegym 😀 sekarang beli dumbells sendiri niatnya biar bisa lebih leluasa di rumah.

    2024

    So 2024 goalnya apa?

    Jujurnya, slow life style 2023 itu walaupun menenangkan tapi juga agak bikin kuatir, takut terlena dan jadi keterusan, karena as programmer, perlu banget untuk tetap improve dan sharp.

    Selain itu juga, pengalaman yang sudah-sudah sih saya gak pernah lebih dari 3 tahun dalam 1 perusahaan yang sama, dan berhubung 2024 ini adalah tahun ke 3 saya, saya kuatir tahun depannya saya akan mulai bosan atau kantor yang bosan sama saya 🙂 so mesti aware dan siap-siap sih.

    Juga belakangan saya ketemu artikel ini https://www.robinsloan.com/notes/home-cooked-app/ intinya si author bikin aplikasi untuk kebutuhan sendiri dan keluarga, just it, gak ada fitur berlebih atau gimana-gimana, bener-bener memasang diri sendiri dan keluarga sebagai target market. Artikel ini menginspirasi saya untuk melakukan hal yang sama, i should just write any apps, sama seperti orang yang memasak masakan sendiri di rumah setelah makan di luar, atau tukang bangunan yang modif rumahnya sesuai keebutuhan, saya pun harusnya bisa melakukan hal yang sama dalam bentuk aplikasi, kalau ada keresahan atau kebutuhan akan suatu hal yang bisa diselesaikan secara digital, saya akan berusaha bikin sendiri apps nya, bahkan kalau sudah ada apps nya bisa jadi tetap dicoba bikin sendiri karena pastinya secara fitur akan lebih sesuai dengan kebutuhan saya pribadi, dan semua itu dilakukan tanpa harus memikirkan monetasi, pure self interest.

    Mungkin itu bisa membantu saya tetep improve dan sharp dan siap kalau nanti tahun depan sudah stuck dan bosan ditempat kerja yang sekarang.

    Selain itu saya juga ingin lebih konsisten dan disiplin untuk workout, paling tidak bisa menjaga badan tetap fit, syukur-syukur bisa bentuk body 😉 dan juga mengeksplore hobi dan skill baru diluar dunia tech.

    Adapun target lain, saya prefer disimpan sendiri 😉

  • Bengkuring Playground

    Bengkuring Playground

    Kali kedua kesini, mungkin bakal sering kesini karena memang dekat dari rumah.

    selanjutnya

    Kali kedua kesini, mungkin bakal sering kesini karena memang dekat dari rumah.

  • Zoho Mail

    Masih seputar migrasi dari Google Workspace, kalau storage sudah fix lah pakai kerabatnya sendiri, Google One, berikutnya 1 fitur yang jadi alasan utama saya menggunakan Google Workspace, email dengan domain pribadi. So, sudah jelas yang paling pertama mencari alternatif yang ada dulu. FastMail & ProtonMail saya bisa bilang adalah pilihan paling nyata. Sudah terkenal dikalangan profesional…

    selanjutnya

    Masih seputar migrasi dari Google Workspace, kalau storage sudah fix lah pakai kerabatnya sendiri, Google One, berikutnya 1 fitur yang jadi alasan utama saya menggunakan Google Workspace, email dengan domain pribadi. So, sudah jelas yang paling pertama mencari alternatif yang ada dulu.

    FastMail & ProtonMail saya bisa bilang adalah pilihan paling nyata. Sudah terkenal dikalangan profesional terutama yang peduli banget sama perlindungan data pribadi. Setelah membaca review dan melihat apa yang mereka tawarkan, let’s just say ya bener pilihan bagus, just saya bukan target market nya sepertinya, so saya skip saja untuk kali ini.

    iCloud Mail dari Apple tentunya, mereka punya iCloud+ dan bisa dibilang ini macam Google One untuk Android tapi versi Apple nya. Saya kaget karena harganya murah, Rp. 15k doang! dibawah harga Google One, tapi memang storage nya cuma separo (50GB), tapi sudah include dengan custom domain untuk email!

    Saya pun sudah subscribe untuk iCloud+ ini, tapi setelah subscribe saya langsung menyesal dan gak dipakai karena ternyata custom domain cuma bisa dipakai di aplikasi Mail bawaan Apple (di Mac atau iPhone) atau juga di versi web nya saja. Berhubung device Apple saya hanya Macbook, jadi ya susah buat operasional harian. Kalau menggunakan non Apple device, maka cuma bisa menerima email dari custom domain, tapi gak bisa buat ngirim email karena kalau dipakai ngirim email akan balik ke email dari icloud.com. Sayang banget, tapi ya itu mungkin trik dari Apple karena harganya sudah kelewat murah, jadi di lock di device mereka saja.

    Alternatif lain juga banyak sebenarnya, termasuk provider lokal. Rasanya setiap hosting provider pasti punya layanan email server juga. Tapi email server itu tricky banget, bukan cuma dari sisi teknikal, tapi juga dari sisi reputasi, karena gak jarang email dari provider gak jelas bisa masuk ke spam si penerima, dan parahnya kita gak tau masuk spam apa tidak, cuma bisa ngirim email dan gak dibales-bales ternyata penerima gak liat karena email sudah masuk spam duluan. Gmail tu yang paling sering.

    Makanya nyari email provider juga yang agak punya nama lah. Saat ini saya menjatuhkan pilihan ke Zoho Mail, ya setau saya Zoho kan bigbrand ya, masa iya kena spam juga.

    Zoho Mail

    Zoho Mail ini bisa dibilang murah sih, Rp. 15k per bulan tapi bayarnya mesti pertahun. Ada paket free nya, dengan beberapa batasan, paling kerasa sih gak dikasi akses IMAP, jadi cuma bisa baca email dari aplikasi Zoho Mail nya, mirip sama iCloud+, bedanya aplikasi Zoho ada di Android dan iOS jadi bisa untuk semua user.

    Saya masih tahap percobaan, mungkin sebulan ini, untuk melihat gimana efeknya, apakah baik-baik saja, bakal kena spam atau gimana, dan akan upgrade ke paid plan lah ini supaya bisa dapet akses dan bisa dipakai di Thunderbird desktop. Saya juga gak tau apakah mereka membedakan server email untuk free user dan paid plan, karena mestinya iya, dan kalau bener maka ya balik lagi bisa jadi free user dapat prioritas rendah dan mungkin kena spam?

    Kalau ini lancar, berarti perbulan saya mengeluarkan biaya sebesar Rp. 25k (Google one) + Rp. 15k (Zoho Mail) = Rp. 40K untuk dapat email pribadi + 100GB storage, jauh lebih murah dibanding pake Google Workspace sebelumnya Rp. 96k yang dapat 30GB storage dan gak cukup dan mengharuskan saya upgrade ke paket yang super besar Rp. 190k untuk 2TB storage.

    Jadi ada uang lebih untuk borong domain buat sideproject yang gak kelar-kelar

  • Google One

    Kelanjutan dari postingan sebelumnya, saya punya sedikit masalah dengan Google Workspace, dan saya ketemu Google punya produk Google One yang mana lebih masuk akal?

    selanjutnya

    Kelanjutan dari postingan sebelumnya, saya punya sedikit masalah dengan Google Workspace, dan saya ketemu Google punya produk Google One yang mana lebih masuk akal?

    (lebih…)
  • Google Workspace

    Padahal baru saja saya letakkan dalam tech setup 2023, tapi saya akan beralih keluar dari Google Workspace setelah subscribe sejak tahun 2016! Saya menggunakan Google Workspace (sebelumnya GSuite) tadinya untuk supaya punya email dengan domain sendiri (tentu saja domain yogasukma.web.id ini), tentu saja ada banyak email provider lain, biasanya setiap hosting provider juga menyediakan email…

    selanjutnya

    Padahal baru saja saya letakkan dalam tech setup 2023, tapi saya akan beralih keluar dari Google Workspace setelah subscribe sejak tahun 2016!

    Saya menggunakan Google Workspace (sebelumnya GSuite) tadinya untuk supaya punya email dengan domain sendiri (tentu saja domain yogasukma.web.id ini), tentu saja ada banyak email provider lain, biasanya setiap hosting provider juga menyediakan email server service, tapi masalahnya biasanya kena blacklist, atau masuk ke area Spam kalau digunakan untuk mengirim email, jadi cara paling valid untuk bypass filter dari email provider terutama Gmail, ya dengan pakai Gmail itu sendiri, oleh karena itu saya gunakan Google Workspace ini.

    Selain untuk keperluan email, belakangan saya merasa kehidupan digital saya berputar disekitar ekosistem Google. Handphone menggunakan Android, Login with Google juga adopsinya cukup luas, Google Photos juga cukup membantu banget! (saya punya library foto sejak tahun 2013!), jadi saya menggunakan akun Google Workspace ini untuk semua kebutuhan yang memiliki koneksi ke Google.

    Tapi akhir tahun 2023 ini ada beberapa hal yang cukup menggangu saya, sehingga saya akhirnya akan mengakhiri layanan ini.

    Pertama, jelas sekali masalah biaya. Pada tahun 2016, subscription saya adalah sebesar Rp. 35k per bulan, lalu tiap tahun mengalami kenaikan, dan terakhir november 2023 kemarin saya membayar sebesar Rp. 96k per bulan, kalau diingat-ingat, tiap tahun saya mengalami kenaikan harga sebesar Rp. 10k, masalahnya tidak ada perubahan ataupun penambahan fitur untuk pengguna, paket yang saya gunakan di akhir 2023 ya sama seperti paket saya di tahun 2016.

    Kedua, seperti saya bilang sebelumnya, tidak ada penambahan fitur sejak 2016 sampai 2023, termasuk storage size, saya dapat free 30 GB dalam paket saya, tidak ada penambahan. Nah, belakangan ini saya mulai suka foto-foto, dan size 30 GB ini akhirnya penuh, so saya ingin menambah storage size, tapi ternyata Google Workspace tidak menyediakan paket untuk menambah storage.

    Satu-satunya cara saya menambah storage adalah beralih ke paket Google Workspace yang lebih tinggi, dengan biaya Rp. 196k per bulan, dan saya akan mendapatkan storage sebesar 2 TB!

    Sebenarnya itu harga normal, masalahnya saya gak (belum) perlu storage sebesar 2 TB, dan tentu saja Rp. 196k per bulan terlalu banyak untuk kebutuhan saya.

    Di sisi lain, ada Google One, yang bisa subscribe per 100GB storage! dan cukup murah, Rp. 23k per bulan untuk 100GB adalah cukup, dan kalau kurang ya tinggal upgrade ke plan berikutnya, 200GB dan harganya juga normal.

    Masalahnya cuma dibagian email yang bisa menggunakan custom domain, tapi di range Rp 96k ada banyak alternatifnya.

    Jadi ya disayangkan, setelah subscribe selama 8 tahun sepertinya saya akan mengakhiri kontrak ini, Padahal seandainya bisa upgrade storage dengan jumlah lebih masuk akal maka itu sudah cukup.

  • Tech Setup 2023

    Tech Setup 2023

    Saya selalu pengen untuk merekap software dan hardware yang saya gunakan tiap akhir tahun, tapi saya terlalu malas untuk menulisnya :). Setelah membaca beberapa blog lain yang juga melakukan rekapan seperti ini tiap tahun, saya jadi bersemangat untuk merealisasikannya kali ini. Berikut adalah tech yang saya gunakan selama tahun 2023. Hardware MacBook M1 ProMain driver…

    selanjutnya

    Saya selalu pengen untuk merekap software dan hardware yang saya gunakan tiap akhir tahun, tapi saya terlalu malas untuk menulisnya :). Setelah membaca beberapa blog lain yang juga melakukan rekapan seperti ini tiap tahun, saya jadi bersemangat untuk merealisasikannya kali ini.

    Berikut adalah tech yang saya gunakan selama tahun 2023.

    Hardware

    MacBook M1 Pro
    Main driver saya sejak 1 tahun lalu, laptop ini adalah inventaris kantor sih, dan berhubung MacBook terakhir saya adalah MacBook 2010, M1 pro merupakan lompatan besar. Saya paling suka dengan baterainya yang bisa tahan hampir seharian 8 jam kerja, jadi kalau kerja keluar rumah gak perlu bawa charger. Terus juga beneran silent, macam tidak ada suara kipas, ya kecuali pas running yarn compilation atau huddle di Slack, baru deh kerasa.

    Custom PC
    Sebelumnya saya pernah post untuk merakit PC ini dimana saya built karena MacBook 2010 saya akhirnya pensiun setelah 10 tahun. Menggunakan processor Intel i5-11500 (latest gen waktu build), 16 GB DDR4 RAM, plus SSD bekas MacBook. Secara komputasi saya merasa tidak banyak berbeda dibanding M1 Pro. Untuk OS saya menggunakan Ubuntu sejak 2 bulan terakhir, sebelumnya menggunakan Linux mint hampir setahun.

    Xiaomi Mipad 5
    Tablet yang saya beli sebagai tandem PC, karena ya gak mungkin bawa PC kemana-mana, jadi perlu mobile device yg oke untuk ketika keluar rumah, nah si tablet android ini cukup lah, dikasi keyboard (Dari PC) sudah cukup membantu. Dipake buat Zoom call juga karena webcam gak ada yg bagus (sebelum dapet MacBook).

    Redmi Note 9
    Aslinya handphone punya adik yang sudah rusak berkali-kali, dan akhirnya dia beli baru dan gak dipakai, jadi saya gunakan karena untuk handphone saya tidak merasa perlu yang gimana-gimana, yang penting bisa Whatsapp dan Slack maka sudah cukup, battery oke dan kamera lumayan jadi bonus yang saya gak menolak.

    Software

    Secara default, aplikasi yang pasti terinstall untuk saya ya Google chrome defacto web browser, Visual Studio Code untuk editor dan Slack untuk komunikasi kantor.

    Selain itu, ada aplikasi lain yang selalu saya pakai belakangan ini,

    Multipass
    Karena bekerja di software management server, maka normal buat saya untuk punya banyak VM, sebelumnya saya menggunakan Vagrant, tapi tahun ini diganti dengan Multipass, lebih mudah saja rasanya.

    Tailscale
    Ini aplikasi yang saya gunakan untuk bikin private network, yang memudahkan saya mengakses PC dan VM dari Multipass ketika menggunakan MacBook walaupun dalam keadaan saya tidak dirumah. Saya juga menggunakan untuk mengakses VPS saya secara private, semua dalam 1 jaringan private.

    Bitwarden
    Akhir tahun ini akan berakhir subscription 1password saya, dan setelah 3 tahun, saya sepertinya akan beralih ke bitwarden, tentu saja alasan utama nya adalah dari sisi cost, gak banyak tapi saya alihkan untuk bayar server VPS untuk blog ini :). Selama 3 bulan terakhir saya mencoba bitwarden dan saya gak punya masalah, jadi bakal stay dan mengakhiri layanan 1password.

    Authy
    Sebelumnya saya menggunakan fitur OTP dari 1password, tapi karena beralih ke Bitwarden, maka saya juga mengganti tools OTP saya. Bitwarden sebenarnya punya fitur OTP ini, tapi saya menyadari perlu tools terpisah dari password manager, karena pada akhirnya saya perlu mengaktifkan 2FA untuk Bitwarden itu sendiri, kan lucu nantinya kalau saya gak bisa login ke Bitwarden karena saya gak bisa ambil OTP yang ada didalam Bitwarden itu sendiri.

    Feedly
    Sebenarnya aplikasi yang sudah saya pakai sejak lama, tapi worth to mention here. Saya menggunakan Feedly untuk ya follow up berbagai blog dan website berita, saya lebih suka follow up berita seperti ini dibanding menggunakan media sosial, dan juga ada banyak orang yang aktif menulis blog dan honestly, lebih menarik (ya karena nulis blog lebih effort dibanding cuitan).

    Notion
    Saya punya love hate relationship dengan Notion ini, kadang saya gak suka banget karena ada beberapa hal yg ganggu, seperti performa di HP Android kacau banget, atau di Desktop, ini gak bisa matiin spellchecker (jadi semuanya jadi underline merah), tapi begitu nyari alternatif dan nyobain beberapa tools lain, akhirnya balik ke Notion karena ya all in one app, semua-semua bisa di satu tempat saja, jadi lebih mudah. Saya mencoba untuk fokus dan lebih membiasakan diri dengan Notion.

    Subscription

    Untuk bagian ini saya pengen banget buat list dari kemarin-kemarin, sekalian audit apa aja yang saya bayar, karena jujurnya saya juga miss and hit ini.

    Google Workspace
    Berlangganan sejak 2016, saya menggunakan Google Worspaces tadinya untuk supaya punya email dengan domain sendiri, tapi belakanganan saya menggunakan untuk segala kebutuhan digital saya, untuk keperluan single sign on, konek ke handphone Android, backup foto saya di google photos. Walaupun belakangan saya punya masalah dengan Google Workspace ini dan sedang mencari alternatif untuk diganti.

    AWS cloud
    Selama 3 bulan terakhir saya memindahkan semua kebtutuhan server saya yang tadinya tersebar di berbagai macam VPS provider, termasuk Google Cloud, Vultr, idCloudhost dan lainnya pindah ke AWS. VPS server (EC2), mail service, DNS management, S3 storage tentunya. Saya merasa Google Cloud bit complicated, but that’s story for another day.

    YouTube Premium
    Jujurnya saya gak kepikiran untuk bayar buat nonton YouTube, tapi karena ada trial jadi saya coba dan ya, hooked, jadi malah makin sering nonton YouTube. Berbeda dengan nonton series dari streaming site, YouTube somehow lebih menarik, saya pikir karena durasi nya yang singkat dan ada banyak opsi dari para YouTuber (yang ternyata banyak yang menarik!) membuat lebih nyaman untuk selingan. Oh, tentu saja juga termasuk YouTube Music yang include di plan nya.

    Vidio.com
    Nonton premiere league, apa lagi 🙂


    Setelah dilist begini, ternyata gak begitu banyak ya sebenarnya. Mungkin saya aja yang kelupaan 1-2 hal, tapi ini adalah daftar yang paling saya gunakan dan interaksi tiap harinya.

  • Water park Kingdom Animalia

    Water park Kingdom Animalia

    selanjutnya

  • Halo ActivityPub

    Barusan mempelajari tentang AcitivityPub dan mencoba menginstall plugin ActivityPub untuk WordPress, dan surprisingly, sistemnya bekerja dengan baik dan mudah. Cukup instal dan setting nama untuk ditampilkan di Fediverse, dan ya, sekarang kamu bisa cari blog ini di Mastodon ataupun aplikasi yang mendukung ActivityPub dan Fediverse dengan nama @blog@yogasukma.web.id. Kalau nanti Threads juga support ActivityPub, maka…

    selanjutnya

    Barusan mempelajari tentang AcitivityPub dan mencoba menginstall plugin ActivityPub untuk WordPress, dan surprisingly, sistemnya bekerja dengan baik dan mudah. Cukup instal dan setting nama untuk ditampilkan di Fediverse, dan ya, sekarang kamu bisa cari blog ini di Mastodon ataupun aplikasi yang mendukung ActivityPub dan Fediverse dengan nama @blog@yogasukma.web.id.

    Kalau nanti Threads juga support ActivityPub, maka blog ini juga bisa di-follow di Threads.

    Melihat kemudahan ini, saya merasa akan lebih jauh mempelajari terkait ActivityPub ini karena sistem terbuka dan terdistribusi ini beneran nyaman untuk user karena tidak tergantung pada suatu platform, apalagi untuk programmer, bisa bikin server Fediverse sendiri dan tetap bisa bergabung dengan obrolan secara global.

  • Bengkuring Playground

    Bengkuring Playground

    selanjutnya

  • Gramedia

    Gramedia

    Seperti yang sudah dijanjikan, selesai ujian semester langsung beli buku/komik.

    selanjutnya

    Seperti yang sudah dijanjikan, selesai ujian semester langsung beli buku/komik.